Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Revolusi Rusia : Latar Belakang dan Dampak

Revolusi Rusia : Latar Belakang dan Dampak

3 min read

Tahukah Anda, apa yang dimaksud dengan Revolusi Rusia? Revolusi Rusia merupakan gerakan perubahan dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi pada tahun 1917 di Rusia.

Revolusi Rusia sering disebut juga sebagai Revolusi Bolshevik, Proletar, atau Komunis. Revolusi Rusia ditandai dengan penggulingan pemerintahan Tsar Nicholas II. Bagaimana berlangsungnya revolusi? Berikut penjelasannya.

Apa itu Revolusi Rusia

Revolusi Rusia adalah sebuah gerakan politik di negara Rusia yang muncul pada tahun 1917 pada saat Perang Dunia I. Revolusi Rusia ditandai dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia ke pendirian Uni Soviet hingga berakhir sampai keruntuhannya pada tahun 1991.

Revolusi Rusia tahun 1917 muncul pada waktu terjadinya Prang Dunia I, pada waktu Rusia mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I tersebut. Adapun faktor atau latar belakang Revolusi Rusia adalah sebagai berikut.

Latar Belakang Revolusi Rusia

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia tahun 1817.

  1. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner.
  2. Susunan pemerintahan tsar yang buruk.
  3. Perbedaan sosial yang mencolok.
  4. Persoalan tanah.
  5. Munculnya aliran-aliran.
  6. Kekalahan perang pasukan Rusia di daerah Tannenberg dan Danau Misuri membuat rakyat kecewa dan kepercayaan pada tsar hilang. Rakyat jemu melihat perang dan menginginkan perdamaian.
  7. Bahaya kelaparan mengancam.

Baca: Latar Belakang Revolusi Amerika

Fase Revolusi Rusia

Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu sebagai berikut.

1. Revolusi Februari 1917

Terjadinya Revolusi Februari 1917 dimulai dari Petrograd (Leninfrad sekarang). Masyarakat Rusia yang dikoordinasikan oleh golongan liberal, sosialis, dan komunis menuntut bahan makanan dan diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan.

Tentara yang diperintah untuk menembak para demonstran dan para pemogok berbalik menembak para komandannya. Akhirnya, Revolusi Rusia meletus dan Tsar Nicholas II ditahan serta dipaksa untuk turun takhta

Dalamperkembannya kelompok revolusi membentuk pemerintahan sementara (dipimpin kaum liberal) atas negara Rusia. Namun, ternyata kaum liberal tidak melakukan perubahan seperti yang dituntut rakyat. Selanjutnya kaum sosialis (dipimpin Alexander Kerensky) menggulingkan pemerintahan yang dipegang oleh kaum liberal.

Dalam perkembangan selanjutnya, rakyat tidak percaya lagi terhadap golongan sosialis. Dengan kondisi tersebut tampil kaum komunis yang menjanjikan rakyat kehidupan yang damai, tersedia bahan makanan, dan pembagian tanah.

2. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)

Lenin (pemimpin gerakan komunis di Rusia) pada bulan April 1917 kembali ke Rusia dari perjalanannya di Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss. Leon Trotsky alias Brontein (pemimpin gerakan komunis di Rusia) pada tahun 1917 juga kembali ke Rusia dari Amerika Serikat.

Dengan kembalinya tokoh-tokoh tersebut kaum komunis giat mengadakan berbagai bentuk persiapan untuk melaksanakan revolusi komunis. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri (tentara merah), dan mereka menyebarkan propaganda antipemerintahan yang borjous.

Pada waktu pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepercayaan terhadap rakyat, kaum komunis mendekati rakyat dengan memberikan harapan-harapan, menganjurkan pada petani untuk membagi-bagi tanah, dan pada buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Dalam keadaan seperti itu, maka terjadilah revolusi.

Jalannya Revolusi Rusia

Revolusi Rusia terjadi di Petrograd. Tentara-tentara dan Angkatan Laut memihak Lenin. Pemerintahan sosialis di bawah Kerensky pada tanggal 25 Oktober 1917 berhasil digulingkan oleh kaum komunis yang dipimpin oleh Lenin.

Selanjutnya pemerintah Rusia dipegang oleh Lenin, serta langsung mengadakan perubahan. Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Pemerintah membagi bahan makanan kepada rakyat.
  2. Buruh menyita pabrik-pabrik.
  3. Tanah dibagi-bagikan kepada para petani.
  4. Semua utang piutang dari pemerintah tsar dihapuskan dan bank menjadi monopoli negara.
  5. Diselenggarakan perundingan damai dengan Jerman, yaitu perjanjian perdamaian di Brest Litowsk (1918).

Revolusi Rusia bulan Oktober 1917 ini berhasil dengan baik, tetapi kaum pendukung tsar tetap melakukan intervensi (1918) untuk mengembalikan kedudukan tsar sebagai raja Rusia. Kaum pendukung Tsar tersebut menyebut dirinya Rusia Putih, sedangkan kaum komunis menyebut dirinya Rusia Merah.

Kaum Rusia Putih mengadakan perlawanan terhadap pemerintahan yang dipegang oleh kaum komunis. Pemimpin perlawanan kaum Rusia Putih adalah Jenderal Denikin (Anton Ivanovich) dan Wrangel (Pyotr Nikolayevich Wrangel).

Kaum Rusia Putih mendapat bantuan dari Sekutu (negara-negara Eropa Barat) yang tidak menginginkan berkembangnya komunisme di Rusia. Namun, ternyata kaum Rusia Putih bersama sekutunya tersebut gagal menghadapi dan menyingkirkan kaum komunis dari pemerintahan Rusia.

Dampak Revolusi Rusia

Revolusi Rusia Oktober 1917 membawa dampak sebagai berikut.

  • Meluasnya komunisme ke seluruh dunia dengan Rusia sebagai pemimpinnya.
  • Modernisasi Rusia mengembangkan Rusia terutama dalam bidang industri dan pertanian.
  • Munculnya demokrasi-Soviet yaitu demokrasi yang berlandaskan komunisme.
  • Penghapusan sistem pemerintahan tsar di Rusia.

Baca: Dampak Revolusi Amerika

Dampak Revolusi Rusia bagi Indonesia

Salah satu dampak Revolusi Rusia adalah meluasnya paham komunisme ke seluruh dunia. Komunisme masuk pertama kali ke Indonesia dibawa oleh seorang tokoh Belanda bernama H.J.F.M. Sneevliet (merupakan anggota Social Democratische Arbeider Partij/SDAP atau Partai Buruh Sosial Demokrat).

H.J.F.M. Sneevliet pada tahun 1913 datang ke Semarang. Setahun kemudian (9 Mei 1914) H.J.F.M. Sneevliet bersama rekannya mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV). Dalam menyebarkan ajarannya, ISDV melakukan infiltrasi ke Sarekat Islam. Hal tersebut dilakukan untuk mencari dukungan.

Dalam tubuh SI sejak tahun 1917 terjadi perselisihan dan tahun 1920 SI pecah menjadi dua kubu, yaitu SI Putih (SI murni) dan pengikut SI yang terpengaruh ISDV (SI Merah). Pada tahun 1917 dalam ISDV terjadi perpecahan. Terjadinya perpecahan tersebut dikarenakan pergerakan ISDV terlalu radikal. Anggota ISDV yang beraliran moderat membentuk Indische Sociaal Democratische Partij (ISDP).

Pada tanggal 23 Meri 1920 ISDV yang radikal mengubah nama ISDV menjadi Perserikatan Komunis Hindia (PKH). Perubahan tersebut mengikuti perubahan nama Partai Demokrat Rusia menjadi Partai Komunis. Dalam perkembangannya, perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Reformasi Gereja – Pengertian, Tujuan, Tokoh dan Dampak

Nah, itulah dia artikel mengenai Revolusi Rusia beserta dampaknya bagi dunia dan juga Indonesia. Demikian artikel yang dapat kami bagikan tentang salah satu revolusi dunia yang paling berpengaruh dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *