Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Penjaskes » Sejarah Senam Lantai

Sejarah Senam Lantai

1 min read

Senam lantai adalah salah satu aktivitas jasmani yang menyenangkan. Setiap gerak kehidupan, kita senantiasa berhubungan dengan gerakan senam. Apabila kita melakukan senam, tubuh kita akan terasa kuat dan terampil.

Pengertian Senam Lantai

Senam lantai adalah salah satu kegiatan olahraga yang setiap gerakan kita lakukan di lantai dengan berukuran sekitar 12 meter (40 kaki) persegi. Area persegi ini ditutupi oleh beberapa jenis kain atau tikar yang biasa disebut matras, biasanya dilengkapi dengan beberapa bantalan.

Namun, senam lantai di sekolah-sekolah di Indonesia biasanya dilakukan di lapangan berumput. Meski begitu, tidak ada peralatan tambahan lainnya yang dibutuhkan dalam melakukan senam lantai ini.

Unsur gerakan senam lantai terdiri dari mengguling, melompat berputar di udara, manumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang.

Bentuk gerakan senam lantai merupakan gerakan dasar dari senam perkakas, bentuk latihannya pada putra maupun putri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk putri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

Sejarah Senam Lantai

Dari abad ke-19 menuju abad ke-20 terjadi peralihan pada semua bidang lapangan hidup. Penemuan mesin uap dan tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja manusia harus menyesuaikan diri dari alat kerja tangan menjadi kerja mesin uap. Bersama penemuan dalam bidang teknik dan IPA terjadi perubahan pula dalam pandangan ilmu pengetahuan jiwa.

Oleh karena itu, terjadi perubahan dalam senam. Pada tahun 1908, senam untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade IV di London, Inggris. Sekaligus event  tersebut dibentuklah sebuah organisasi senam dunia yang ditanamkan FIG (Federation International Gymnastic).

Sejarah Senam Lantai di Indonesia

Olahraga senam masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya tentara Jepang, dibuktikan dengan dikenakannya senam Taiso di kalangan tentara Peta. Pada tahun 1963, senam mulai dipertandingkan di pesta olahraga GANEFO (Games of the New Amarging Force) dan induk organisasi senam di Indonesia adalah Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia)

Ciri-Ciri dan Kaidah Senam Lantai

Adapun ciri-ciri dan kaidah dalam senam lantai adalah sebagai berikut.

  • Bahwa gerakan latihannya selalu dapat direncanakan, dipilih, dan diciptakan oleh guru, pelatih, bahkan pelaku sendiri.
  • Bahwa gerakan latihan itu harus disusun secara sistematis (merupakan suatu kebulatan latihan).
  • Penyusunan pemilihan gerakan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan tujuan atau kebutuhan si pelaku.

Tujuan Senam Lantai

Dari berbagai aktivitas yang dilakukan dalam senam lantai memiliki tujuan yaitu sebagai berikut.

  • Membentuk dan mengembangkan otot tubuh.
  • Mengembangkan kualitas fisik..
  • Membentuk keindahan tubuh.
  • Memelihara kebugaran jasmani.

Baca juga: Gerakan Senam Lantai

Manfaat Senam Lantai

Ada beberapa manfaat dari senam lantai baik manfaat fisik maupun manfaat mental dan sosial yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Fisik

Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai kegiatannya, siswa akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan.

2. Manfaat Mental dan Sosial

Manfaat mental dan sosial ketika mengikuti senam, siswa dituntut untuk berpikir sendiri tentang pengembangan keterampilannya. Siswa harus mampu menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian, siswa akan berkembang kemampuan mentalnya.

Nah, itulah pengertian senam lantai, sejarah senam lantai, ciri, tujuan dan manfaat senam lantai. Demikian artikel yang dapat kami bagikan mengenai salah satu materi pelajaran penjaskes dalam bab senam lantai dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *