Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Renaissance (Renaisans)

Renaissance (Renaisans)

2 min read

Renaissance adalah? Tahukah Anda peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Eropa pada sekitar abad XIV sampai abad XVIII? Peristiwa-peristiwa penting tersebut seperti merkantilisme, renaisans, reformasi gereja, dan Revolusi Industri. Bagaimana pengaruh peristiwa-peristiwa tersebut bagi dunia dan bagi Indonesia? Mari kita mulai dari Renaissance atau renaisans.

Pengertian Renaisans (Renaissance)

Renaissance atau renaisans berasal dari bahasa Latin, “re” yang artinya kembali dan “naitre” yang artinya lahir. Dalam bahasa Prancis dikenal dengan renaissance yang artinya kelahiran kembali.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, renaisans adalah masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern yang terjadi di Eropa pada abad XIV-XVII. Peralihan tersebut ditandai dengan lahirnya kreasi baru pada sastra klasik, berkembangnya sastra baru, serta tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang diilhami kebudayaan Yunani dan Romawi.

Renaisans atau renaissance merupakan masa kebebasan, kesadaran, keberanian, dan kecerdasan yang luar biasa. Masyarakat renaisans berpegang pada semboyan sapere aude yang artinya beranilah berpikir sendiri. Masyarakat pada periode renaisans ditandai dengan adanya faktor humanis yang mengedepankan penghargaan terhadap kodrat manusia.

Latar Belakang Renaissance

Faktor pendorong munculnya renaisans antara lain kemajuan pesat dalam bidang perdagangan dan pelayaran. Selain itu, munculnya golongan humanis mendorong berkembangnya semangat renaissance. Golongan humanis menentang berbagai pembatasan yang ditetapkan pemerintah atas saran pihak gereja.

Menurut Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Jilid 3, kemunculan renaisans pada abad XVberawal dari ketertarikan kembali masyarakat Eropa pada filsafat serta kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Para pemikir Eropa pada waktu itu menemukan bahwa filsafat kuno mampu menjawab sejumlah pertanyaan yang tidak terjawab oleh pihak gereja.

Pemikiran yang terus berkembang tersebut akhirnya melahirkan humanisme. Humanisme merupakan paham yang menganggap bahwa manusia berhak dan bertanggung jawab atas pilihan hidup mereka. Masyarakat pada masa renaisans menganggap kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno lebih menghargai perbedaan pemikiran. Oleh karena itulah, mereka tertarik untuk membangkitkan kembali kebudayaan Romawi Kuno dan Yunani Kuno.

Sejarah Perkembangan Renaissance

Sejak abad XV, renaisans mengalami perkembangan pesat di negara-negara Eropa, seperti Italia, Spanyol, Jerman, Belanda, Inggris, dan Portugis. Pada periode perkembangan renaisans muncul penemuan baru di bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Beberapa kota di Italia (Florence, Venesia, Roma, Milan, Urbino, dan Ferrara) menjadi pelopor pemikiran pencerahan yang menyelamatkan kehidupan umat manusia dari zaman kegelapan.

Renaissance mencapai puncaknya pada abad XVI. Menurut Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Jilid 3, puncak renaisans terjadi di kota-kota seperti Venesia (Italia), Florence (Italia), Anywerp (Belgia), dan Haarlem (Belanda). Renaisans yang lahir di Italia cepat menyebar ke negara-negara lain di Eropa, bahkan negara-negara Eropa bagian barat laut, seperti Jerman, Belanda, dan Inggris menjadi pusat modernitas.

Dari negara-negara tersebut renaisans menyebar ke seluruh dunia. Renaisans mendorong negara-negara Eropa melakukan penjelajahan samudra.

Pengaruh Renaissance bagi Masyarakat Dunia

Pengaruh Renaisans (Renaissance) mendorong munculnya paham-paham baru seperti humanisme, nasionalisme, dan absolutisme. Selain itu, renaisans juga mendorong terjadinya modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan. Adanya tuntutan untuk mengadakan perubahan menyebabkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan seni.

Pengaruh Renaissance bagi Indonesia

Secara tidak langsung renaissance telah menghubungkan belahan dunia Barat dengan dunia Timur melalui penjelajahan samudra. Adanya penjelajahan samudra telah mengantarkan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

Menurut buku Indonesia dalam Arus Sejarah 4, perkembangan bangsa Barat yang datang ke Indonesia berupaya melaksanakan praktik kolonialisme. Adapun bukti kolonialisme di Indonesia dapat dilihat dari ditemukannya berbagai bangunan berarsitektur kolonial, seperti benteng, gereja, jembatan, gedung dan stasiun.

Arsitektur yang berkembang di Indonesia pada akhir abad XIX sampai awal abad XX menganut gaya Napoleon klasik. Gaya Napoleon klasik diterapkan pemerintah kolonial untuk membangun kantor pemerintahan.

Adapun pihak swasta mengembangkan arsitektur bergaya neogotik dan rasionalisme Belanda. Gaya arsitektur tersebut dapat dilihat pada bangunan kantor-kantor De Javaasche Bank di beberapa kota besar (seperti Bandung, Medan, Surabaya, dan Jakarta).

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno

Nah, itulah dia artikel tentang renaissance atau renaisans beserta latar belakang, sejarah perkembangan, dan pengaruh renaissance baik bagi dunia maupun Indonesia. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu materi sejarah dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *