Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Unsur Kebahasaan Artikel Beserta Contohnya

Unsur Kebahasaan Artikel Beserta Contohnya

2 min read

Artikel berbeda dengan berita. Artikel menawarkan wawasan baru baik berupa teori maupun keterampilan atau alternatif pemecahan masalah. Artikel berupa tulisan yang betemakan berbagai bidang, seperti kebudayaan, perekonomian, teknologi, kesehatan dan politik.

Seperti halnya teks lainnya dalam bahasa Indonesia, artikel juga mempunyai unsur kebahasaan sendiri. Adapun unsur kebahasaan dalam artikel adalah sebagai berikut.

1. Adverbia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adverbia merupakan kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, atau kalimat, misalnya sangat, lebih, dan tidak. Adverbia juga disebut kata keterangan.

Penggunaan adverbia dapat mempermudah penulis mengekspresikan sikap eksposisi. Sikap eksposisi merupakan sikap menguraikan atau memaparkan suatu maksud dan tujuan.

Adverbia terbagi atas delapan jenis, yaitu adverbia kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentif, kewaktuan, kecaraan, kontrastif, dan keniscayaan. Adapun masing-masing penjelasan dan contohnya adalah sebagai berikut.

a. Adverbia Kualitatif

Adverbia kualitatif adalah adverbia atau kata keterangan yang menerangkan makna kualitas suatu benda ataupun objek. Adverbia ini ditandai dengan kata paling, sangat, lebih, dan kurang. Contoh: Dafa merupakan anak paling putih di kelas ini.

b. Adverbia Kuantitatif

Adverbia kuantitatif adalah adverbia yang menerangkan makna jumlah atau kuantitas suatu benda. Adverbia ini ditandai dengan kata beberapa, sedikit, cukup, dan banyak. Contoh: Gotong royong hanya diikuti sedikit warga.

c. Adverbia Limitatif

Adverbia limitatif adalah adverbia yang menerangkan adanya suatu pembatasan. Adverbia ini ditandai dengan kata sampai, saja, dan hanya. Contoh: Saya bekerja dari pukul 08.00 sampai 16.00.

d. Adverbia Frekuentif

Adverbia frekuentif adalah adverbia yang menerangkan tingkat keseringan suatu perbuatan. Adverbia ini ditandai dengan kata selalu, sering, jarang, dan kadang-kadang. Contoh: Aku sering melihat anak itu berjualan nasi bungkus.

e. Adverbia Kewaktuan

Adverbia kewaktuan adalah adverbia yang menerangkan keterangan waktu pada suatu peristiwa tertentu. Adverbia ini ditandai dengan kata baru dan segera. Contoh: Ibu baru saja selesai memasak.

f. Adverbia Kecaraan

Adverbia kecaraan adalah adverbia yang menerangkan adanya keterangan cara dalam melakukan suatu hal. Adverbia ini ditandai dengan kata diam-diam, segera, dan pelan-pelan. Contoh: Ayah membelikan mainan adik secara diam-diam.

g. Adverbia Kontrastrif

Adverbia kontrastrif adalah adverbia yang menerangkan adanya pertentangan makna antara satu hal dengan hal yang lain. Adverbia ini ditandai dengan bahkan, malahan, padahal, dan justru. Contoh: Jangankan mandi, bahkan mencuci kaki saja dia tidak mau.

h. Adverbia Keniscayaan

Adverbia keniscayaan merupakan adverbia yang menerangkan adanya kepastian akan terjadinya suatu kejadian atau peristiwa. Adverbia ini ditandai dengan kata niscaya, pasti, dan tentu. Contoh: Kita pasti bisa menyelesaikan tugas ini.

2. Konjungsi

Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.

Ada beberapa konjungsi yang sering dijumpai pada artikel. Konjungsi yang digunakan untuk menyampaikan urutan argumentasi, seperti pertama, kedua, dan ketiga.

Sementara itu, konjungsi untuk memperkuat argumentasi, yaitu selain itu, sebagai contoh, misalnya, padahal, dan justru. Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan hubungan ’waktu’, seperti sejak dan sebelumnya.

Ada pula konjungsi yang digunakan untuk menyatakan harapan, seperti supaya dan agar.

3. Kosakata

Kosakata adalah perbendaharaan kata. Penulis artikel memerlukan kosakata yang menarik untuk menyakinkan pembaca atas opini yang disampaikannya. Dengan kosakata yang menarik, artikel yang disajikan pun akan menarik.

Beberapa aspek yang memengaruhi penggunaan kosakata agar sebuah artikel menjadi menarik, yaitu istilah umum, aktual, fenomenal, dan keterangan oposisi. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

a. Istilah umum

Artikel yang dimuat di media massa akan dibaca oleh pembaca secara umum. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman pembaca, penulis hendaknya menggunakan bahasa yang umum atau menambahkan keterangan pada penggunaan bahasa khusus.

Salah satu contoh adalah penggunaan kata abrasi dapat diganti dengan kata pengikisan. Dengan demikian, pembaca akan lebih nyaman dan lebih mudah memahami maksud tulisan.

b. Aktual

Informasi yang disajikan dalam artikel sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Khalayak akan tertarik pada artikel yang mengandung unsur kebaruan. Unsur kebaruan suatu artikel dapat berupa kebaruan informasi maupun kebaruan opini penulis.

Penulis bisa menuangkan gagasan baru mengenai suatu peristiwa dalam artikel. Gagasan tersebut dapat diungkapkan dengan menggunakan kosakata yang aktual dengan peristiwa mutakhir (up to date).

Contoh penulis bisa menggunakan kosakata milenial untuk menyebut generasi yang lahir di antara tahun 1980-an dan 2000-an.

c. Fenomenal

Suatu peristiwa yang disampaikan dengan kosakata yang sedang populer atau kontroversial di khalayak media akan membuat sebuah artikel lebih menarik. Dengan kosakata yang fenomenal, suatu peristiwa bisa berkesan luar biasa dan membuat artikel lebih menarik.

Penulis bisa membuat judul yang relevan dengan isi menggunakan kosakata yang fenomenal. Kosakata yang fenomenal bisa kita dapatkan dari pernyataan tokoh publik atau peristiwa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat.

d. Keterangan oposisi

Keterangan oposisi merupakan keterangan berupa frasa yang menerangkan suatu subjek maupun objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah, atau tanda kurung.

Contoh: Pak Joko, kepala desa kami, memberikan pidato bertema pentingnya menjaga kesehatan. Frasa kepala desa kami merupakan keterangan oposisi dari subjek kalimat, yakni Pak Joko.

Baca juga: Contoh Artikel Disiplin Dimulai dari Diri Sendiri

Nah itulah dia artikel tentang unsur kebahasaan dalam artikel beserta penjelasan dan contohnya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran bahasa Indonesia dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *