Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Kerajaan » Sejarah » Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai

2 min read

Diperkirakan Kerajaan Samudera Pasai berkembang pada abad ke-13. Samudera Pasai terletak kurang lebih 15 km di sebelah timur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Kerajaan Samudera Pasasi menggunakan mata uang seperti uang kecil yang disebut dengan ceitis yang terbuat dari emas dan dramas. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu atau yang kemudian menggunakan mengganti namanya menjadi Sultan Malik as-Saleh yang berkuasa kurang lebih 29 tahun (1297-1326 m). Kerajaan ini merupakan gabungan dari kerajaan pase dan peurlak.

Sumber Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Adapun sumber sejarah yang menerangkan Kerajaan Samudera Pasai adalah sebagai berikut.

  • Nisan Sultan Malik as-Saleh, berangka tahun 696 H/1297 M.
  • Hikayat Raja-Raja Pasai, karangan Hamzah Fansuri dari abad ke-15.
  • Sejarah Melayu yang menceritakan kehidupan Sultan Malik as-Saleh.
  • Nisan kubur Ratu Nahrisyah, berangka tahun 1428 M.
  • Berita Marcopolo, yang menerangkan Marcopolo singgah di daerah Samudera Pasai pada tahun 1292 M.
  • Berita Ibu Batutah, seorang musafir dari Maroko yang singgah di Samudera Pasai.
  • Berita Tome Pires, yang menyebutkan bahwa pada tahun 1512-1515 M pernah berkunjung ke daerah pesisir utara dan timur daerah Sumatera.
  • Mata uang logam emas dirham yang dibuat pada masa pemerintahan Sultan Muhammad.

Raja-Raja Kerajaan Samudera Pasai

Menurut kitab Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai, Sultan Malik as-Saleh sebelumnya hanya seorang kepala gampong Samudera bernama Marah Silu. Setelah menganut Islam berganti nama menjadi Malik as-Saleh. Malik as-Saleh merupakan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai.

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Samudera Pasai antara lain sebagai berikut.

  1. Sultan Malik as-Saleh
  2. Sultan Muhammad Malik Zahir
  3. Sultan Mahmud Malik Zahir
  4. Sultan Zainal Abidin Malik Zahir
  5. Sultan Nahrisyah
  6. Sultan Abu Zain Malik Zahir

Sejarah Singkat Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudera Pasasi muncul pada abad ke-13. Pada masa pemerintahan Sultan malik as-Saleh, Kerajaan Samudera Pasai mempunyai hubungan dengan Cina. Menurut Tome Pires, Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncaknya pada abad ke-16. Kerajaan Samudera Pasai  mengalami kemajuan di bidang politik, ekonomi, pemerintahan, keagamaan, dan ekonomi perdagangan. Kerajaan Samudera Pasai mengadakan hubungan persahabatan dengan Malaka, bahkan hubungan tersebut diperkuat dengan perkawinan.

Menurut Ibu Batutah, dalam bidang keagamaan di Kerajaan Samudera Pasai dijelaskan bahwa Kerajaan Samudera Pasai dikunjungi oleh para ulama dari Persia, Suriah (Syria), dan Isfahan. Dalam catatan Ibu Batutah juga disebutkan bahwa Sultan Samudera Pasai sangat taat terhadap agama Islam yang bermazhab Syafi’i.

Dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara, Kerajaan Samudera Pasai mempunyai peran yang sangat penting. Malaka memiliki hubungan yang erat dengan Kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu, Malaka menjadi kerajaan yang bercorak Islam. Hubungan Kerajaan Malaka dan Kerajaan Samudera Pasai semakin erat dengan diadakannya pernikahan antara putra-putri sultan dari Samudera Pasai dan Malaka. Hal tersbeut membuat pada awal abad XV atau sekitar tahun 1414 M tumbuhlah Kerajaan Malaka yang dimulai dengan pemerintahan Parameswara.

Masa Kejayaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malikul Zahir (Sultan Malik al Tahir) yang dikuatkan dengan catatan dari Ibnu Batutah. Dimana Kerajaaan Samudera Pasai memiliki perdagangan yang maju dan wilayah-wilayah dengan tanah yang subur. Pada waktu itu sudah menggunakan mata uang yang terbuat dari emas (dirham).

Dalam catatan Ibnu Batutah, Sultan Malik al-Tahir menjadi sosok pemimpin yang memiliki semangat tinggi dalam mempelajari ilmu-ilmu Islam. Pada puncak kejayaannya ini, Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional yang banyak dikunjungi pedagang dari saudagar dari berbagai belahan dunia, seperti Asia, Cina, Afrika, dan Eropa.

Runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai

Dalam perkembangan selanjutnya, Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran atau keruntuhan. Kemunduran tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut.

  • Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara, yaitu pada tahun 1339 M Patih Majapahit Gajah Mada menyerang Kerajaan Samudera Pasai, tetapi belum berhasil.
  • Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis.
  • Setelah Sultan Malik Az-Zahir meninggal, tidak ada penggantinya yang cakap dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh Kerajaan Aceh.
  • Terjadinya perebutan kekuasaan.
  • Penyerangan Portugis.

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Adapun beberapa peninggalan dari Kerajaan Samudera Pasai diantaranya sebagai berikut.

  • Cakra Donya.
  • Mata yang Dirham.
  • Makam Sultan Malik Al-Shaleh
  • Makam Sultan Muhammad Malik Al- Zahir
  • Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah
  • Makam Teungku Peuet Ploh Peuet
  • Makam Ratu Al-Aqla (Nur Ilah)
  • Stempel Kerajaan Samudra Pasai
  • Naskah Surat Sultan Zainal Abidin

Nah, itulah informasi lengkap tentang Kerajaan Samudera Pasai yang merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam di Indonesia, mulai dari sumber sejarah, raja-raja yang pernah berkuasa, masa kejayaan, peninggaland an runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *