Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sosiologi » Stratifikasi Sosial: Pengertian, Tujuan, Dasar dan Contoh

Stratifikasi Sosial: Pengertian, Tujuan, Dasar dan Contoh

2 min read

Dalam dunia modern seperti sekarang ini, perbedaan sosial merupakan sesuatu yang wajar. Terlebih lagi di Indonesia yang penduduknya memiliki penghasilan yang berbeda-beda, dan juga etnisnya.

Perbedaan sosial terdapat dua bentuk, yaitu perbedaan yang bersifat horizontal dan bertikal. Horizontal juga disebut dengan diferensi sosial, sedangkan vertikal disebut dengan stratifikasi sosial.

Karena pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas mengenai diferensiasi sosial, maka kali ini kita akan membahas mengenai stratifikasi sosial. Berikut ulasannya!

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah suatu pengelompokan dari suatu kelompok atau golongan masyarakat secara belapis atau bertingkat-tingkat.

Istilah stratifikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu stratification yang bermakna pelapisan. Kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa Latin yaitu stratum atau strata yang berarti lapisan/tingkatan dan socius yang berarti teman atau masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanti, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau sekelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal.

Jadi dengan demikian, pengertian stratifikasi sosial secara harfiah adalah tingkatan yang ada dalam masyarakat.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Adapun fungsi dari stratifikasi sosial adalah sebagai berikut.

  1. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, misalnya menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan, dan wewenang.
  2. Sebagai sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan penghargaan.
  3. Sebagai kriteria sistem pertentangan, baik didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, maupun kekuasaan.
  4. Penentu lambang-lambang (simbol) status atau kedudukan, misalnya tingkah laku, cara berpakaian, bentuk rumah, dan lain-lain.
  5. Penentu tingkat mudah dan sukanya ketika bertukar kedudukan.
  6. Sebagai alat solidaritas di antara individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

Dasar Stratifikasi Sosial

Dasar terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat disebabkan oleh adanya sesuatu yang dihargai lebih. Menurut Max Weber, stratifikasi sosial didasarkan menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan prestise. Robert M.Z. Lawang un mendasarkan stratifikasi sosial menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan pestise.

Adapun Soerjono Soekanto mengemukakan adanya empat dasar yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan sosial, antara lain sebagai berikut.

1. Kekayaan (Capital)

Masyarakat menempatkan orang-orang kaya pada lapisan atas. Kekayaan berkaitan dengan pendapatan. Seseorang dengan pendapatan yang makin besar, maka semakin besar pula peluangnya untuk menduduki strata atas.

Seseorang yang ditempatkan pada lapisan atas biasanya mempunyai kriteria umum antara lain rumah mewah, mobil mewah, kepemilikan tanah yang luas, cara berpakaian dan lain-lain.

2. Kekuasaan (Power)

Anggota masyarakat yang mempunyai kekuasaan dan wewenang terbesar akan menempati lapisan sosial yang paling atas. Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan kehendaknya terhadap orang lain. Unsur lain yang berkaitan dengan kekuasaan seperti kedudukan atau posisi, kekayaan, kepandaian, bahkan kecurangan.

3. Kehormatan (Nobility)

Dalam masyarakat terdapat orang-orang yang disegani dan dihormati serta mendapatkan tempat pelapisan yang tinggi, misalnya golongan bangsawan. Keturunan kelas bangsawan cenderung secara otomatis menyandang status sosial orang tuanya. Biasanya ukuran kehormatan terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan.

4. Pendidikan (Education)

Sekarang masyarakat telah menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan. Orang-Ornag yang memiliki pendidikan tinggi secara otomatis akan menempati lapisan sosial yang lebih tinggi daripada orang yang berpendidikan rendah, tidak mempunyai keahlian, maupun buta huruf.

Contohnya seorang lulusan sarjana mempunyai status sosial yang lebih tinggi daripada orang yang bukan lulusan sarjana atau tidak bersekolah.

Sifat dan Contoh Stratifikasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, berdasarkan sifat stratifikasi sosial dibedakan menjadi stratifikasi sosial terbuka, stratifikasi sosial tertutup, dan stratifikasi sosial campuran. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Stratifikasi Sosial Terbuka

Stratifikasi sosial terbuka adalah pengelompokan dimana anggotanya dapat dengan mudah masuk ke kelompok lainnya dengan tujuan memperbaiki status sosial dan sebagainya. Stratifikasi ini ditentukan oleh status, harta dan ilmu pengetahuan seseorang.

Contoh: masyarakat modern dapat mengelompokkan masyarakat berdasarkan kekayaan dan jenjang pendidikan.

2. Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi sosial Tertutup adalah pengelompokan dimana anggotanya atau yang masuk dalam kelompok ini tidak dapat masuk atau bergabung ke dalam kelompok lainnya. Stratifikasi ini pengelompokkan sudah dimulai sejak seseorang tersebut lahir.

Contoh: sistem kasta pada agama Hindu di Indonesia pada zaman Kerajaan Hindu-Buddha.

3. Stratifikasi Sosial Campuran

Stratifikasi sosial campuran adalah pengelompokkan masyarakat dimana anggotanya dapat pindah ke kelompok lain dengan batasan tertentu. Stratifikasi ini bersifat terbuka dan tertutup atau bisa dikatakan perpaduan dari kedua stratifikasi sosial diatas.

Stratifikasi sosial ini biasanya berlaku di daerah peralihan dari desa ke kota. Bisa juga dikatakan tempat dimana terdapat dua kebudayaan berbeda di sebuah daerah.

Contoh: Orang bali memiliki kedudukan sosial yang tinggi ke bali dan pindah ke Medan. Maka status di Bali tidak akan berpengaruh di Medan, dan untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi lagi dia harus berusaha dengan kemampuannay.

Nah, itulah pengertian stratifikasi sosial beserta dasar stratifikasi sosial, fungsi stratifikasi sosial, dan sifat atau bentuk stratifikasi sosial beserta contohnya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai stratifikasi sosial dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *