Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Perang Banjar

Perang Banjar

1 min read

Seperti daerah lainnya di Nusantara, di Kalimantan juga terjadi perjuangan melawan pemerintahan kolonial Belanda. Salah satunya adalah perjuangan rakyat Banjarmasin dalam melawan pemerintah kolonial Belanda dalam Perang Banjar.

Perang Banjar adalah perang perlawanan rakyar Banjar terhadap penjajahan kolonialisme Belanda yang berlansung pada 1859-1905 yang terjadi di Kesultanan Banjar. Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah dimulai sejak Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar.

Penyebab Perang Banjar

Rakyat Banjar tidak suka dan tidak setuju dengan merajalelanya Belanda dalam menguasai perkebunan dan pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan. Terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan.

Belanda mulai masuk ke wilayah Banjarmasin pada masa pemerintahan Sultan Adam. Pada tahun 1850 terjadi permusuhan di antara keluarga kerajaan. Dengan keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Belanda. Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan politik kerajaan dengan cara mengadu domba antarkeluarga sultan.

Kelompok Kerajaan yang Berebut Kekuasaan

Di Kerajaan Banjarmasin ada tiga kelompok yang saling berebut kekuasaan, yaitu sebagai berikut.

1. Kelompok Pangeran Tamjidillah (Cucu Sultan Adam)

Kelompok ini adalah kelompok yang sangat dibenci oleh rakyat karena tingkah lakunya yang kurang baik. Pangeran Tamjidillah memiliki hubungan yang erat dengan Belanda. Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai sultan pada tahun 1852.

2. Kelompok Pangeran Prabu Anom (Cucu Sultan Adam)

Kelompok ini adalah kelompok yang tidak disenangi rakyat karena tindakannya yang sewenang-wenang.

3. Kelompok Pangeran Hidayatullah (Cucu Sultan Adam)

Kelompok ini adalah kelompok yang disenangi rakyat dan dicalonkan menjadi pengganti Sultan Adam.

Setelah Sultan Adam meninggal pada tahun 1857, di kerajaan terjadi perebutan kekuasaan. Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai sultan Kerajaan Banjarmasin. Namun, pengangkatan Pangeran Tamjidillah tersebut tidak disukai rakyat. Adapun Pangeran Prabu Anom (saingan Tamjidillah) diasingkan ke Jawa oleh Belanda.

Jalannya Perang Banjar

Pada waktu terjadi kekacauan tersebut, meletuslah Perang Banjarmasin (1859) yang digerakkan oleh Pangeran Antasari. Pangeran Antasari adalah putra Sultan Muhammad yang anti-Belanda.

Dalam Perang Banjarmasin tersebut Belanda berusaha menarik perhatian rakyat dengan menurunkan Pangeran Tamjidillah dan mengangkat Pangeran Hidayatullah sebagai sultan, tetapi Pangeran Hidayatullah menolak. Pada tahun 1860 Belanda menjadikan seluruh Kerajaan Banjarmasin menjadi wilayah kekuasaannya.

Pangeran Hidayatullah memihak Pangeran Antasari, tetapi pada tahun 1862 Pangeran Hidayatullah ditawan Belanda dan dibuang ke Cianjur. Selanjutnya, perang diteruskan oleh Pangeran Antasari yang diangkat menjadi sultan oleh rakyat.

Setelah menjadi sultan, perang berkobar kembali. Namun, Pangeran Antasari terkena penyakit cacar. Setelah sakit beberapa hari, Pangeran Antasari meninggal pada tahun 1862.

Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Kalimantan (Kerajaan Banjar)

Nah, itulah dia artikel singkat tentang Perang Banjar yang terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada masa kolonialisme Belanda. Demikian artikel yang dapat kami bagikan tentang sejarah Indonesia pada masa penjajahan, sekian dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *