Setelah merumuskan masalah dan hipotesis, maka langkah selanjutnya dalam sebuah penelitian adalah melakukan proses pengumpulan data. Pengumpulan data dilaksanakan guna menguji kebenaran hipotesis.
Hipotesis tidak selamanya benar, pada tahap pengumpulan data di lapangan inilah nanti akan diketahui apakah hipotesis yang telah dibuat itu benar atau tidak bergantung pada fakta dan data-data yang ditemukan di lapangan.
Melakukan kunjungan lapangan atau melihat langsung objek yang akan diteliti merupakan salah satu langkah dalam penelitian geografi. Selain untuk melihat langsung objek/fenomena yang akan diteliti, hal tersebut juga sebagai langkah mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Daftar Isi
Teknik Pengumpulan Data pada Penelitian Geografi
Terdapat beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian geografi, diantaranya observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumenter. Berikut adalah masing-masing penjelasannya!
1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan metode mengamati objek atau fenomena pada penelitiannya. Observasi dalam pengumpulan data pada penelitian geografi dibedakan menjadi 2, yaitu observasi langsung dan tidak langsung.
- Observasi langsung: teknik observasi langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala langsung pada objek yang berada di tempat kejadian.
- Observasi tidak langsung: teknik observasi tidak langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala pada objek penelitian secara tidak langsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden secara langsung. Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi sebagai berikut.
- Wawancara terpimpin (guided interview), yaitu wawancara yang dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sebelum dilakukannya wawancara. Pada saat wawancara, peneliti membaca pertanyaan yang telah dibuat sekaligus untuk check list pertanyaan yang telah dijawab.
- Wawancara tidak terpimpin (unguided interview), yaitu wawancara yang diperuntukan bagi peneliti yang sudah terbiasa mengajukan pertanyaan dan bertemu dengan siapa saja sehingga tidak memerlukan catatan pertanyaan. Namun, ada kekurangannya yaitu pertanyaan tidak terfokus karena diajukan secara spontan, juga kadang ada pertanyaan yang belum ditanyakan kepada responden.
- Wawancara bebas terpimpin (controlled interview), yaitu wawancara yang dilakukan dengan membaca pertanyaan yang telah dibuat sambil menanyakan lebih dalam untuk mendapatkan data penelitian. Wawancara bebas terpimpin ini sangat disarankan bagi para peneliti.
3. Kuesioner/Angket
Kuesioner atau angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden sehubungan dengan penelitian. Kuesioner mempunyai model jawaban yang bersifat terbuka, tertutup, dan campuran.
- Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang dapat diisi sesuai dengan kehendak responden. Kelebihannya adalah responden diberi kebebasan penuh untuk mengisi kuesioner, dan peneliti mendapat jawaban yang bervariatif. Kekurangannya adalah peneliti harus mengelompokkan jawaban karena bahasa Indonesia banyak persamaan katanya.
- Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah memiliki pilihan jawaban, responden cukup memberi tanda silang pada jawaban yang dipilihnya. Kelebihannya adalah peneliti lebih mudah di dalam mengelola data dan tidak mendapat tambahan informasi. Kekurangannya adalah responden tidak dapat memberi jawaban/masukan lain,
- Kuesioner campuran adalah kuesioner yang terdiri dari kuesioner tertutup dan terbuka. Kelebihannya adalah dapat mencakup area yang luas karena dapat melalui pos, e-mail, dan lain-lain, serta responden lebih jujur dalam menjawab. Kekurangannya adalah kuesioner tidak kembali, peneliti tidak mendapatkan tambahan informasi, waktu cukup lama, dan pertanyaan ada yang tidak terjawab.
4. Studi Dokumenter
Teknik studi dokumenter (Bibliografi) adalah pengumpulan data menggunakan sumber dokumen tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya dari sumber dokumen, buku, koran, dan majalah.
Setiap penelitian memerlukan objek untuk diteliti. Objek tersebut dapat berupa satu individu atau himpunan individu, dapat juga berupa wilayah. Kumpulan objek itu disebut populasi.
Jika penelitian menggunakan populasi yang banyak atau luas, maka diperlukan sampel untuk menghemat tenaga dan waktu penelitian. Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang dianggap mewakili.
Terdapat beberapa metode pengambilan sampel, yaitu sebagai berikut.
- Probability Sampling, yaitu semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel atau disebut juga sampel acal.
- Non-Probability Sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan tujuan dari penelitian sehingga sampel dipilih secara cermat dengan spesifikasi tertentu.
Baca juga: 6 Etika Penelitian : Pengertian, Tujuan, dan Contoh
Nah itulah dia artikel tentang teknik pengumpulan data pada penelitian geografi beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran geografi dan semoga bermanfaat.