Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Rumah Adat » Rumah Adat Kalimantan Selatan

Rumah Adat Kalimantan Selatan

3 min read

Kalimantan Selatan atau biasa disingkat Kalsel adaah salah satu provinsi yang terdapat di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan dengan ibu kota provinsi Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas daratan sebesar 37.530,52 km² dengan populasi penduduk hampir 4,2 juta jiwa.

Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 11 kabupaten dan 2 kota. Pada tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950 menjadi tanggal dibentuknya perovinsi Kalimantan, setelah dibubarkannya Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 14 Agustus 1950 juga ditetapkan menjadi hari jadi provinsi Kalimantan Selatan.

Kalimantan Selatan menjadi bagian dari 3 kerajaan besar yang secara berturut-turut menguasai wilayah ini, yaitu Kerajaan Negara Dipa, kemudian diteruskan oleh Kerajaan Negara Daha dan diteruskan lagi oleh Kesultanan Banjar. Selain memiliki historis yang luas biasa, Kalimantan Selatan juga memiliki rumah adat yang unik.

Rumah Adat Kalimantan Selatan

Rumah Adat Banjar

Rumah adat Kalimantan Selatan adalah Rumah Banjar atau Rumah Bubungan Tinggi. Rumah Banjar atau disebut juga Rumah Rumah Baanjung (Ba’anjung) merupakan nama kolektif untuk rumah adat tradisional suku Banjar dan suku Dayak Bakumpai.

Rumah Banjar dinamakan Rumah Rumah Ba’anjung (ber-anjung), karena rumah Banjar dibangun dengan beranjung (bahasa Banjar: ba-anjung), yaitu sayap bangunan yang menjorok dari samping kana dan kiri bagunan utama. Oleh karena itu rumah Banjar juga disebut Rumah Rumah Ba’anjung (ber-anjung).

Rumah Adat Banjar atau nama lainnya Bumbungan Tinggi merupakan jenis rumah khas Banjar dengan gaya ukiran unik yang telah ada sejak sebelum tahun 1871 sampai tahun 1935. Pada tahun 1871 juga, pemerintah kota Banjarmasin mengeluarkan segel izin pembuatan Rumah Bubungan Tinggi di kampung Sungai Jingah yang merupakah rumah tertua yang pernah dikeluarga segelnya.

Rumah Banjar menjadi ikon rumah paling terkenal dan menjadi maskot rumah adat Provinsi Kalimantan Selatan. Konstruksi Rumah Banjar dibuat dengan bahan kayu. Faktor alam Kalimantan yang penuh dengan hutan rimba telah memberikan bahan konstruksi yang melimpah kepada mereka.

Sebelum Rumah Banjar berkembang, konstruksi bangunanya berbentuk segi empak yang memanjang ke depan. Terdapat bangunan tambahan di samping kiri dan kanan kalau dalam Bahasa Banjar disebut “disumbi”.

Filosofi Rumah Adat Banjar

Rumah Banjar Menjadi maskot Kalimantan Selatan

Masyarakat Banjar begitu memercayai pada hal-hal yang bersifat gaib. Begitu pun dengan rumah yang mereka tinggali. Mereka percaya bahwa rumah adalah tempat bersemayamnya makhluk gaib para dewata, seperti Rumah Balai Suku Dayak Bukit yang berfungsi sebagai rumah ritual.

Pada masa Kerajaan Dipa, masyarakat Kalimantan memiliki sosok nenek moyang yang digambarkan dalam bentuk patung pria (Maharaja Suryanata) dan wanita (Putri Junjung Buih). Keduanya disembah dan ditempatkan dalam istana.

Maharaja Suryanata merupakan manifestasi Dewa Matahari (Surya) dari unsur kepercayaan Kaharingan Hindu. Matahari menjadi orientasi karena terbit dari timur dan selalu dinantikan kehadirannya sebagai sumber kehidupan, sedangkan Putri Janjung Buih berupa lambang air sekaligus lambang kesuburan tanah sebagai Dewi Sri di Jawa.

Pada masa tumbuhnya kerajaan Hindu di sana, istana raja merupakan kekuasaan berkat dewata. Penghuninya seakan tinggal di bagian dunia tengah yang diapit oleh dua dunia, yaitu dunia atas dan dunia bawah. Maharaja Suryana perlambang “dunia atas”, sedangkan Putri Junjung Buih sebagai perlambang “dunia bawah”.

Pengaruh unsur-unsur tersebut masih ditemukan pada arsitektur Rumah Banjar yaitu pada bentuk ukiran naga yang tersamar melambangkan Putri Junjung Buih dan ukiran burung enggang melambangkan Maharaja Suryanata.

Bagian Ruang Rumah Banjar

Rumah Banjar memiliki beberapa ruangan, yaitu ruang terbuka, setengah terbuka, ruang dalam, ruang pacira, ruang panurunan, dan ruang paledangan. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Ruang Terbuka

Ruang terbuka terdiri atas pelataran atau serambi yang dibagi lagi menjadi surambi muka dan surambi sambutan. Di depam surambi muka biasanya terdapat lumpangan air yang membasuh kaki dan pembilasan guci.

2. Ruang Setengah Terbuka

Ruang setengah terbuka ini dikelilingi pagar yang disebut Lapangan Pamedangan sebelum memasuki pintu utama (Lawang Hadapan). Pada dinding depan ruangan ini (Tawing Hadapan) terdapat ukiran yang indah berlantai lebih tinggi, dan dilengkapi sepasang kursi panjang.

3. Ruang Dalam

Ruang dalam dibagi menjadi Pacira dan Penurunan (Penampik Kacil), Paluaran (Panampik Basar), dan Paledangan (Panampik Penangan) yang terbagi lagi menjadi Palidangan Dalam, Anjung Kanan dan Anjung Kiwa, serta Panampik Padu (dapur).

Bagian-Bagian Ruang Dalam Rumah Banjar

Tangga dan pondasi dari Rumah Banjar

Seperti penjelasan di atas bahwa rungan dalam Rumah Adat Bajar masih terbagi ke dalam beberapa ruang, diantaranya ruang Pacira, ruang Panurunan, dan Ruang Paledangan. Berikut fungsi bagian ruangan-ruangan tersebut.

1. Pacira

Pacira adalah ruang antara (transisi) yang terbagi dua bagian, yaitu Pacira Dalam dan Pacira Luar. Pacira dalam berfungsi menyimpan alat pertanian, perikanan, dan pertukangan. Kedua pacira ini hanya dibedakan oleh posisinya. Pacira Luar tepat berada di muka pintu depan (Lawang Hadapan).

Setelah memasuki Pacira, akan didapatkan tanggui basar dan tanggui kacil di arah sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanan terdapat pengayuh, dayung, pananjak, dan timbak duha. Di sayap kanan ruangan terdapat gayung, sandal, dan terompah yang menggantung di Balabat Panurunan. Sebagai pelengkap penerangan, di dalam ruangan ini terdapat dua buah lampu gantung.

2. Panurunan dan Paluaran

Panurunan (Panampak Kacil) adalah ruang tamu yang terletak di depan pintu masuk. Sedangkan Paluaran (Panampik Besar) adalah ruang tamu utama pada bagian dalam Rumah Banjar yang bersifat Semi Private. Ruangan ini cukup besar karena digunakan untuk berbagai kegiatan keluarga dan kemasyarakatan.

Apaila masih kekurangan ruang, Tawing Halat yang memisahkan dengan Palidangan dapat dibuka. Di bagian tengah di depan Tawing Halat ini terletak bufet atau dua buah lampu gantung. Lantainya diberi lampit dan kelengkapan bergerak, seperti paludahan, kapit, gelas, parapen, dan rehal.

3. Paledangan

Paledangan (Panampik Panangah) adalah ruangan yang terdiri atas Paledangan Dalam, Anjung Kiwa, Anjung Kanan, dan Panampik Padu (dapur). Fungsi ruangannya sama dengan Paluaran, namun biasanya ruangan ini diperuntukkan kaum perempuan. Di sini terdapat perlengkapan lemari besra, lemari buta, kanap, dan kendi. Lantainya pun diberi hambal sebagai alas duduk.

4. Anjung Kanan-Anjung Kiwa

Ruang Anjung Kanan merupakan ruangan istirahat yang dilengkapi dengan alat rias dan perlengkapan ibadah. Sedangkan Anjung0 Kiwa merupakan tempat melahirkan dan tempat merawat kenazah. Di sini juga diberi perlengkapan, seperti lemari, ranjang, meja, dan lain-lain.

5. Panampik Padu (Dapur)

Padu adalah ruangan dapur yang terletak di bagian paling belakang rumah. Ruangan ini terdapat Pambasuhan (Ruang Basuhan) untuk mencuci. Di samping sebagai tempat perlengkapan masak dan kegiatannya, ruang padu ini juga digunakan untuk menyimpan bahan makanan. Perlengkapan umum yang terdapat  di dalamnya adalah dapur, rak dapur, pembanyuan, lemari, tajau, lampit, dan ayunan anak.

Baca juga: Rumah Adat Kalimantan Barat

Nah, itulah informasi lengkap mengenai rumah adat tradisional Kalimantan Selatan, yakni Rumah Banjar yang memiliki filosofi dan historis yang sangat panjang. Keunikan Rumah Banjar tidak dimiliki oleh rumah adat lainnya di Indonesia. Sekian informasi tentang rumah-rumah adat di Indonesia dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Pakaian Adat Aceh

Mas Pur
2 min read

Rumah Adat Lampung

Mas Pur
3 min read

Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Mas Pur
3 min read

Rumah Adat Bengkulu

Mas Pur
2 min read

Macam-Macam Hukum

Mas Pur
1 min read

Rumah Adat DKI Jakarta

Mas Pur
2 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *