Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur Intrinsik Cerpen

4 min read

Unsur intrinsik cerita pendek – Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang memaparkan cerita atau kisah mengenai manusia beserta seluk beluknya melalui tulisan pendek dan singkat. Sebuah cerita pendek umumnya tidak lebih dari 100 word/kata dan biasanya ceritanya seputar kehidupan sehari-hari.

Cerpen adalah cerita pendek artinya mulai dari prolog sampai epilog dibuat seringkas dan sejelas mungkin. Sedangkan menurut Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah cerita atau kisah pendek dengan jumlah kata kurang dari 10.000 dengan memberikan kesan tunggal dan ceritanya terpusat pada salah satu tokoh.

Cerita pendek dirangkai dan disusun sedemikian rupa secara singkat, sehingga orang yang membaca mengerti dan mengetahui maksud dari bacaan. Ciri-ciri cerpen yang paling terlihat adalah ceritanya singkat, jelas, dapat dimegerti dan menggunakan bahasa yang sopan. Berikut ini adalah unsur intrinsik yang ada dalam cerita pendek (cerpen).

1. Tema

Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan cerpen. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema , karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.

Tema adalah sesuatu yang mendasari isi cerita. Tema harus kita tentukan sebelum kita membuat suatu cerita. Tema dapat membuat cerita yang kita karang lebih terarah.

2. Tokoh dan Penokohan

Penokohan adalah watak atau karakter tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita. Penokohan merupakan cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita, sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. Penokohan dapat digambarkan melalui dialog antartokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama, atau pikiran-pikiran tokoh.

Penokohan juga tidak terlepas dari perwatakan, perwatakan dalam cerpen adalah pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu. Sifat inilah yang membedakan tokoh satu dengan tokoh lainnya.

a. Jenis-Jenis Pernokohan

Tokoh dalam sebuah cerita terbagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

  • Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dan berinteraksi secara langsung, serta terlibat dalam suatu konflik di cerita.
  • Tokoh pendamping adalah tokoh yang hanya muncul sedikit dalam cerita atau tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung dan hanya tampil menjadi latar belakang cerita.

Contoh pada cerita Malin Kundang. Tokoh utamanya adalah Malin Kundang. Sedangkan tokoh pendamping adalah ibu Malin Kundang, saudagar kaya, istri Malin Kundang

b. Jenis-Jenis Perwakatan

Penokohan atau disebut juga perwatakan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh.
Penokohan dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Tokoh proragonis: tokoh yang memiliki sifat baik
  • Tokoh antagonis: tokoh yang memiliki sifat buruk
  • Tokoh tritagonis: tokoh penengah

Contoh pada cerita Bawang Putih dan Bawang Merah. Tokoh protagonis adalah Bawang Putih. Tokoh antagonis adalah Bawang Merah dan Ibu Tiri. Tokoh Tritagonis adalah nenek yang memberikan buah labu.

3. Latar

Latar adalah suatu keterangan tempat, waktu dan suasana. Latar merupakan bagian yang menggambarkan tempat kejadian, waktu dan suasana yang tengah terjadi dalam suatu cerita yang dialami oleh tokoh pemain. Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan.

Jenis-Jenis Latar

Latar dalam cerita pendek terbagi menjadi 3, yaitu:

  • Latar tempat, yaitu menunjukkan tempat kejadian peristiwa.
  • Latar waktu, yaitu menunjukkan waktu kejadian.
  • Latar suasana, yaitu menunjukkan suasana cerita, contoh suasana sedih, senang, dan gembira.

Contoh: pada saat matahari tepat diatas kepala, Kakek itu merangkak menuju ke jalan raya. Ia yang awalnya tidak mau ditolong akhirnya luluh jua. Anak-anak sembari membantunya berdiri dan juga mengambilkan sandalnya di selokan. Untungnya air selokan itu air jernih untu irigasi kampung. (Latar waktu siang hari, latar suasananya mengharukan)

4. Alur (Plot)

Alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Alur merupakan keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita, alur tidak hanya dapat dilihat dari jalannya suatu peristiwa

a. Jenis-Jenis Alur

Alur dalam cerita pendek terbagi menjadi 3, yaitu:

  • Alur Maju (Progresif), yaitu tahapan alur disusun secara urut. penulis menyajikan jalan ceritanya secara berurutan dimuali dari tahapan perkenalan ke tahapan penyelesaian secara urut dan tidak diacak.
  • Alur Mundur (Regresi), yaitu tahapan alur dimulai dari penyelesaian. Biasanya pengarang menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelesaian, kemudian menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik tersebut.
  • Alur Campuran (Maju-Mundur), yaitu tahapan alur disusun secara acak (gabungan dari alur maju dan mundur). Penulis pada awalnya menyajikan ceritanya secara urut dan kemudian pada suatu waktu, penulis menceritakan kembali kisah masa lalu atau flash back. Cerita yang menggunakan alur ini cukup sulit untuk dipahami dan membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi

b. Tahapan Alur

Tahapan alur dalam cerpen dapat dibedakan menjadi 5 bagian yaitu:

  • Pengenalan cerita (intro) adalah bagian ini merupakan pengawalan cerita (orientasi), dimana biasanya pada bagian ini diawali cerita dengan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan, dan penceritaan tentang hubungan antartokoh, serta  berbagai latar dan suasana yang akan terjadi pada cerita tersebut.
  • Awal konflik (complication) adalah bagian ini merupakan tahap dimana bagian-bagian yang menimbulkan berbagai masalah terjadi. Biasanya adegan konflik ini disertai dengan adegan pemicu konflik tersebut.
  • Konflik (rising action) adalah bagian yang sama seperti awal konflik. Bagian ini juga menceritakan mengenai permasalahan yang terjadi pada cerita tersebut, namun adegan para tokoh mulai dipertegas disini. Biasanya pemeran antagonis memegang dialog paling banyak disini.
  • Konflik memuncak (climax) adalah Bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dihadapi tokoh. Di bagian ini pula, nasib yang dialami tokoh akan muncul.
  • Penyelesaian (ending) adalah bagian ini menjelaskan tentang bagaimana riwayat para tokoh yang terlibat dalam konflik tersebut. Pada ending biasanya banyak terjadi macam-macam kejadian yang digantungkan kepada macam-macam ceritanya. Ada yang menemukan jalan keluar (resolusi), mendapat apa yang diharapkan pada bagian sebelumnya. Juga ada berbagai macam penghabisan seperti sad ending, happy ending, dll.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita menempatkan dirinya pada cerita, atau dari sudut mana penulis cerita memandang cerita yang dibuatnya. Sudut pandang dapat dikatakan juga sebagai suatu teknik ataupun siasat yang disengaja dilakukan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Oleh karena itu sudut pandang dapat mempengaruhi penyajian suatu cerita dan alurnya.

Jenis-Jenis Sudut Pandang

Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita.

  • Sudut pandang orang pertama, yaitu sudut pandang yang biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
  • Sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang yang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
  • Sudut pandang pengamat serba tahu, yaitu sudut pandang yang dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
  • Sudut pandang campuran,yaitu sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu. Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.

6. Amanat

Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pendengar/pembaca dalam suatu cerita. Umumnya amanat ini dalam bentuk nasehat untuk menyampaikan pesan moral, bisa tersurat atau pun tersirat.

Contoh Amanat

Berikut beberapa contoh amanat dalam cerita pendek.

  • Cerita dengan judul “Adiku Sayang Adiku Pintar”. Pesan amanatnya adalah agar kita selalu berusaha untuk memahami bentuk kasih sayang yang diberikan orang lain pada kita. Kasih sayang dengan memberi tanpa pamrih.
  • Cerita rakyat dengan judul “Malin Kundang”. Pesan amanatnya adalah agar tidak melupakan jasa-jasa orangtua apalagi mendurhakai orangtua sendiri.

7. Gaya Bahasa

Gaya Bahasa (Majas) adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan kesan dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda dengan benda lain atau hal lain yang lebih umum.

Jenis-Jenis Gaya Bahasa

Menurut isi dan jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi:

  • Gaya bahasa penegasan.
  • Gaya bahasa perbandingan.
  • Gaya bahasa pertentangan.
  • Gaya bahasa sindiran.

Baca juga: 7 Contoh Cerita Pendek Tentang Persahabatan Terbaik

Nah, itulah unsur-unsur intriksik dalam cerita pendek atau cerpen yang benar beserta penjelasan, jenis, macam, dan contohnya. Sekian informasi yang dapat saya bagikan mengenai unsur intrinsik cerita pendek, semoga bermanfaat dan dapat membantu tugas Anda.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *