Surat lamaran kerja adalah surat yang berisi identitas dan alasan yang ditujukan untuk mendapat suatu pekerjaan di sebuah badan usaha atau instansi.
Surat lamaran pekerjaan merupakan sebuah surat yang berisi permohonan yang dibuat oleh seseorang untuk mencari pekerjaan dan dikirim kepada suatu badan usaha atau sebuah instansi untuk mendapat pekerjaan atau jabatan sesuai dengan kriteria lowongan pekerjaan yang sedang ditawarkan.
Membuat surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar harus memperhatikan aspek atau unsur. Adapun unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan adalah sebagai berikut.
Daftar Isi
Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan termasuk ke dalam jenis surat resmi. Sebagai surat resmi, bahasa yang digunakan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan tentunya tidak boleh sembarangan. Ada beberapa aspek atau unsur kebahasaan yang harus dipelajari dalam penulisan surat lamaran pekerjaan, diantaranya sebagai berikut.
1. Pemilihan Diksi yang Tepat
Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. Diksi baku digunakan dalam surat lamaran pekerjaan resmi. Artinya, kata yang digunakan harus baku dan efektif. Dalam penulisan surat lamaran pekerjaan tidak boleh menggunakan kata-kata gaul, sok akrab dan kurang pas.
Diksi dalam pembuatan surat harus menunjang isi surat lamaran pekerjaan. Diksi yang digunakan harus mampu menyakinkan pihak perusahaan. Penggunaan bahasa yang bertele-tele ataupun singkatan-singkatan harus dihindari dalam pembuatan surat lamaran pekerjaan.
2. Kebenaran dan Keefektifan Struktur Kalimat
Kalimat surat lamaran pekerjaan harus efektif. Setidaknya, dalam sebuah kalimat surat lamaran pekerjaan harus mengandung unsur subjek dan predikat. Selain itu, kalimat yang digunakan tidak boleh bertele-tele. Penggunaan kalimat yang bertele-tele membuat isi surat lamaran pekerjaan sulit dimengerti oleh pihak penerima.
Keefektifan kalimat selain ditentukan oleh kebenaran strukturnya, juga ditentukan oleh beberapa syarat. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut.
- Kesepadanan isi dan bentuk kalimat. Artinya, banyaknya informasi yang disajikan harus dinyatakan dengan kalimat sepadan atau kompleks.
- Kesejajaran bentuk atau struktur unsur-unsurnya. Artinya, konstruksi-konstruksi kebahasaan sejenis yang dikemukakan dalam suatu deretan harus dinyatakan dalam bentuk sama atau mirip. Contohnya, dalam pernyataan sudah ditulis, ditandatangani, dicap, dan dikirim, memiliki kesejajaran bentuk di dalam penggunaan kata atau frasa.
- Penggunaan penekanan. Artinya, bagian-bagian kalimat yang penting perlu mendapatkan penekanan. Di antaranya dengan cara meletakkan bagian yang ditekankan pada bagian awal kelimat.
- Kevariasian kalimat. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan sebaiknya bervariasi; tidak dengan kalimat aktif semua, tidak dengan kalimat transitif semua, tidak dengan kalimat susun normal semua, dan sebagainya.
- Menjaga kehematan penggunaan unsur-unsurnya. Artinya, kalimat disusun secara ekonomis. Apabila bisa dinyatakan dengan pendek, kalimat atau frasa tidak perlu dikemukakan dengan panjang dan berbelit-belit. Sebagai contoh frasa memiliki keinginan lebih baik dinyatakan dengan bentuk lebih singkat, yaitu kata keinginan, frasa mengajukan lamaran lebih baik dinyatakan dengan kata melamar, dan sebagainya.
3. Kepaduan Paragraf
Surat lamaran pekerjaan disusun dengan satu tujuan, yaitu adanya ketertarikan penerima terhadap isi surat yang dibuat. Oleh karena itu, kepaduan antarparagraf surat lamaran pekerjaan sangat penting. Kepaduan paragraf membuat gagasan penjelas yang diungkapkan dapat diterima dengan mudah oleh penerima. Berikut contohnya!
Berdasarkan informasi yang saya terima melalui iklan yang dimuat di harian Suara Rakyat, 7 Februari 2022, mengenai penerimaan karyawan baru di CV Gema Persada, dengan ini saya mengajukan permohonan untuk melamar pekerjaan, sesuai kebutuhan penerimaan karyawan di CV Gema Persada.
Bersama permohonan ini saya melampirkan berkas-berkas yang dipersyaratkan.
Dalam kutipan surat lamaran pekerjaan tersebut dapat dijumpai kepaduan antarparagraf. Kata permohonan pada awal paragraf kedua menjalin keterpautan dengan kata permohonan pada akhir paragraf pertama. Kepaduan paragraf tersebut membuat isi surat lamaran pekerjaan lebih mudah dipahami penerima.
4. Ketetapan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca
Ejaan berkenaan dengan penulisan kata, penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, pemenggalan kata, dan penulisan unsur serapan. Tanda baca berkenaan dengan berbagai tanda, seperti titik, koma, titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda seru, tanda tanya, tanda kurung, garis miring, tanda elipsis, tanda petik, dan tanda apostrof.
Dalam penulisan surat lamaran pekerjaan, ejaan dan tanda baca itu harus dicermati ketepatan penggunaannya. Agar Anda memiliki kompetensi yang memadai dalam menggunakan ejaan dan tanda baca, Anda dapat mempelajari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Baca juga: Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Dalam Genre Makro
Nah itulah dia artikel tentang aspek atau unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu materi bahasa Indonesia dan semoga bermanfaat.