Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Contoh » UN » Unsur Intrinsik Puisi (Unsur Fisik dan Unsur Batin)

Unsur Intrinsik Puisi (Unsur Fisik dan Unsur Batin)

2 min read

Unsur intrinsik Puisi – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Puisi adalah sekumpulan ragam sastra yang bahasanya tersebut biasanya tersusun dalam suatu bentuk irama, rima, mantra, dan penyusunannya tersebut larik maupun bait. Dan puisi memiliki bahasa yang dipandang indah oleh para pembacanya, serta penuh dengan makna ataupun arti.

Sedangkan secara umum Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan juga perasaan si penyair dnegan bahasa yang terikat dengan irama, rima, mantra, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna di dalam setiap lirik tersebut. Puisi juga bisa dikatakan sebagai seni tulis yang dimana bahasa yang digunakan memiliki kualitas estetika, untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.

Puisi sendiri terbangun atas beberapa unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dimana setiap unsur masih dibagi ke dalam beberapa jenis. Contohnya saya unsur intrinsik yang masih terbagi atau terdiri dari dua unsur, yaitu unsur fisik dan unsur batik. Berikut penjelasan masing-masing unsurnya beserta contoh soal, pembahasan dan jawaban.

Unsur-unsur Intrinsik Puisi

Puisi terdiri dari dua unsur intrinsik, yaitu unsur fisik dan unsur batin.

1. Unsur Fisik
Unsur fisik puisi meliputi diksi, rima, bahasa, figuratif, pengimajian, dan kata konkret.

  • Diksi atau pemilihan kata dalam puisi dimaksudkan untuk menimbulkan imajinasi estetik. Penyair tidak hanya menggunakan kata-kata bermakna denotasi, tetapi juga menggunakan kata-kata bermakna konotasi.
  • Rima adalah bunyi akhir baris pada bait puisi. Ada beberapa jenis rima dalam pusis. Pada puisi lama, rima merupakan salah satu unsur yang mengikat puisi. Akan tetapi, puisi baru atau puisi kontenporer tidak terikat dengan rima.
  • Bahasa Figuratif (Majas) adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengetakan sesuatu dengan cara pengiasan, yaitu secara tidak langsung mengungkapkan makna.
  • Pengimajian/Pengindraan, penyair juga menciptakan pengimajian (pencitraan) dalam puisinya. Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman imajinasi.
  • Kata Konkret, penyair ingin mengambarkan sesuatu secara lebih konkret. Oleh karena itu, kata-kata harus diperkonkret. Jika penyair mahir memperkonkretkan kata, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan apa yang dilukiskan penyair.
2. Unsur Batin
Selain dibangun dengan unsur fisik, puisi juga dibangun dengan unsur batin puisi, yaitu tema, rasa, nada, dan amanat.
  • Tema, merupakan gagasan pokok yang dikembangkan oleh penyair. Anda telah mengenal beberapa contoh tema dalam puisi Indonesia.
  • Rasa (feeling), mewarnai karya-karya penyair. Perasaan yang muncul dalam puisi didasari oleh cara pandang dan pengalaman penyair terhadap sesuatu.
  • Nada dan suasana. Nada adalah sikap penyair kepada pembaca puisi, sedangkan perasaan kejiwaan pembaca disebut suasana. Nada dan suasana dalam puisi saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana kepada pembacanya.
  • Amanat dalam puisi dapat dipahami setelah Anda memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Amanat terdapat dibalik kata-kata yang tersusun dan di balik tema yang disajikan. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca lewat puisinya. Amanat sangat erat hubungannya dengan tema puisi.

Contoh Soal Unsur Intrinsik Puisi dan Pembahasan

1. Cermati penggalam puisi berikut!

Sepasang burung, jalur-jalur kawat, langit semakin tua
Waktu hari hampir gelap, menunggu senja putih
Putih memandang setia
Sampai habis semua senja

Majas yang terdapat dalam penggalan puisi tersebut adalah…
A. eufemisme
B. hiperbola
C. metafora
D. personifikasi
E. tautologi
Pembahasan:
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda yang tidak dapat bergerak seolah-olah bernyawa dan dapat berperilaku seperti manusia. Dalam puisi tersebut misalnya Waktu hari hampir gelap, menunggu senja putih, putih memandang setia, sampai habis semua senja. (Jawaban: D)
2. Perhatikan kutipan puisi berikut!

Malam pekat, roh
Berbunyi di balik mimpi, raga
Pulas menanggung lemah

Kalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian puisi tersebut adalah…
A. Kami datang tiba-tiba orang masih tertidur
B. Gempa mengeliat, meliuk, merobohkan setiap yang tegak
C. Mereka tertidur dengan nyenyak sekali
D. Musibah disinyalir bersumber dari Gunung Merapi
E. Malapetaka menimpa desa itu
Pembahasan:
Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. Majas yang terlihat dalam penggalan puisi tersebut adalah personifikasi. Jadi, jawaban yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah Gempa mengeliat, meliuk, merobohkan setiap yang tegak (Jawaban B)
3. Cermatilah penggalan puisi berikut!

Wahai deru…
Jangan kau melangkah di jalan keputusasaan
Karena di alam ini ternyata berjuta harapan
Janganlah kau berlalu mengarah pada kegelapan
Karena di alam ini terdapat cahaya iman

Tema puisi diatas adalah…
A. cahaya iman
B. kepercayaan
C. kegelapan.
D. keputusasaan
E. penyemangat
Pembahasan:
Tema merupakan gagasan pokok yang menjiwai keseluruhan isi puisi. Jadi, tema adalah pokok persoalan yang diungkapkan penyair dalam karyanya. Dari kalimat Jangan kau melangkah di jalan keputusasaan…, kalimat tersebut mengandung makna memberi semangat. (Jawaban E)
Nah, itulah sedikit pengertian mengenai puisi, beserta unsur unsur intrinsik Puisi, plus contoh soal dan pembahasan. Demikian artikel yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *