Proses Asosiatif – Asosiatif adalah hubungan atau interaksi yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok orang dimana interaksi ini mengarah kepada kontak sosial positif dan kesatuan pandangan.
Sedangkan Proses asosiatif adalah proses hubungan pranata sosial yang menuju terbetuknya persatuan atau integrasi sosial dan mendorong terbentuknya pranata, lembaga, ataupun organisasi sosial.
Daftar Isi
1. Kerja Sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama yang dilakukan orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama sering dilakukan setiap manusia mengingat kedudukan mereka sebagai makhluk sosial. Kerja sama terjadi mulai dari lingkungan terdekat kita yaitu keluarga.
Sebagai contoh sederhana, ketika Anda hendak makan, Anda menunggu Ibu memasak. Saat hendak memasak, ibu membutuhkan sayur yang dijual oleh pedagang keliling atau pedagang di pasar. Tidak ada kegiatan kita yang dapat tercapai tanpa adanya kerja sama.
Kerja sama dapat berlangsung ketika individu-individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama dalam mencapai kepentingan mereka.
Bentuk Kerja Sama
Kerja sama memiliki beberapa bentuk yaitu sebagai berikut.
- Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antarindividu ataupun antarkelompok. Dalam arti yang lebih luas, bargaining adalah nilai tawar. Bargaining dilakukan agar proses kerja sama dapat memberi keuntungan secara adil bagi kedua belah pihak.
- Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan ataupun kekacauan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
- Koalisi, yaitu gabungan atau kombinasi dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
- Joint venture, yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua organisasi (perusahaan) dalam melaksanakan suatu pekerjaan (proyek).
- Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, lambat laun tidak ada perbedaan antara individu dengan kelompok. Usaha-usaha asimilasi meliputi mempererat kesatuan tindakan, sikap, perasaan degan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Syarat Asimilasi
Syarat terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
- Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
- Terjadi pergaulan antara individu atau kelompok secara intensif dalam ukuran waktu yang lama.
- Kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri.
Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, tetapi ada juga hal-hal ang menghambat. Berikut adalah faktor-faktor yang mempermudah dan menghambat terjadinya proses asimilasi.
Faktor yang Mempermudah Proses Asimilasi
Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
- Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan.
- Adanya kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi sehingga dapar mengurangi kecemburuan sosial.
- Adanya sikap menghargai orang asing dengan segala kebudayaan yang dimilikinya.
- Berlangsung perkawinan campuran antara kelompok (amalgamasi).
- Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Adanya sikap toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan saling menerima unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiri.
- Masuknya unsur-unsur atau musuh berbahaya dari luar yang harus dihadapi bersama.
Faktor yang Menghambat Proses Asimilasi
Adapun faktor-faktor yang menghambat terjadinya proses asimilasi adalah sebagai berikut.
- Letak geografis yang terisolasi sehingga interaksi dengan masyarakat lain sangat minim terjadi.
- Rendahnya pengetahuan terhadap kebudayaan lain.
- Adanya perbedaan yang mencolok dalam hal ras, teknologi, dan ekonomi.
- Adanya kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
- Berkembangnya primordialisme dan etnosentrisme sehingga muncul sikap superior serta menilai rendah kebudayaan lain dan mengagungkan kebudayaan sendiri.
- Adanya perasaan in-group yang kuat.
- Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi yang dapat menyebabkan terhambatnya proses asimilasi.
Baca Proses Disosiatif
3. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur kebudayaan asli. Akulturasi merupakan perpaduan dua unsur kebudayaan dalam kurun waktu yang lama. Dalam akulturasi unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur ke dalam kebudayaan asli, tetapi tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut.
Terkadang kita sulit membedakan antara asimilasi dan akulturasi sebab fenomena akulturasi hampir sama dengan asimilasi. Perbedaaanya adalah peleburan kebudayaan dua masyarakat di dalam akultuasi tidak menimbulkan hilangnya kepribadian asli kedua masyarakat itu, unsur-unsur tertentu saja yang melebur. Unsur itu menjadi bagian kebudayaan yang menyerapnya tanpa mengubah ciri-ciri masyarakat yang bersangkutan.
Unsur yang Mudah Diterima dalam Akulturasi
Tidak semua unsur budaya dapat diterima dengan mudah. Unsur-unsur yang mudah diterima dalam akulturasi antara lain sebagai berikut.
- Unsur-unsur yang merupakan kebudayaan materiel.
- Suatu penemuan teknologi baru yang manfaatnya cepat dirasakan dan mudah dioperasikan, misalnya kebudayaan pertanian ataupun alat komunikasi.
- Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat.
- Kebudayaan yang pengaruhnya kecil terhadap sistem kemasyarakatan secara umum, misalnya model pakaian.
Unsur yang Sulit Diterima dalam Akulturasi
Adapun unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk diterima antara lain sebagai berikut.
- Kebudayaan yang mendasari pola pikir masyarakat, contohnya nilai-nilai keagamaan ataupun ideologi.
- Kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi dan berdampak luas dalam kehidupan masyarakat, contohnya sistem mata pencaharian dan nilai-nilai sopan.
4. Akomodasi
Akomodasi adalah cara menyelesaikan pertentangan antara dua pihak tanpa menghancurkan salah satu pihak sehingga kepribadian masing-masing tetap terpelihara.
Tujuan dilakukanya akomodasi adalah sebagai berikut.
- Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham.
- Mencegah meluasnya pertentangan untuk sementara waktu.
- Mewujudkan kerja sama antara kelompok-kelompok yang hidup terpisah.
Bentuk Akomodasi
Akomodasi memiliki beberapa bentuk antara lain sebagai berikut.
- Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak tertentu terhadap pihak lain yang lebih ramah.
- Kompromi, yaitu suatu bentuk akomodasi pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian, semua pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya.
- Arbitrase, yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Untuk itu, akan diundang pihak ketiga yang tidak memihak (netral) untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan tersebut. Pihak ketiga dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan oleh suatu badan yang dianggap berwenang.
- Mediasi, yaitu suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrase. Namun, pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan antara kedua belah pihak.
- Stalemate, yaitu suatu bentuk akomodasi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.
Baca juga: Etnosentrisme adalah – Pengertian, Dampak dan Contoh
Nah, itulah proses asosiatif yaitu kerja sama, asimilasi, akulturasi, dan akomodasi. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai proses asosiatif dan semoga bermanfaat.