Desa adalah kesatuan wilayah administratif dibawah kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut juga kampung, dusun, banjar, dan jorong.
Seperti halnya kota, desa juga memiliki potensi. Potensi desa adalah segala sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) yang terdapat dan tersiman di desa.
Sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Potensi desa pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu potensi desa secara fisik dan potensi secara non-fisik.
Daftar Isi
Potensi Fisik Desa
Potensi fisik desa adalah semua hal yang berkaitan dengan sumber daya alam atau fisikal. Lanskap keruangan sebuah desa dapat diketahui dari potensi fisik desa. Adapun potensi desa secara fisik adalah sebagai
berikut.
1. Penduduk
Penduduk menjadi potensi desa yang paling penting. Potensi ini terkait dengan kuantitas dan kualitas penduduk desa. Jumlah penduduk yang besar menyediakan banyak tenaga kerja. Sementara itu, penduduk yang berkualitas berpotensi membangun desa lebih maju.
2. Lahan
Lahan di desa didominasi tanah luas dan subur. Tingkat kesuburan tanah memengaruhi pemanfaatan lahan oleh penduduk desa. Pemanfaatan lahan di desa didominasi kegiatan perkebunan, kehutanan, dan peternakan.
3. Air
Ketersediaan air dapat dimanfaatkan penduduk untuk memenuhi keperluan sehari-hari, kegiatan pertanian, dan peternakan. Kegiatan pertanian memanfaatkan air untuk irigasi. Air irigasi umumnya berasal dari sumber mata air.
4. Cuaca
Cuaca merupakan unsur fisik yang memengaruhi kegiatan penduduk desa. Cuaca panas di dataran rendah berpengaruh terhadap kegiatan pertanian dan peternakan penduduk desa.
Penduduk desa di dataran rendah mengembangkan kegiatan pertanian sawah, ladang, dan peternakan unggas. Sementara itu, desa di dataran tinggi dimanfaatkan untuk peternakan sapi perah, perkebunan sayur dan buah, serta agrowisata.
5. Ternak
Peternakan merupakan salah satu karakteristik fisik desa. Lahan luas dan sumber makanan ternak melimpah mendukung kegiatan peternakan.
Jenis hewan ternak yang dikembangkan antara lain sapi, kambing, itik, ayam, bebek, dan angsa. Peternakan di desa dapat dikembangkan dalam skala kecil hingga skala besar.
Potensi Non Fisik Desa
Potensi non fisik desa adalah sebuah potensi wilayah yang berkaitan dengan aspek sosial masyarakat desa. Adapun contoh potensi non fisik desa adalah sebagai berikut.
1. Gotong Royong
Gotong royong menunjukkan aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama. Semangat gotong royong di desa masih kuat dibandingkan di kota. Gotong royong di desa didukung kuatnya ikatan kekeluargaan (gemeinschaft).
2. Lembaga dan Organisasi Sosial
Lembaga sosial yang terdapat di desa berperan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang, seperti pemerintahan, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Lembaga sosial desa antara lain Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada bidang pemerintahan, puskesmas dan posyandu pada bidang kesehatan, koperasi unit desa (KUD) pada bidang ekonomi, dan perpustakaan desa pada bidang pendidikan.
3. Aparatur dan Perangkat Desa
Pemerintahan tingkat desa bertugas mengatur kehidupan masyarakat di desa. Tanggung jawab aparatur dan perangkat desa antara lain menyelenggarakan pembangunan desa, menjaga kelancaran dan ketertiban pemerintahan di tingkat desa, serta mengayomi seluruh warga desa. Contoh aparatur dan perangkat desa adalah kepala desa, kepala dusun, dan kepala adat.
Baca juga: Desa adalah: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Klasifikasi
Nah itulah dia artikel tentang potensi desa baik dari fisik maupun non-fisik beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran geografi dan semoga bermanfaat.