Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Revolusi Indonesia

Revolusi Indonesia

1 min read

Revolusi Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Indonesia yang baru merdeka melawan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu yang pada waktu itu diwakili oleh Inggris. Revolusi Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949. Adapun latar belakang Revolusi Indonesia adalah sebagai berikut.

Latar Belakang Revolusi Indonesia

Walaupun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia telah dikumandangkan, tidak berarti bangsa Indonesia telah terbebas dari penjajahan. Pihak asing dalam wujud NICA (Belanda) yang membonceng misi sekutu ke Indonesia tetap menjadi ancaman. Pasukan Sekutu yang bertugas adalah AFNEI yang dipimpin oleh Jenderal Sir Philip Christison.

Pada tanggal 29 September 1945, Sekutu yang bergabung dengan AFNEI mulai masuk ke Indonesia. Awalnya rakyat Indonesia menyambut kedatangan Sekutu tersebut dengan terbuka. Namun, rakyat Indonesia mulai curiga pada Sekutu setelah diketahui NICA ikut di dalamnya. Akibatnya hal tersebut terjadi konflik terbuka antara Indonesia, Sekutu, dan Belanda.

Proses Berlangsungnya Revolusi Indonesia

Revolusi Indonesia berlangsung dalam dua bentuk perjuangan, yaitu perjuangan fisik (pertempuran) dan perjuangan diplomasi (perundingan). Setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, di berbagai daerah muncul pertempuran-pertempuran. Pertempuran yang terjadi pada masa revolusi diantaranya sebagai berikut.

  • Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
  • Pertempuran Bandung Lautan Api.
  • Pertempuran Medan Area.
  • Pertempuran rakyat Makassar.
  • Pertempuran Merah Putih di Biak.

Revolusi yang melalui perundingan seperti perundingan Hooge Veluwe, Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, dan Konferensi Meja Bundar (KMB). Pada waktu berlangsung perundingan-perundingan tersebut, Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I (tanggal 21 Juli 1947) dan Agresi Militer Belanda II (tanggal 19 Desember 1948).

Pada waktu Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda II, ibu kota Indonesia (saat itu dipindahkan ke Yogyakarta) jatuh ke Belanda. Presiden dan wakil presiden, serta para pemimpin Indonesia ditawan Belanda. Belanda kemudian mengumumkan pada dunia internasional bahwa Indonesia telah lenyap.

Namun, para pemimpin Indonesia berhasil membentuk pemerintahan darurat yang berpusat di Bukittinggi, Sumatra Barat (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) yang dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara. Dengan terbentuknya PDRI tersebut berarti kelangsungan hidup pemerintah Republik Indonesia tetap terpelihara.

Selain berdirinya PDRI, bukti bahwa masih tegaknya NKRI juga ditempuh dengan adanya Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta yang telah diduduki Belanda. Serangan tersebut berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam. Berita keberhasilan Serangan 1 Maret tersebut disebarkan ke dunia internasional.

Serangan Umum 1 Maret tersebut berhasil mematahkan pengakuan Belanda yang menyatakan bahwa Indonesia sudah dikalahkan. Selain itu, juga membuktikan pada dunia internasional bahwa TNI masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda.

Setelah adanya Serangan Umum 1 Maret tersebut, revolusi Indonesia semakin mengarah pada hasil yang dicita-citakan oleh rakyat Indonesia. Belanda mulai memperlihatkan tanda-tanda bersedia untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Hal tersebut dimulai dengan berlangsungnya KMB pada tanggal 23 Agustus-2 November 1945 di Den Haag, Belanda.

Salah satu hasil KMB adalah Belanda mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dalam bentuk negara serikat (Republik Indonesia Serikat). Untuk melaksanakan hasil KMB tersebut, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan di negeri Belanda dan di Istana Merdeka. Sejak tanggal 27 Desember 1949 Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.

Baca juga: Revolusi Cina – Latar Belakang dan Dampak

Nah, itulah dia artikel tentang Revolusi Indonesia beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang revolusi di Indonesia dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *