Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sosiologi » Permasalahan Sosial Akibat Globalisasi di Tingkat Global

Permasalahan Sosial Akibat Globalisasi di Tingkat Global

2 min read

Pada tingkat global permasalahan sosial akibat pengaruh globalisasi menjadi makin kompleks. Kompleksitas tersebut ditunjukkan dengan perubahan sikap atau gaya hidup masyarakat meniru budaya negara asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya sendiri.

Kondisi tersebut menyebabkan berbagai permasalahan-permasalahan sosial di tingkat global atau internasional. Lantas, apa saja permasalahan akibat dampak globalisasi di tingkal global? Berikut ulasannya!

Daftar Isi

1. Konsumerisme

Pernahkah Anda berbelanja menggunakan kartu kredit? Penggunaan kartu kredit dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli. Keberadaan kartu kredit dipengaruhi oleh kemajuan teknologi akibat arus globalisasi yang semakin pesat.

Globalisasi mempermudah masyarakat memperoleh barang-barang kebutuhan yang diinginkan. Akibatnya, masyarakat cenderung memenuhi keinginan daripada kebutuhan pokok. Fenomena tersebut disebut konsumerisme.

Konsumerisme menyebabkan masyarakat memiliki gaya hidup boros dan tidak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan. Masyarakat yang terjebak perilaku konsumtif lebih tertarik mengonsumsi barang bukan karena kebutuhan, melainkan didasarkan pada keinginan, kekinian, gengsi dan prestise.

Persaingan antarprodusen sebagai penghasil barang juga turut mendorong munculnya masalah sosial tersebut. Globalisasi mendorong munculnya kegiatan ekspor dan impor. Pada umumnya negara melakukan kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dalam perkembangannya, kegiatan tersebut justru dijadikan ajang untuk mengembangkan industri dan memasarkan produk. Akibatnya, persaingan antarprodusen meningkat. Oleh karena itu, persaingan harga menjadi pertimbangan yang memengaruhi konsumen membeli suatu barang.

2. Budaya Populer

Kemeriahan konser musik boyband asal Korea Selatan (K-Pop) di Indonesia menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap budaya asing. Persebaran budaya populer seperti musik Korean Pop (K-Pop) mampu menarik perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Pengaruh interaksi budaya mendorong lahirnya “budaya populer” atau “budaya massa” dalam kehidupan masyarakat. Budaya dapat diartikan sebagai pandangan hidup, karya, dan praktik-praktik intelektual atas hasil aktivitas kehidupan sosial masyarakat. Sementara itu, populer berasal dari kata “pop” yang memiliki arti disukai banyak orang.

Dengan demikian, budaya populer dapat diartikan sebagai budaya yang menyenangkan atau disukai banyak orang. Budaya populer (pop culture) kini cenderung merujuk pada selera pasar yang komersial dan tercipta karena adanya produksi massal (produk industrialisasi).

Adapun ciri-ciri budaya populer antara lain adalah sebagai berikut.

  • Mudah diadaptasi dan diterima masyarakat.
  • Adanya tren dan tingkat kesukaan publik yang tinggi.
  • Mengandung unsur profit atau memiliki nilai keuntungan.
  • Tingkat pemahaman yang mudah diingat dan mudah dimengerti.
  • Bersifat momentum atau tidak bertahan lama.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan budaya populer dikonotasikan sebagai budaya selera pasar yang cenderung mengeksplorasi kesenangan, tidak memiliki nilai substansial, namun digemari banyak orang.

Penerimaan kebudayaan luar mendorong perubahan gaya hidup masyarakat. Perubahan tersebut berkaitan dengan tren berpakaian, gaya rambut, cara berinteraksi, dan penggunaan bahasa sehari-hari.

3. Neokolonialisme

Keberadaan perusahaan multinasional (PMN) atau multinational company (MNC) yang memilki cabang di berbagai negara menunjukkan wujud nyata praktik neokolonialisme.Neokolonialisme berasal dari kata kolonial atau colonia yang berarti tanah permukiman atau jajahan dan neo yang
artinya baru. Jadi, neokolonialisme berarti kolonialisme gaya baru.

Praktik neokolonialisme tidak hanya dilakukan dalam bentuk fisik seperti pada penjajahan model lama. Praktik neokolonialisme saat ini diwujudkan melalui pengaruh kuat dari intervensi negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, dan hukum.

Globalisasi mendorong negara-negara maju melakukan intervensi dalam berbagai kebijakan di negara berkembang. Akibatnya,
muncul permasalahan yang menyebabkan suatu negara tidak memiliki kedaulatan untuk menetapkan kebijakan bagi negaranya sendiri.

Beberapa keterlibatan negara maju tersebut meliputi investasi asing/penanaman modal, peminjaman modal atau utang luar negeri, penguasaan sumber daya alam, dan pengenalan budaya asing.

4. Kerusakan Lingkungan

Krisis iklim yang telah menjadi masalah global tidak terlepas dari perkembangan arus globalisasi. Globalisasi memiliki andil dalam mengglobalkan perdagangan internasional dan proses industrialisasi. Banyak perusahaan yang tidak memperhatikan dampak eksploitasi sumber daya alam.

Eksploitasi sumber daya alam dapat menyebakan kerusakan lingkungan dan pemanasan global sehingga mendorong terjadinya krisis iklim. Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata bumi dan rusaknya atmosfer.

Meningkatnya suhu permukaan bumi menyebabkan perubahan iklim secara ekstrem di bumi. Perubahan iklim bumi menyebabkan bongkahan es di Ilulissat Iceford, Greenland, Inggris mencair seperti pada gambar di samping.

Dampak utama mencairnya es di kutub adalah kenaikan permukaan air laut dunia. Kondisi tersebut mengakibatkan erosi pantai dan gelombang badai pantai, seperti topan akan meningkat.

Baca juga: Permasalahan Sosial Akibat Globalisasi di Tingkat Lokal

Nah itulah dia artikel tentang permasalahan Sosial akibat globalisasi di tingkat global beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran sosiologi dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *