Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Revolusi Industri

Revolusi Industri

1 min read

Tahukah Anda, kapan terjadi Revolusi Industri? Bagaimana pengertian Revolusi Industri? Dan latar belakang berdirinya Revolusi Industri? Nah, berikut adalah jawaban dan penjelasan dari pertanyaan tersebut. Kita mulai dari kapan terjadinya Revolusi Industri. Revolusi Industri terjadi sekitar tahun 1750-1850.

Pengertian Revolusi Industri

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Revolusi Industri adalah perubahan radikal dalam usaha untuk mencapai produksi menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun untuk proses produksi.

Revolusi Industri adalah suatu perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, pertambangan, manufaktur, transportasi dan teknologi. Dimana industri berubah dari yang awalnya membutuhkan pekerja yang banyak dan dilakukan dengan cara manual, menjadi proses yang dikerjakan oleh mesin.

Revolusi Industri merupakan suatu periode ketika terjadi perubahan besar dalam kegiatan perindustrian. Awalnya kegiatan industri berlangsung secara manual, tetapi dengan adanya Revolusi Industri kegiatan produksi dilakukan menggunakan mesin.

Latar Belakang Revolusi Industri

Negara yang dianggap sebagai pelopor Revolusi Industri adalah Inggris. Revolusi Industri pertama kali muncul di Inggris pada abad XVII. Adapun munculnya Revolusi Industri di Inggris dilatarbelakangi oleh faktor ekstern dan faktor intern.

1. Faktor Ekstern (Eksternal)

Faktor eksternal yang melatarbelakangi munculnya Revolusi Industri adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan pembentukan lembaga-lembaga riset seperti The Royal Society for Improving Natural Knowledge dan The Royal Society of England.

2. Faktor Intern (Internal)

Faktor internal yang melatarbelakangi Revolusi Industri di Inggris adalah sebagai berikut.

  • Revolusi Agraria (perubahan fungsi tanah pertanian milik kaum bangsawan menjadi tanah untuk peternakan domba).
  • Adanya kekayaan alam yang melimpah.
  • Keberadaan tenaga ahli dalam perindustrian.
  • Tanah jajahan yang luas.
  • Banyaknya tenaga kerja.
  • Adanya kebebasan berusaha dan modal yang besar.
  • Adanya jaminan stabilitas kemanan dari pemerintah.

Munculnya Revolusi Agraria tersebut juga didorong oleh meningkatnya permintaan bahan baku kain wol. Adapun tahapan perkembangan industri adalah sebagai berikut.

Tahap Perkembangan Industri

Pada akhir abad pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Berikut adalah  tahap-tahap pertumbuhan kerajinan menjadi industri.

1. Domestic System (Kerajinan Rumah Tangga)

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

  • Perajin membuat barang-barang di rumah masing-masing.
  • Dikerjakan secara manual.
  • Menggunakan alat produksi yang masih tradisional milik sendiri.
  • Hasil produksi dijual kepada pengusaha.

2. Industri Manufaktur

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

  • Buruh bekerja di rumah majikan.
  • Alat produksi masih digerakkan tenaga manusia.
  • Jumlah pekerja sekitar 10 orang.
  • Rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja, sekaligus tempat berjualan.

3. Factory System

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

  • Barang-barang diproduksi secara massal.
  • Sudah menggunakan mesin.
  • Tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang.

Baca juga: Reformasi Gereja – Pengertian, Tujuan, Tokoh dan Dampak

Nah, itulah dia artikel tentang pengertian Revolusi Industri beserta latar belakang dan tahap perkembangan Revolusi Industri. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan untuk Anda tentang sejarah dunia dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *