Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Seni Budaya » 4 Tahapan Kritik Seni Rupa Secara Umum

4 Tahapan Kritik Seni Rupa Secara Umum

1 min read

Apa itu kritik seni rupa? Kritik karya seni rupa adalah penilaian atau penghargaan terhadap karya-karya seni rupa, seperti lukisan, gambar, patung, atau grafik melalui proses analisis dan interpretasi terhadap sebuah karya.

Dalam bidang seni, kritik bisa mengandung suatu penilaian atau penghargaan terhadap suatu karya seni rupa. Karya seni rupa yang umumnya di kritik berupa lukisan/gambar, patung dan grafis.

Kritik yang disampaikan untuk menilai suatu karya seni hendaknya bersifat objektif atau tidak semata-mata didasarkan pada rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. Tapi harus disertai dengan alasan yang mendukung.

Poin Penting dalam Menilai Karya Seni

Ada beberapa poin atau hal penting dalam mengkaji atau menilai karya seni rupa, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.

  1. Nilai bentuk berkaitan dengan hal indrawi atau nilai artistik, misalnya garis, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
  2. Nilai isi berkaitan dengan hal yang sifatnya nonfisik karena berada dalam wujud karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan (simbol), tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

 Baca: Pengertian Kritik Karya Seni Rupa

Tahapan Kritik Seni Rupa

Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum, yaitu sebagai berikut.

1. Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusahan melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seornag pengkritik harus mengetahui istilah-istilah teknik yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Analisis Formal

Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni, meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pengkritiknya. Semakin luas wawasan seorang pengkritik biasanya asemakin kaya interpretasi karya yang dikritiknya.

4. Evaluasi (Penilaian)

Apabila tahap pertama sampai ketiga merupakan tahapan umum digunakan dalam apresiasi karya seni, tahap keempat atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya seni lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks.’

Menilai Secara Kritis Karya Seni Rupa

Adapun cara mengevaluasi atau menilai karya seni secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

  1. Mengaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
  2. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah.
  3. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan menyimpang dari yang telah ada sebelumnya.
  4. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.

Baca juga: Contoh Kritik Seni Rupa

Nah, itulah tahapan-tahapan kritik dalam karya seni rupa, mulai dari deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi atau penilaian, beserta menilai secara kritis karya seni rupa. Sekian informasi yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *