Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Penjaskes » Taktik dan Strategi Permainan Tunggal Bulu Tangkis

Taktik dan Strategi Permainan Tunggal Bulu Tangkis

2 min read

Taktik dan Strategi Permainan Tunggal – Permainan Tunggal memerlukan kondisi prima, ketangkasan, penguasaan posisi di lapangan, dan kesabaran. Intinya adalah untuk menguras tenaga lawn dengan pukulan-pukulan drop dan clear ke muka dan ke belakang lapangan sehingga lawan melakukan pengembalian lemah atau membuat kesalahan. Apabila lawan melakukan pengembalian lemah, saat itulah kita melakukan pukulan smes ke arah yang tepat untuk mengakhiri rally.

Lebar lapangan bulu tangkis untuk permainan tunggal adalah 5,4 meter, sedangkan panjang separuh lapngan adalah 6,6 meter. Hal yang sangat penting dalam permainan bulu tangkis adalah berlatih dan mengembangkan permainan menyerang dan bertahan. Pada setiap permainan, posisi kita selalu berubah-ubah dari menyerang ke bertahan atau sebaliknya dari pertahanan menjadi menyerang.

Jenis pukulan yang dapat bersifat menyerang atau bertahan adalah drive, tergantung pada maksud pemain yang melakukan pukulan, apakah untuk memaksa lawan membuka pertahanan atau dipukul ke aras atas pada saat menyebrangi net.

Pemain bertahan harus berlatih servis tinggi, clear tinggi, dan drop, serta gabungan pukulan-pukulan tersebut. Pemain menyerang harus berlatih pukulan-pukulan servis tinggi dan rendah, clear cepat dan datar, drop cepat, smes pendek keras, dan gabungan dari pukulan-pukulan tersebut.

a. Servis

Pada permainan tunggal, pukulan servis utama adalah pukulan tinggi dan jauh ke belakang. Lakukanlah servis tinggi jauh ke belakang sehingga shuttlecock jatuh lurus ke bawah dekat garis belakang lapangan lawan. Pukulan ini akan memaksak lawan mundur. Lawan akan kesulitan menentukan waktu secara tepat karena sudut jauh shuttlecock tegak lurus dengan lantai sehingga sering membuat kesalahan dalam mengembalikkan shuttelcock.

Apabila lawan berhasil mengembalikan servis tinggi dengan baik, cobalah melakukan beberapa servis pendek rendah untuk mengejutkan lawan. Posisi sewaktu melakukan servis adalah 90-120 cm dibelakang garis servis pendek dan di samping garis tengah lapangan. Kaki terentang lebih besar dari bahu dan sejajar net.

b. Pengembalian Servis

Sewaktu menerima servis, posisi berada 1,8 meter di belakang garis servis pendek. Bila berada di bidang kanan lapangan, kita harus berada dekat garis tengah lapangan, sedangkan bila berada di bidang kiri lapangan, maka jarak kita dengan garis tengah lapangan adalah 90-120 cm. Berdiriah dengan kaki kiri di muka, karena cara ini mempermudah gerakan ke depan atau ke belakang.

Apabila servis lawan tinggi dan jatuh ke belakang lapangan kita, maka pukulan pengembalian yang baik adalah pukulan clear langsung yang lurus ke garis belakang lawan atau pukulan drop yang langsung dan lurus. Apabila lawan tidak mempunyai pukulan backhand yang kuat, kita dapat melakukan pukulan clear menyilang lapangan yang diarahkan ke sisi backhand lawan.

c. Pengembalian smes (Smash)

Pada permainan tunggal, pukulan drop ke arah jaring merupakan jenis pukulan yang paling baik untuk mengembalikkan smes. Bila pukulan smes lawan dilakukan dari tempat yang jauh ke belakang, kembalikan dengan pukuan drop sehingga shuttlecock melayang melengkung 15 cm di atas net. Keadaan ini akan memaksa lawan berlari mencapai net dan membuat pukulan serangan menjadi senjata makan tuan.

Bila lawan melakukan smes lurus, kembalikan dengan pukulan drop menyilang. Bila pukulan smes lawan menyilang lapangan, kembalikan dengan pukulan drop lurus. Dua jenis pukulan drop yang diarahkan jauh dari lawan akan menyulitkan, karena waktu yang dimiliki lawan untuk melakukan pukulan berikutnya sangat singkat dan ia harus mencapai jarak yang cukup jauh untuk melakukan pukulan berikutnya.

d. Strategi Permainan yang Umum

Dengan pukulan drop atau clear, tenaga lawan akan terkuras karena harus berlari ke muka dan ke belakang lapangan. Buatlah lawan selalu bergerak, karena lawan akan lebih mudah membuat kesalahan apabila melakukan pukulan dalam keadaan bergerak.

Setelah melakukan pukulan, pemain harus kembali ke posisi tengah lapangannya dan bersiap menghadapi pukulan lawan berikutnya, tetapi hal ini tidak mudah dilakukan. Hal itu karena pukulan kita kurang baik atau lawan telah mencapai shuttlecock sebelum kita dapat kembali ke posisi tengah lapangan, maka kita harus berhenti di tempat dimana kita berada pada saat lawan memukul shuttlecock.

Jangan melakukan gerakan pada saat lawan memukul shuttlecock. Dengan melakukan gerakan, kita akan tertipu dan dipermainkan lawan. Bila kita berada dalam kesulitan, lakukanlah pukulan clear tinggi jauh ke belakang. Dengan melakukan pukulan ini, kita memiliki banyak waktu untuk kembali ke posisi siap di tengah lapangan dan mengurangi tekanan lawan. Pukulan clear tinggi dapat dilakukan dengan pukulan underhand ataupun overhead.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *