Struktur ekonomi kota merupakan struktur yang aktivitas utamanya mendukung perkembangan ekonomi kota. Struktur ekonomi kota terdiri atas ekonomi dasar dan bukan dasar.
Kegiatan ekonomi dasar merupakan kegiatan distribusi barang dari kota ke daerah lain seperti hasil industri, perdagangan, dan hiburan.
Sedangkan kegiatan ekonomi bukan dasar merupakan kegiatan produksi serta distribusi barang dan jasa untuk keperluan dalam kota.
Daftar Isi
Struktur Internal Kota
Struktur internal kota menunjukkan penggunaan ruang kota untuk tujuan berbeda-beda. Tujuan penggunaan ruang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
Zona penggunaan lahan berkembang dari titik-titik aktivitas yang terkonsentrasi permanen. Area ini berkembang menjadi zona penggunaan lahan. Keberadaan zona-zona tersebut memiliki keterkaitan erat.
Sebagai contoh, zona A terbentuk karena terdapat zona B atau zona C berkembang pesat karena terdapat zona A. Contoh penggunaan lahan di kota, yaitu zona permukiman, perdagangan, perkantoran, industri, dan pemerintahan. Zona-zona tersebut tersusun dengan pola tertentu.
Struktur Ruang Kota
Adapun beberapa struktur ruang kota menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1. Teori Konsentris (Concentric Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Ernest W. Burgess. Burgess melakukan penelitian di Kota Chicago, Amerika Serikat pada 1920. Penelitian ini menghasilkan teori perkembangan kota dimulai dari pusat kota kemudian meluas ke pinggiran kota karena penduduk yang bertambah.
2. Teori Sektoral (Sector Theory)
Teori Sektoral merupakan perkembangan dari teori Konsentris. Teori ini juga hasil dari penelitian di Kota Chicago. Penelitian lanjutan ini dilakukan oleh Hommer Hoyt pada 1930.
Hoyt berpendapat pengelompokan penggunaan lahan kota menunjukkan pertumbuhan kota tidak mengikuti zona-zona secara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yang lebih bebas. Pendapat Hoyt tentang struktur kota sebagai berikut.
- Daerah yang memiliki harga tanah atau sewa tanah tinggi terletak di luar kota.
- Daerah yang memiliki sewa tanah dan harga tanah rendah merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat kota ke daerah perbatasan.
- Zona pusat adalah daerah pusat kegiatan.
3. Teori Inti Ganda (Multiple Nuclei Theory)
Teori Inti Ganda merupakan penyempurna teori Burgess dan Hoyt. Teori ini dikemukakan oleh Harris dan Ullman pada 1945. Teori tersebut menjelaskan kota berkembang lebih kompleks daripada model konsentris dan sektoral.
Kota tumbuh dari nukleus baru yang berfungsi sebagai kutub pertumbuhan. Beberapa nukleus berkumpul dan berkembang membentuk struktur kota baru.
Nukleus tersebut adalah pusat-pusat keramaian yang biasanya berupa tempat pelayanan umum seperti terminal bus, stasiun, bandar udara, pelabuhan, perguruan tinggi, kompleks perdagangan, dan kawasan industri.
Kawasan industri berdekatan dengan sarana transportasi. Permukiman berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan pendidikan.
4. Teori Konsektoral Tipe Eropa
Teori Konsektoral Tipe Eropa merupakan hasil penelitian di Inggris yang dikemukakan oleh Peter Mann pada 1965. Teori ini merupakan gabungan dari teori Konsentris dan teori Sektoral dengan menonjolkan konsentrasi wilayah.
5. Teori Konsektoral Tipe Amerika Latin
Teori konsektoral tipe Amerika Latin berdasarkan penelitian di Amerika Latin yang dilakukan oleh Ernest Griffin dan Larry Lord pada 1980. Teori Konsektoral terdiri atas enam zona yaitu sebagai berikut.
- Daerah pusat kegiatan (DPK) atau Central Business District (CBD).
- Daerah perdagangan atau industri.
- Sektor pemukiman kelas elit.
- Permukiman yang lanjut perkembangannya.
- Daerah berkembang secara setempat (zone of insitu accretion).
- Permukiman liar (zone of peripheral squatter settlements).
Baca juga: Kota : Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Fungsinya
Nah itulah dia artikel tentang teori struktur ruang kota menurut para ahli beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran geografi dan semoga bermanfaat.