Islam adalah salah satu agama terbesar di dunia yang memiliki banyak penganut. Agama Islam merupakan agama yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir sebagai jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
Agama Islam menjadi salah satu agama yang relevan pada setiap zaman, dari zaman Nabi, sahabat-sahabatnya, hingga sekarang. Oleh karena itu di setiap zaman pasti akan ada pertanyaan tentang agama Islam. Berikut adalah beberapa pertanyaan tentang agama Islam yang sulit dijawab.
Daftar Isi
- 1. Kiamat terjadi pada hari jumat, lantas bagaimana dengan negara lain yang masih hari kamis?
- 2. Jika utang negara belum lunas sampai kiamat, dosanya siapa yang tanggung?
- 3. Mengapa Muadzin metutup telinga saat mengumandangkan Adzan?
- 4. Ketika sholat dalam Kendaraan, ke mana arah kiblatnya?
- 5. Katanya hewan qurban kita akan dijadikan tunggangan di akhirat, apakah boleh kita berqurban kuda supaya cepat jalannya?
1. Kiamat terjadi pada hari jumat, lantas bagaimana dengan negara lain yang masih hari kamis?
Pertanyaan ini bisa dijawab berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibu Katsir sebagai berikut.
Rasulullah SAW bersabda: “Akan datang suatu malam yang panjangnya akan sama dengan tiga malam. Maka akan terbangun orang-orang yang biasa melakukan ibadah pada waktu malam. Namun malam semakin panjang, dan pagi tidak datang. Manusia semakin panik sebab tidak mengalami pagi hari. Saat manusia menunggu matahari terbit dari arah timur, namun matahari terbit dari barat. Saat itulah, semua manusia bertaubat, namun pintu taubat sudah tertutup,”.
Jadi akan terjadi suatu malam yang panjang, serasa tiga malam. Dimana semua negara di dunia akan mengalami gelap gulita sampai semua waktu negara tersebut berada di hari Jum’at. Pada saat itulah para manusia menunggu matahari terbit dari timur, namun pada saat itu matahari terbit dari barat.
2. Jika utang negara belum lunas sampai kiamat, dosanya siapa yang tanggung?
Dalam sebuah hadist dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (H.R. Muslim Nomor 1886).
Jika hutang negara belum lunas sampai hari kiamat, maka dosanya akan ditanggung oleh siapa? Pertanyaan ini cukup relevan dengan kondisi beberapa negara, termasuk Indonesia dan pertanyaan ini cukup sulit untuk di jawab. Jadi, silahkan tanyakan pertanyaan ini ke orang yang paham dengan agama Islam, seperti ustad dan habib.
3. Mengapa Muadzin metutup telinga saat mengumandangkan Adzan?
Pertanyaan ini bisa dijawab berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abi juhaifah sebagai berikut.
“Aku melihat Bilal mengumandangkan adzan dan ia memutarkan dan mengikutkan mulutnya ke kesana-kemari, sedangkan kedua jarinya berada di kedua telinganya” (HR at-Tirmidzi).
Jadi, tujuan muadzin menutup kedua telinga dengan kedua jari telunjuknya ketika adzan adalah agar seluruh suaranya terkonsentrasi dan keluar dari mulut saja, serta tidak ada yang keluar dari telinga, karena mulut dan telinga sesungguhnya terhubung satu sama lain. Sehingga suaranya dapat menjangkau tempat yang seluas-luasnya dan dapat didengar oleh orang banyak.
4. Ketika sholat dalam Kendaraan, ke mana arah kiblatnya?
Ketentuan arah kiblat ketika seseorang dalam perjalanan menaiki kendaraan, telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA sebagai berikut.
“Sewaktu orang-orang berada di Kuba’ melakukan sholat subuh, tiba-tiba datanglah seseorang mengatakan, ‘Pada malam tadi Nabi SAW menerima wahyu yang menyuruh menghadap Ka’bah, maka menghadaplah ke sana, ketika itu muka mereka menghadap ke Syam, maka mereka pun menghadap Ka’bah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Merujuk pada hadits tersebut, maka orang yang sholat dalam kendaraan seperti pesawat, mobil, bus,perahu, dan lain-lain, maka arah kiblatnya menghadap mengikuti arah kendaraan tersebut.
5. Katanya hewan qurban kita akan dijadikan tunggangan di akhirat, apakah boleh kita berqurban kuda supaya cepat jalannya?
Sebenarnya pertanyaan ini hanya untuk lucu-lucuan, tapi mungkin sebagian besar orang akan bertanya-tanya, apakah kuda bisa dan boleh dijadikan sebagai hewan qurban? Jawabannya silahkan simak arti Surat Al-Hajj ayat 34 berikut.
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap bahimatul an’am (binatang ternak) yang telah direzekikan Allah kepada mereka” (QS. Al Hajj: 34).
Imam Nawawi berkata, syarat sah berkurban, yaitu hewan qurban harus berasal dari hewan ternak seperti unta, sapi, dan kambing. Termasuk juga hewan sejenisnya seperti domba (setara kambing), dan kerbau (setara sapi).
Lantas bagaimana dengan kuda? Kuda tidak termasuk ke dalam bahimatul an’am (binatang ternak), sehingga tidak dibenarkan berkurban dengan kuda. Tidak pernah dinukil sama sekali dari Rasul SAW berkurban dengan kuda, begitu pula dari para sahabat.
Nah itulah dia artikel tentang 5 pertanyaan tentang agama Islam yang sulit dijawab yang sedikit lucu. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.