Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » IPS » Sejarah » Sumber Sejarah: Pengertian Jenis, Sifat, dan Bentuk

Sumber Sejarah: Pengertian Jenis, Sifat, dan Bentuk

2 min read

Sumber Sejarah bagi sejarawan bukanlah tujuan akhir, melainkan suatu alat yang dipergunakan untuk menggali informasi tentang suatu peristiwa sejarah. Dalam penulisan sejarah, sejarawan dan sumber sejarah memiliki keterikatan.

Tanpa adanya sumber sejarah, seorang sejarawan tentu tidak dapat berbicara apa-apa, begitu juga tanpa adanya sentuhan sejarawan informasi dari sumber-sumber sejarah akan tetap terkubur bersama dengan peristiwanya.

Pengertian Sumber Sejarah

Sumber sejarah bukanlah sejarah. Sejarah ada karena rekonstruksi yang dilakukan sejarawan terhadap sumber sejarah. Untuk mengungkap kembali masa lampau, sejarawan memerlukan sumber sejarah yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sumber sejarah dalam bahasa Inggris disebut datum (bentuk tunggal) dan data (bentuk jamak). Dalam bahasa Latin, sumber juga disebut datum yang artinya pemberian.

Sumber sejarah adalah sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung memberikan informasi tentang fenomena atau peristiwa pada masa lalu. Sumber sejarah merupakan bahan utama yang dipakai untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan subjek sejarah.

Pengertian Sumber Sejarah Menurut Para Ahli

Menurut Moh. Ali dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, menyatakan bahwa sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman praaksara sampai sekarang.

Menurut Kuntowijoyo dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, sumber sejarah hendaknya dikumpulkan sesuai dengan jenis sejarah yang akan tertulis.

Dari dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan yang berbentuk lisan, tulisan, dan visual, serta berguna bagi penulisan sejarah.

Jenis Sumber Sejarah

Sumber Sejarah Tertulis

Tidak semua benda, dokumen, atau informasi yang ditemukan sejarawan dapat menjadi sumber sejarah. Sumber sejarah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sumber sejarah berdasarkan sifatnya dan sumber sejarah berdasarkan bentuknya.

1. Sumber Sejarah Berdasarkan Sifatnya

Sumber sejarah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 3, yaitu sumber primer, sekunder, dan tersier. Berikut masing-masing penjelasannya.

  • Sumber Primer (Sumber Pertama), yaitu sumber yang menunjukkan kesaksian langsung pada saat peristiwa sejarah itu sendiri. Sumber primer merupakan materi mentah yang sangat penting bagi sejarawan. Sumber primer bisa berupa kesaksian langsung dari pelaku sejarah (sumber lisan), dokumen-dokumen, naskah perjanjian, arsip benda, bangunan sejarah, dan benda-benda arkeologi (artefak). Sumber primer dibedakan menjadi sumber primer dan sumber primer lemah.
  • Sumber Sekunder, yaitu kesaksian dari seseorang yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa sejarah. Sumber sekunder berasal dari orang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Contoh sumber sekunder adalah laporan penelitian dan terjemahan kitab-kitan kuno. Sumber sekunder bisa berwujud buku dari penulis sejarah lain.
  • Sumber Tersier, yaitu buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan hasil penelitian para ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung, contohnya buku Indonesia dalam Arus Sejarah jilid 1-8.

Apabila dibandingkan dengan sumber lainnya, sumber primer memiliki tingkat kredibilitas paling kuat karena adanya keterlibatan langsung pelaku atau saksi dalam peristiwa sejarah. Oleh karena itu, sumber primer merupakan sumber terbaik yang dapat digunakan sebagai pemberi informasi dan data dalam penelitian sejarah.

Karya sejarah yang menggunakan sumber primer sebagai sumber informasinya akan memiliki kualitas lebih bagus serta memiliki kredibilitas lebih kuat dibandingkan karya sejarah yang mengunakan sumber sekunder dan sumber tersier.

Menurut Kuntowijoyo, sejarawan harus berusaha mendapatkan sumber primer. Namun, sejarawan tidak mempersoalkan sumber primer atau sumber sekunder kalau hanya terdapat satu sumber. Selain itu, sejarawan wajib menuliskan dari mana sumber tersebut diperoleh, baik sumber primer maupun sumber sekunder.

2. Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, sumber sejarah dibedakan menjadi sumber benda/artefak, sumber tertulis/tekstual, dan sumber lisan. Berikut masing-masing penjelasannya.

  • Sumber Benda (Artefak), yaitu sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan sejarah, seperti candi dan patung. Sumber-sumber sejarah yang berbentuk benda tidak semuanya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti, sumber sejarah itu harus diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat oleh para ahli.
  • Sumber Tertulis (Tekstual), yaitu sumber sejarah yang berupa tulisan atau pahatan dan dapat berbentuk tulisan yang dicetak, serta tulisan tangan (manuskrip). Sumber tertulis dapat ditemukan di arsip-arsip, seperti prasasti, dokumen, naskah, piagam, dan surat kabar. Sumber tertulis memberikan informasi secara tertulis mengenai aspek-aspek (sosial, ekonomi, budaya, dan politik) yang akan diteliti.
  • Sumber Lisan, yaitu keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah. Sumber lisan sangat bergantung pada ingatan penyaksi tersebut, sehingga sumber lisan berkedudukan sebagai pelengkap saja. Sumber lisan memiliki keterbatan, seperti pelaku atau saksi sudah meninggal, dan keterbatasan ingatan.

Nah, itulah pengertian mengenai sumber sejarah lengkap beserta jenisnya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai sumber sejarah dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *