Kita sering mendapati acara debat politik di televisi. Selain dalam dunia politik, debat dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menjadi metode pendidikan yang tepat.
Hal tersebut dikarenakan dalam debar terdapat dialog interaktif. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa debat dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis terhadap segala sesuai.
Selain itu, debat juga mampu membuat kita berpikir terbuka dan membuka peuang untuk menguji kembali realitas yang kita lihat. Debat bukanlah upaya untuk menghilangkan perbedaan, tetapi pertunjukkan ralitas akan pluralitas dalam memandang segala sesuai di sekitar kita,
Dengan memahami debat dan berlatih menjadi pendebat yang baik dan sopan, maka seseorang melatih cara berpikirnya untuk lebih tajam, peka, dan memiliki empati terhadap realitas. Lantas apa itu debat? Dan apa tata caranya? Simak ulasan berikut!
Daftar Isi
Pengertian Debat
Debat adalah suatu kegiatan adu argumen yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, baik itu perorangan ataupun kelompok, untuk mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Aspek utama dalam melaksanakan debat adalah adanya perbedaan sudut pandang. Dalam debat, kunci utamanya adalah perbedaan.
Dalam debat tidak ada sikap saling kompromistik, karena tanpa adanya kompromistik akan mendorong seseorang untuk benar-benar mencari argumentasi yang kuat atas pendiriannya.
Tujuan Debat
Debat bertujuan untuk menyakinkan orang lain, mendengarkan pendapat-pendapat yang berbeda dan pada akhirnya menghargai berbagai perbedaan, serta mendiskusikan atau memutuskan masalah dan perbedaan atas suatu hal.
Dalam lingkup formal debat dilakukan dengan aturan yang jelas sehingga debat bisa menghasilkan melalui voting atau melalui keputusan juri.
Jadi, lebih sederhananya tujuan debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Tata Cara Debat yang Baik dan Sopan
Berikut adalah tata cara pelaksanaan debat yang baik dan sopan.
- Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan anggota debat. Apabila seorang anggota debat melanggar peraturan, akan berpengaruh pada timnya.
- Sebaiknya pertanyaan yang diajukan disampaikan dengan profesional, tidak menghina, menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi tapi fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
- Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, runtut, sintetis, keterampilan retorika (berbicara dan intelijensia (ability to perceive and understand) atau tidak terbata-bata.
- Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam menyangkal dan memengaruhi argumen lawan bahkan seluruh peserta debat.
- Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas (batasi argumen maksimal tiga poin). Susun argumen ke dalam poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.
- Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan lawan.
- Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sertakan juga data yang valid yang dapat didukung argumen atau gagasan.
- Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan langsung menuju ke titik celah lawan.
- Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang cukup poin yang menegaskan argumen dan disampaikan secara tegas untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.
Tata Cara Debat di Lingkungan Sekolah
Berikut adalah tata cara debat yang baik dan sopan di lingkungan sekolah.
- Guru membagi siswa menjadi dua kelompok debat, di antaranya sebagai berikut.
- Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan kedua kelompok.
- Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
- Sembari siswa menyampaikan gagasan, guru menulis inti/ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
- Guru menambah konsep/ide yang belum terungkapkan.
- Dari data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid Yang Benar Menurut Islam
Nah, itulah dia tata cara melakukan debat yang baik dan sopan, baik secara umum maupun di lingkungan sekolah. Demikian artikel yang bisa freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.