Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Perang Dingin adalah: Sejarah, Penyebab dan Dampak

Perang Dingin adalah: Sejarah, Penyebab dan Dampak

4 min read

Peran dingin merupakan istilah untuk perang yang berlatarbelakang dari konflik-konflik yang sudah terjadi sebelumnya yang menyangkut kepentingan dua kekuatan besar, yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.

Selain itu, perang dingin juga dilatarbelakangi oleh perbedaan ideologi, supremasi, dan lain sebagainya. Perang dingin terjadi antara tahun 1947 hingga 1991.

Apa itu Perang Dingin?

Perang Dingin adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya, dengan Dunia Komunis, yang dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya.

Istilah perang dingin ini pertama kali dikenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman yang berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1947 untuk menggambarkan hubungan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Perang Dingin dipelopori oleh persaingan antara Amerika dan Soviset beserta sekutunya diberbagai bidang, seperti koalisi militer, industri, ideologi, perlombaan nuklir, persenjataan dan lain-lain.

Perang dingin bisa dikatakan bukanlah perang biasanya karena menyangkut dua negara adikuasa yang saling merebutkan pengaruh politik internasional. Perebutan pengaruh dimulai dengan saling mencurigai antarnegara adidaya tersebut.

Sejarah Perang Dingin (1947 – 1991)

Perang Dingin adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya, dengan Dunia Komunis, yang dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya.

Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan Sekutu dalam mengalahkan Jerman Nazi di Perang Dunia II, yang kemudian menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang besar.

Uni Soviet bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya, membentuk Blok Timur. Sedangkan Amerika Serikat bersama-sama dengan Negara-negara di Eropa Barat membentuk Blok Barat.

Proses pemulihan pasca-perang di Eropa Barat difasilitasi oleh program Rencana Marshall Amerika Serikat, dan untuk menandinginya, Uni Soviet kemudian juga membentuk COMECON bersama sekutu Timurnya.

Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO pada tahun 1949, sedangkan Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955. Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok.

Dari persaingan kedua blok tersebut, memunculkan terjadinya perang dingin yang ditandai oleh adanya perlombaan senjata nuklir, dan perlombaan teknologi ruang angkasa, yang menyebabkan perkembangan IPTEK sangat pesat.

Namun disisi lain perkembangan IPTEK tersebut mengancam kelangsungan hidup manusia, terutama bahaya dari radiasi tenaga nuklir.

Penyebab Terjadi Perang Dingin

Pemicu dari perang dingin tidak hanya perebutan kekuasaan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet melainkan masih ada faktor lain yang mempengaruhi perang dingin, berikut faktor utama yang menyebabkan perang dingin.

1. Perbedaan dan Pertentangan Ideologi

Amerika Serikat adalah negara yang berideologi liberal kapitalis, sedangkan Uni Soviet adalah negara yang berideologi sosialis komunis. Sejak awal kelahirannya, paham sosialis komunis memang tidak sejalan dengan paham liberal kapitalis. Bahkan, kelahiran sosialis komunis memang dipicu adanya liberal kapitalis yang pada waktu itu bertindak sewenang-wenang.

Akibat perbedaan ideologi, setelah musuh bersama (Jerman) dapat mereka lenyapkan dalam Perang Dunia II, pertentangan ideologi kembali terjadi.

Perbedaan ideology tersebut yang mejadi penyebab utama munculnya persaingan antara Block Barat dan Block Timur. Hal itu dibuktikan dengan Rencana Lima Tahun. Akibatnya, kedua kekuatan adidaya tersebut berusaha saling mengalahkan. Salah satu caranya adalah memengaruhi negara-negara lain untuk bergabung dalam kelompoknya.

Oleh karena itu, dunia ini akhirnya seolah-olah terbagi menjadi Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis dengan Amerika Serikat sebagai pemimpinnya, dan Blok Timur yang berpaham sosialis komunis dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.

2. Munculnya Sistem Aliansi

Sistem aliansi adalah system mencari kawan. Amerika Serikat dan Uni Soviet mengajak Negara-neagra jajahannya untuk berkoalisi dalam perang dingin. Hal itu tampak dengan persekutuan Negara-negara pendukung komunis dan Negara-negara pendukung liberalis baik di Asia maupun di Afrika. Bentuk-bentuk sistem aliansi adalah sebagai berikut.

  • Pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) pada tahun 1947. Cominform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
  • Pembentukan NATO tahun 1949.
  • Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang,
  • Pembentukan Pakta ANZUS, yaitu pakta pertahanan negara-negara Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru pada tahun 1951.
  • Pembentukan Pakta Warsawa pada tahun 1955. Pakta Warsawa merupakan kerja sama pertahanan dan keamanan negara-negara komunis.
  • Pembentukan SEATO (South East AsiaTreaty Organization) pada tahun 1954. SEATO adalah kerja sama pertahanan antara negara-negara Asia Tenggara dengan pihak Barat. Anggota SEATO antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru.

3. Perebutan Dominasi Kepemimpinan

Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berusaha menjadi pemimpin dunia. Mereka memimpikan dapat berkuasa dan memimpin dunia seperti masa kejayaan Inggris dan Prancis pada masa imperialis kuno.

Namun, kekuasaan yang biasanya dilakukan pada masa imperialis kuno sekarang sudah tidak mereka lakukan lagi. Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha menjadi pemimpin dunia dengan cara baru, misalnya dengan kekuatan ekonominya.

Dengan demikian, Amerika Serikat dan Uni Soviet tampil sebagai imperialis muda. Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi negara-negara lain khususnya yang baru merdeka dengan paket bantuan ekonomi.

Pemerintah Amerika Serikat beranggapan bahwa negara yang rakyatnya hidup makmur dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya. Selain itu, rakyat yang hidupnya telah makmur juga akan menjauhkan dari pengaruh sosialis komunis. Hanya kemiskinan yang menjadi ladang subur bagi perkembangan sosialis komunis.

Sedangkan Uni Soviet yang mempunyai kekuatan ekonomi, tetapi tidak sebesar Amerika Serikat juga berusaha membentengi negara-negara yang telah mendapat pengaruhnya.

Paket bantuan ekonomi Uni Soviet juga diberikan guna memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Selain itu, Uni Soviet juga berusaha mendekati rakyat yang sedang melakukan perjuangan nasionalnya dengan mengirimkan para tenaga ahli dan juga berbagai peralatan militer.

4. Kekuatan-Kekuatan Negara Adikuasa

Perang Dunia II berakhir dengan kemenangan pihak Sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia.

Amerika dan Uni Soviet sebagai negara pemenang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua Negara tersebut memiliki perbedaan ideology, yaitu Amerika Serikat memiliki ideology liberal kapitalis, sedangkan Rusia berideologi komunis.

Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan suatu pertahanan yaitu NATO (North Atlantic Treaty Organization). Sedangakn pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan suatu pertahanan yaitu Pakta Warsawa, yang terdiri dari negara-negara Uni soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.

Dampak Perang Dingin

Adapun dampak perang dingin bagi dunia adalah sebagai berikut.

  • Menyebarnya sistem ekonomi liberal dan kapitalis ke seluruh dunia, dan diterapkan oleh negara-negara berkembang, terutama di kawasan Eropa Barat, Asia, Afrika, dan Amerika.
  • Persaingan ideologi yang berujung pada proxy war, yaitu perang dimana lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu satu sama lain secara langsung.
  • Masyarakat dan dunia International merasa takut dan kawatir karena dikembangkan senjata nuklir oleh pihak negara yang bertikai.
  • Jerman jadi ada pembatas yaitu Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur jadi akses menjadi sulit dan ketat.
  • Persaingan antara AS dan Soviet mencakup eksplorasi teknologi luar angkasa, persenjataan dan spionase.

Baca juga: 10 Tujuan KAA (Konferensi Asia-Afrika) di Bandung 1955

Nah itulah dia artikel tentang perang dingin yang mencakup pengertian, penyebab, dan dampak perang dingin. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang sejarah dunia dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *