Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » TEKS ANEKDOT: Tahapan Dalam Membuat Teks Anekdot

TEKS ANEKDOT: Tahapan Dalam Membuat Teks Anekdot

2 min read

Cara membuat teks anekdot,-  Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena didalamnya terkandung cerita lucu dan mengesankan, biasanya berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dalam Membuat teks anekdot tentu harus memperhatikan karakteristik anekdot itu sendiri. Karakteristik sebuah anekdot dapat diketahui dari definisi tentang anekdot. Karakteristik sebuah anekdot yang harus diperhatikan ketika akan membuat teks anekdot adalah sebagai berikut.

1. Memiliki sisi menggelikan (humor) dan kejenakaan (wity).
2. Menggelitik bagi hati atau perasaan.
3. Menggugah akal pikiran.
4. Lucu dan  mengesankan.
5. Berkisar pada orang-orang yang penting.
6. Berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Sebagai proses kreatif, membuat teks anekdot memiliki tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan Penulisan

Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis. Tahap ini mencakup beberapa langkah kegiatan di antaranya sebagai berikut.

a. Pemilihan dan Penetapan Topik
Memilih dan menetapkan topik merupakan salah satu langkah awal yang penting, sebab tidak ada tulisan tanpa ada sesuatu yang hendak ditulis. Masalah pertama yang dihadapi penulis untuk merumuskan tema sebuah karangan adalah topik atau pokok pembicaraan (Kerat, 1993: 126). Dalam memilih memilih dan menempatkan topik ini diperlukan adanya keterampilan atau pengetahuan atau kesungguhan. Topik tulisan adalah masalah atau gagasan yang hendak disampaikan di dalam tulisan. Masalah atau gagasan itu dapat diperoleh atau digali melalui empat sumber, yaitu.

  1. Pengalaman.
  2. Pengamatan.
  3. Imajinasi. serta
  4. Pendapat dan keyakinan.
b. Menentukan Tujuan dan Bentuk Karangan
Tujuan penulisan diartikan sebagai pola yang mengendalikan tulisan secara menyeluruh (Akhadiah, 1998: 89). Dengan menentukan tujuan penulisan, diketahui apa yang ingin dilakukan pada tahap penulisan, bahkan apa yang diperlukan, luas lingkup bahasan, pengorganisasian, dan mungkin juga sudut pandang yang digunakan. Secara eksplisit, tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan cara tesis atau dengan menyatakan maksud.
c. Bahan Penulisan
Bahan penulisan ialah semua informasi atau data yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan, Bahan tersebut mungkin berupa rincian, sejarah kasus, contoh, penjelasan, definisi, fakta hubungan sebab akibat, gambar, dan sebagainya (Akhadiah, 1998:90).

d. Menyusun Kerangka Karangan
Sebuah karangan mengandung rencana kerja, memuat ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur, serta memungkinkan seorang penulis unuk membedakan gagasan utama dari gagasan tambahan. Kerangkan karangan dapat dibentuk catatan sederhana, tapi dapat juga berbentuk mendetail dan digarap dengan sangat cermat. Secara singkat, mendefinisikan kerangka karangan sebagai suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.

2. Pelaksanaan Penulisan

Pada tahap ini dibahas setiap butir yang ada di dalam karangan yang disusun. Ini berarti digunakan bahan-bahan yang sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Kadang pada tahap ini, disadari bahwa masih diperlukan bahan lain.

a. Isi karangan
Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan itu sendiri. Membagi isi karangan yakni pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan (Keraf, 1993: 134)

b. Kosakata atau Pemilihan Kata
Mendefinisikan pilihan kata adalah seleksi kata-kata untuk mengekspresikan ide atau gagasan atau perasaan. Dengan memilih kata persayaratan pokok yang harus diperlukan yaitu ketetapan dan kesesuaian. Persayaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata: kata-kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan (Achmadi, 1990: 34).

c. Kalimat Efektif
Kalimat yang mengandung gagasan haruslah yang memenuhi syarat gramatikal. Memerlukan persyaratan efektivitas, artinya kalimat itu harus memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan pesan, atau menerbitkan selera pembaca.

d. Paragraf
Memberikan batasan paragraf tersusun dari beberapa buah kalimat, yang berhubungan satu dengan yang lain sehingga merupakan kesatuan utuh untuk menyampaikan suatu maksud. Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah  kerangka ke dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelasm sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah karangan.

3. Tahap Perbaikan Materi
Tahap ini merupakan tahap yang paling akhir dalam penulisan. Jika bahan seluruh tulisan sudah selesai, tulisan tersebut perlu dibaca kembali. Hasil bacaan perlu diperbaiki, dikurangi, atau mungkin juga diperluas. Pada tahap ini, biasanya yang diteliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan, dan sebagainya.

Nah itulah penjelasan mengenai apa saja yang harus anda lakukan sebelum membuat teks anekdot, demikian artikel yang dapat saya bagikan dan terima kasih.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *