Dalam masa kolonialisme Belanda, Indonesia pernah mengalami perkembangan trem pada masa pemerintah belanda hingga masa sekarang. Trem adalah sejenis kereta yang dijalankan di rel di jalan.
Indonesia dulu pernah memiliki trem sebagai alat transportasi umum dan barang pada masa pemerintahan Belanda. Trem pada saat itu mengalami perkembangan yang signifikan, mulai dari tenaga kuda, hingga uap.
Lantas bagaimana perkembangan trem pada masa pemerintahan belanda hingga masa sekarang? Sebelum membahas pertanyaan tersebut, kita bahas terlebih dahulu tentang definisi trem.
Apa itu Trem?
Trem adalah sejenis alat transportasi kereta yang memiliki rel khusus di jalanan kota. Trem memiliki bentuk yang lebih pendek dan ringan daripada kereta biasa, yang banyak ditemui jalanan kota untuk mengatasi kemacetan.
Trem memiliki gerbong yang mamp beradaptasi dengan kondisi jalan perkotaan, sehingga dibuat sesimpel dan seringan mungkin. Hal ini juga yang membuat trem diizinkan untuk beroperasi di jalanan kota berdampingan dengan koendaraan lain.
Trem umumnya terdiri dari rangkaian satu set (terdiri atas dua kereta) yang tidak terlalu panjang dan dijalankan di jalur rel yang dibuat disamping atau pinggir jalan. Rel dibuat berbaur dengan lalu-lintas kota atau terpisah seperti bus-way, bahkan bisa pula melayang.
Trem kota banyak digunakan di kota-kota sebagai alternatif dalam mengurangi kemacetan kota, karena memiliki jalur rel sendiri. Kereta trem hingga kini telah mengalami kemajuan pesat, mulai dari trem kuda, trem uap, dan sekarang trem listrik.
Perkembangan Trem Pada Masa Pemerintah Belanda Hingga Masa Sekarang
Perkembangan trem pada masa kolonialisme cukup beragam dan mengalami tahapan perkembangan, mulai dari trem yang ditarik oleh kuda, trem uap, hingga trem listrik. Perkembangan trem pada masa kolonialisme dimulai dari tahun 1899 hingga 1960.
Perkembangan trem di Indonesia pada masa kolonialisme diawali trem bertenaga kuda atau trem yang ditarik oleh kuda pada tahun 1869, kemudian diganti dengan trem uap pada tahun 1882, hingga akhirnya trem listrik di Batavia pada tahun 1899.
Trem listrik ini pernah beroperasi di Batavia (Jakarta sekarang), dengan harga tiket yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu harga 15 sen, 10 sen, dan 5 sen. Golongan pertama untuk penumpang Eropa, golongan kedua untuk orang Arab, China dan India, dan golongan ketika (termurah) untuk pribumi.
Trem listrik di Batavia beroperasi cukup lama hingga pada tahun 1960 diberhentikan operasinya. Namun sekarang trem telah digantikan oleh kerea rel listrik yang dibangun sejak 1985 yang lebih cepat.
Baca juga: Perjanjian Penyerahan Kekuasaan Hindia Belanda Kepada Inggris
Nah itulah dia artikel tentang pertanyaan “Jelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah belanda hingga masa sekarang” beserta jawaban dan penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.
