Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Pertanyaan » Seni Budaya » Teater Tradisional Betawi adalah? Berikut Jawabannya!

Teater Tradisional Betawi adalah? Berikut Jawabannya!

2 min read

Teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari publik atau pirsawan (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).

Teater adalah suatu seni pertunjukkan yang di dalamnya melibatkan penampilan langsung dari aktor di depan penonton. Seni teater di dalamnya mengandung cerita melalui dialog, gerakan aktor, tarian, dan musik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara.

Aktor dalam teater akan berinteraksi dengan aktor lain yang memerankan karakter yang berbeda dalam cerita dan menghadirkan suatu kisah yang hidup di depan penonton.

Teater Tradisional Betawi adalah?

Teater tradisional Betawi adalah Lenong. Lenong adalah salah satu bentuk seni pertunjukan teater tradisional yang berasal dari daerah Betawi, Jakarta Indonesia.

Pertunjukan seni Lenong menggabungkan beberapa unsur, mulai dari unsur drama, musik, komedi dan sering kali menggunakan bahasa Betawi. Dalam pertunjukan lenong, ada beberapa karakter utama, seperti Lenong, Puspa, dan Ucup.

Lenong termasuk ke dalam teater tradisional, yaitu salah satu bentuk teater yang berkembang di masyarakat secara turun-temurun dan mempunyai akar budaya yang kuat.

Teater tradisional mencakup berbagai bentuk seni pertunjukan seperti musik, tarian, dan drama, serta biasanya memiliki unsur-unsur ritual dan simbolis yang penting dalam kebudayaan yang melahirkan seni tersebut.

Pertunjukan Teater

Sedangkan, pertunjukan teater adalah proses komunikasi atau peristiwa interaksi antara karya seni dan penontonnya yang dibangun oleh sebuah sistem pengelolaan, yaitu manajemen seni pertunjukan. Adapun komunikasi yang dimaksud adalah dapat berlangsung secara langsung dan tidak langsung.

1. Komunikasi Langsung

Komunikasi langsung bersifat sesaat dan memiliki keterbatasan waktu serta tidak dapat diulang. Komunikasi ini berlangsung di panggung. Penonton dapat mengapresiasi materi seni tanpa perantara media lain. Penonton menangkap peristiwa pergelaran atau pertunjukan yang terjadi melalui pancaindranya di atas pentas dengan tidak dapat diputar atau diulang kembali layaknya seni rekam (audiovisual).

2. Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung berlangsung melalui media atau perantara alat elektronik, yaitu televisi, radio, media jejaring sosial, dan film layar lebar lainnya. Pertunjukan dapat diulang dan dilakukan dengan proses perekaman.

Unsur Pertunjukan Teater

Unsur yang dibutuhkan demi terselenggaranya pertunjukan teater yaitu sebagai berikut.

1. Panitia Pertunjukan

Panitia adalah sekelompok orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Pembentukan organisasi dengan sistem kepanitiaan memiliki kemudahan dalam pembentukan dan pembubaran serta tanpa danya ikatan kerja yang rumit.

Penyelenggaraan pergelaran memiliki dua komponen penting, yaitu adanya panitia artistik atau kreator seni di bawah pimpinan seorang sutradara (art director) dan panitia nonartistik atau penggiat seni dipimpin oleh seorang pimpinan produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.

2. Materi Pertunjukan Teater

Materi pergelaran teater adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan menggunakan media tertentu bersifat kolektif dengan wilayah kerja dan tanggung jawab secara bersama (kolaborasi).

3. Penonton

Kehadiran penonton sangat mutlak karena tanpa penonton pertunjukan teater akan sia-sia atau mubazir. Penilaian terhadap pertunjukan seni untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relatif. Penonton dalam hubungan pergelaran seni (teater) dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu penonton awam, tanggap, dan kritis.

Penonton awam adalah penonton penikmat seni. Penonton tanggap, artinya penonton bersikap responsif dengan  kecenderungan memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap pertunjukan yang ditontonnya cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri.

Adapun penonton kritis adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni, kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik pergelaran dan dipublikasikan dalam forum ilmiah atau media.

Baca juga: Pengertian Pegelaran Teater dan Konsep Pagelaran

Nah, itulah dia pertanyaan tentang teater tradisional Betawi adalah? beserta jawaban dan penjelasan pertunjukan teater. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai teater, dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *