Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Pembahasan » Struktur Teks Cerita Sejarah Beserta Contohnya

Struktur Teks Cerita Sejarah Beserta Contohnya

2 min read

Stuktur teks cerita sejarah – Teks cerita sejarah adalah sebuah teks yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-usul atau latar belakang terjadinya sesuatu hal atau peristiwa yang memiliki nilai di masa lalu dan/atau masa sekarang, bisa bersifat naratif atau deskriftif.

Seperti halnya teks lainnya, teks cerita sejarah juga mempunyai ciri-ciri. Ciri dari teks cerita sejarah diantaranya adalah disajikan secara kronologis sesuai urutan cerita/kejadian, bentuk teks dari ceritanya ulang (recount), sering menggunakan konjungsi temporal, dan isinya berupa fakta. Selain mempunyai ciri kebahasaan, teks cerita sejarah juga mempunyai struktur yang membangun.

Struktur teks adalah hubungan antara unsur-unsur yang membentuk teks sebagai satu kesatuan. Sehingga urutan dari suatu teks tersebut menjadi benar, dan  susunan suatu teksnya saling berhubungan satu sama lain dan agar teks tersebut tersusun secara sistematis.

Lalu apa saja struktur yang membangun teks cerita sejarah, berikut informasinya beserta contohnya.

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian pengenalan berisi informasi pembuka mengenai peristiwa atau kejadian sejarah yang akan diceritakan.

Contoh:
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Di balik masa kejayaan Orde Baru, ada banyak masalah terkait Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

2. Urutan Peristiwa 

Urutan peristiwa adalah rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, yang biasanya disampaikan dalam urutan kronologis.

Contoh:
Korupsi besar yang pertama terjadi pada tahun 1970-an ketika Pertamina dipegang Ibu Sutowo. Praktik korupsi menggurita hingga kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada tahun 1998. Rasa ketidakadilan mencuat ketika kroni-kroni Soeharto yang diduga bermasalah menduduki jabatan menteri Kabinet Pembangunan VII. Kasus-kasus korupsi tidak pernah mendapat penyelesaian hukum secara adil.

Pembangunan Indonesia berorientasi pada pertumbuhan ekonomi sehingga menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial. Bahkan, antara pusat dan daerah terjadi kesenjangan pembangunan karena sebagian besar kekayaan daerah disedot ke pusat. Akhirnya, muncul rasa tidak puas di berbagai daerah, seperti Aceh dan Papua. Di luar Jawa terjadi kecemburuan sosial antara penduduk lokal dengan pendatang (transmigran) yang memperoleh tunjangan pemerintah. Penghasilan yang tidak merata semakin memperparah kesenjangan sosial.

Pemerintah mengedepankan pendekatan keamanan dalam bidang sosial dan politik. Pemerintah melarang kritik dan demonstrasi. Oposisi diharamka rezim Orde Baru. Kebebasan pers dibatasi dan diwarnai pemberedelan koran maupun majalah. Guna menjaga keamanan atau mengatasi kelompok separatis, pemerintah memakai kekerasan bersenjata. Misalnya program “Penembakan Misterius” (Petrus) atau Daerah Operasi Militer (DOM). Kelemahan tersebut mencapai puncak pada tahun 1997-1998, dan ditahun tersebut terdapat berbagai krisis di berbagai bidang seperti krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.

3. Reorientasi

Reorientasi adalah bagian akhir cerita yang berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Bagian ini merupakan tahapan yang bersifat pilihan, artinya boleh saja bagian ini tidak disajikan oleh penulis teks cerita sejarah.

Contoh:
Di Balik kesuksesan pembangunan di depan, Orde Baru menyimpan beberapa kelemahan. Selama masa pemerintahan Soeharto, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di Indonesia. Hingga pada akhir tahun 1980 dan 1990 pembangunan ekonomi berubah menjadi sistem mercusuar dan panglima. Akibatnya, kesenjangan ekonomi terjadi antara pusat dan daerah serta KKN semakin merajalela di tubuh pemerintahan.

Sejak Order baru digantikan dengan demokrasi era reformasi yang berlangsung dari 1998 sampai saat ini, kebebasan masyarakat dalam menggunakan haknya menjadi lebih terbuka dan meluas. Masyarakat semakin kritis dalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah, jadi yang paling baik dan stabil adalah pada era reformasi.

Catatan: Judul dari contoh teks cerita sejarah diatas adalah “Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi“.

Nah, itulah sedikit pengertian mengenai struktur cerita sejarah dan beserta contohnya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai bagian struktur dalam cerita sejarah dan smeoga bermanfaat untuk Anda.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *