Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Geografi » Rotasi Bumi adalah : Pengertian, Proses, dan Akibat

Rotasi Bumi adalah : Pengertian, Proses, dan Akibat

2 min read

Setiap hari kita mengalami pergantian siang dan malam. Tahukah Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Bumi yang kita huni ini tidaklah diam, tetapi berputar pada porosnya.

Kita tidak akan merasakan perputaran bumi, tetapi kita merasakan akibat dari berputaran bumi. Itulah yang dinamakan dengan rotasi bumi. Apa yang dimaksud dengan rotasi bumi, apa proses dan akibatnya? Berikut ulasannya!

Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi adalah perputaran suatu benda mengitari porosnya (sumbunya). Dalam gerakan rotasinya, bumi membutuhkan waktu 23 jam, 56 menit, 4 detik atau 24 jam untuk sekali rotasi. Kecepatan bumi melakukan rotasi berbeda-beda pada setiap tempat. Semakin dekat ke kutub, kecepatannya semakin rendah.

Rotasi bumi adalah gerakan perputaran bumi pada porosnya (sumbunya). Dimana bumi berputar ke arah timur atau jika dilihat dari utara melawan arah jarum jam.

Perputaran bumi perlahan akan terus melambat karena dipengaruhi oleh gravitasi bulan. Hal ini bisa dilihat dari melambatnya satu hari pada masa kini sebesar 1.7 milidetik dibandingkan dengan seabad yang lalu.

Proses Rotasi Bumi

Rotasi bumi bekerja dengan cara berputar planet bumi pada poros atau sumbunya. Dimana saat berputar dalam sehari dibutuhkan waktu sekitar 23 jam 56 menit atau jika dibulatkan menjadi 24 jam.

Bumi berputar ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam. Akibat pergerakan pada sumbunya, setiap daerah di bumi mengalami pergantian siang dan malam, walaupun dengan panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda

Akibat Rotasi Bumi

Akibat rotasi bumi atau perputaran bumi pada porosnya, akan terjadi beberapa peristiwa di bumi, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya Siang dan Malam

Bagian bumi yang menghadap ke arah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-rata 12 jam.

Selain itu, perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.

2. Terjadinya Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Muka Bumi

Dalam sekali putaran, bumi menempuh sudut 360°. Oleh karena itu, di seluruh permukaan bumi dapat dibuat 360 buah garis khayal yang membujur dari utara ke selatan. Garis yang membujur tersebut adalah garis bujur. Berdasarkan garis bujur inilah waktu di bumi ditetapkan.

Sebagai contoh, garis bujur yang melalui kota Greenwich, dekat London ditetapkan sebagai 0°. Pada garis inilah waktu pangkal ditetapkan. Oleh karena 360° ditempuh dalam waktu 24 jam, setiap 1 jam bumi berputar sejauh 15°.

3. Batas Penanggalan Internasional

Batas penanggalan internasional (international date line) ditetapkan pada garis bujur 180°. Maksudnya, jika di belahan barat (sebelah barat garis bujur 180°) tanggal 10, di belahan timur sudah tanggal 11. Jadi, penanggalan tersebut seolah-olah melompat 1 hari.

4. Gerak Semu Harian Bintang

Akibat rotasi bumi, kita yang ada di bumi melihat seolah-olah mataharilah yang bergerak berputar dari timur ke barat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah yang bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur.

Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari dan setiap saat.

5. Pembelokan Arah Arus Laut

Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Di belahan bumi bagian selatan, arah arus laut berbelok serah dengan perputaran jarum jam. Sedangkan di bagian bumi bagian utara, arah arus laut berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Gerak pembelokan arah angin dan juga pembelokan arus laut ini disebut dengan Coriolis.

6. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi

Rotasi bumi memiliki dampak yang mengakibatkan gerakan yang arahnya menjauhi pusat. Akibatnya, bumi tidak memiliki bentuk bulat yang sempurna.

Bentuk yang tidak baku pada kedua kutub menjadikan khatulistiwa mengembang, sehingga diameter kutub bumi lebih kecil dibandingkan dengan diameter khatulistiwa. Hal ini tentunya berdampak pada gravitasi di daerah kutub yang lebih besar daripada khatulistiwa.

Itulah pengertian mengenai rotasi bumi beserta dampak atau akibatnya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai geografi tentang rotasi bumi dan semoga bermanfaat untuk Anda.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *