Citra foto adalah suatu rupa atau gambaran yang merupakan hasil pemotretan suatu wilayah dari udara. Citra foto yang kemudian disebut foto udara direkam melalui kamera. Perekamannya secara serentak untuk satu lembar foto udara dan menggunakan spektrum tampak atau perluasannya.
Interpretasi citra adalah upaya dalam pengenalan identitas atau ciri-iri suatu objek yang tergambar melalui citra foto. Upaya ini dilakukan untuk mengenali segala sesuatu yang tergambar pada citra foto dan kemudian diterjemahkan ke dalam ilmu tertentu.
Citra foto juga memiliki unsur di dalamnya yang disebut dengan unsur interpretasi citra. Lantas apa unsur interpretasi citra? Berikut beberapa unsur-unsurnya.
Daftar Isi
1. Rona dan Warna
Rona adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada citra. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi rona pada citra yaitu karakter objek, bahan yang digunakan, cuaca, pemrosesan emulsi, letak objek dan waktu pemotretan. Contoh rona gelap terdapat pada lautan yang dalam yang menunjukkan warna cokelat kekuningan menandakan air keruh.
2. Tekstur
Tektur adalah frekuensi perubahan rona pada citra. Biasanya dinyatakan dengan kasar, sedang, dan halus, contohnya hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, dan semak bertekstur halus.
3. Bentuk
Bentuk merupakan gambar yang mudah dikenali. Objek yang sejenis di muka bumi memiliki bentuk yang sejenis pada citra. Sebagai contoh, gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, U atau persegi panjang, sedangkan gunung api berbentuk kerucut.
4. Ukuran
Ukuran adalah ciri objek berupa jarak, luas, tinggi lerang, dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, contohnya lapangan sepak bola yang dicirikan oleh bentuk segi empat dengan ukuran yang tetap.
5. Pola atau Susunan Keruangan
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai objek yang sebagian besar bentukan manusia dan beberapa objek alamiah, contohnya pola aliran sungai yang menandai struktur geologi. Pola aliran trellis menandai struktur lipatan.
Pemukiman transmigrasi dikenal dengan pola yang teratur yaitu ukuran rumah yang jaraknya seragam dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa dan kebun kopi mudah dibedakan dengan hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola dan jerak tanamnya.
6. Situs
Situs merupakan letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya, contohnya pemukiman pada umumnya memanjang di pinggir pantai, tanggul alam, atau di sepanjang tepi jalan. Persawahan banyak terdapat di daerah dataran rendah.
7. Bayangan
Bayangan yang terbentuk pada suatu objek sangat dipengaruhi oleh arah datangnya sinar matahari. Jika pemotretan dilakukan pada pagi hari, bayangan objek ada di sebelah barat. Jika pemotretan dilakukan pada siang hari, bayangan objek tidak tampak. Adapun jika pemotretan dilakukan pada sore hari, bayangan objek ada di sebelah timur.
Arah bayangan ini dapat digunakan untuk menentukan arah orientasi foto udara. Bayangan juga dapat menjadi kunci pengenalan yang penting dari beberapa objek yang justru dengan adanya banyangan menjadi lebih jelas.
Sebagai contoh, cerobong asap dan menara tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga lereng yang terjal juga tampak jelas dengan adanya bayangan.
8. Asosiasi
Asosiasi merupakan keterkaitan antara objek yang satu dan objek yang lain. Tampilan suatu objek pada citra sering merupakan petunjuk bagi adanya objek yang lain karena adanya asosiasi, misalnya perkampungan biasanya dekat dengan jalan dan lahan perkarangan yang ditumbuhi tanaman.
Kesimpulannya, dalam mengenali objek pada foto udara atau pada citra lainnya, dianjurkan untuk tidak hanya menggunakan satu unsur interpretasi citra. Semakin ditambah jumlah unsur interpretasi citra yang digunakan, semakin menciutlingkupnya ke arah titik simpul tertentu.
Nah itulah dia artikel tentang unsur interpretasi citra dan contohnya beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.