Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Ekonomi » Permintaan dan Penawaran Uang

Permintaan dan Penawaran Uang

2 min read

Uang memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Tanpa uang kegiatan perdagangan tidak akan lancar. Tanpa uang kegiatan perdagangan menjadi sangat terbatas serta spesialisasi tidak dapat berkembang.

Dengan adanya uang, kegiatan ekonomi menjadi sangat lancar. Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan, Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang.

Tahukah Anda yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran uang? Faktor apa sajakah yang memengaruhinya? Saat ini semua negara di dunia menggunakan perekonomian uang. Semakin modern suatu negara, semakin penting peranan uang dalam mendorong kegiatan perdagangannya.

Permintaan Uang

Permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Konsep permintaan uang pada dasarnya memiliki arti sebagai suatu keinginan masyarakat untuk mewujudkan bagian tertentu dari pendapatannya dalam bentuk uang kas.

Teori Permintaan Uang

Berdasarkan teorinya permintaan uang (money demand) dibagi menjadi dua, yaitu teori kuantitas uang klasik dan teori uang Keynes.

1. Teori Kuantitas (Klasik)

Teori kuantitas uang menyatakan bahwa perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang yang beredar. Bertambahnya uang yang beredar dalam masyarakat mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai mata uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga.

2. Teori Permintaan Uang Keynes

Menurut teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi berjaga-jaga, dan memperoleh keuntungan.

  • Motif  Transaksi (Transaction Motive). Setiap orang yang bekerja ingin memperoleh upah atau uang untuk membeli (transaksi) barang-barang kebutuhannya. Masyarakat memegang uang dengan tujuan mempermudah kegiatan transaksi sehari-hari. Permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif dengan tingkat pendapatan, artinya jika pendapatan meningkat, kebutuhan uang untuk bertransaksi juga akan meningkat.
  • Motif Berjaga-jaga (Precaution Motive). Hal lain yang memotivasi orang memegang uang yaitu persiapan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan atau yang tidak terduga, misalnya sakit atau mengalami kecelakaan. Permintaan uang untuk berjaga-jaga berhubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan meningkat, jumlah uang untuk berjaga-jaga juga meningkat.
  • Motif Mendapatkan Keuntungan (Speculation Motive). Motif menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut sebagai motif spekulasi, misalnya membeli surat-surat berharga, seperti obligas dan saham perusahaan.

Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang

Permintaan uang dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain sebagai berikut.

  • Kekayaan masyarakat.
  • Tersedianya fasilitas kredit.
  • Harapan tentang harga.
  • Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan.
  • Sistem pembayaran yang berlaku.

Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Penawaran uang tidak lepas dari pengertian uang dalam peredaran dan uang beredar.

Uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank sentral, baik uang logam maupun uang kertas. Adapun uang beredar adalah semua jenis uang yang ada dalam perekonomian termasuk di dalamnya jumlah mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral yang ada di bank-bank umum.

Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow money atau M1) dan uang dalam arti luar (broad money atau M2). Jenis-jenis uang yang beredar di masyarakat dalam suatu perekonomian terdiri dari M1, M2, dan M3.

1. M1 (Uang Kartal+ Uang Giral)

M1 merupakan jenis uang yang paling cair (liquid) karena dapat segera dibelanjakan. Uang kartal atau uang tunai merupakan uang yang biasa Anda gunakan setiap hari untuk membeli barang dan jasa. Uang kartal terdiri dari uang logam dan uang kertas.

Uang Kartal diterbitkan oleh bank sentral yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia. Uang Giral adalah alat pembayaran berupa surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum, contohnya cek dan bilyet giro.

2. M2 (M1 + Uang Kuasi)

M2 diperoleh dengan menjumlahkan m2 (uang kartal dan uang giral) dengan uang kuasi. Uang kuasi juga disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat segera diuangkan.

Meskipun secara langsung ia tidak berfungsi sebagai media tukar atau alat pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal ataupun uang giral. Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek (jatuh temponya kurang dari 1 Tahun) dan rekening simpanan/tabungan di bank umum.

3. M3 (M2 + Deposito Berjangka Panjang)

M3 merupakan penggabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan deposito berjangka panjang (lebih dari 1 tahun). Apabila perekonomian suatu negara semakin maju, porsi penggunaan uang kartal (kertas dan logam) semakin sedikit, digantikan dengan uang giral dan uang kuasi.

Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang

Penawaran uang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

  • Tingkat suku bunga.
  • Inflasi.
  • Pendapatan.
  • Kekayaan masyarakat.
  • Nilai tukar rupiah.
  • Fasilitas kredit.

Baca juga: Pengertian Inflasi – Ciri, Jenis, Dampak, dan Mengatasi

Nah itulah dia artikel tentang permintaan dan penawaran uang beserta teori dan jenis uang yang beredar. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai salah satu materi ekonomi dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *