Perang Badar – Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah/3 Januari 623 M. Perang ini terjadi antarkaum kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Jahal melawan tentara Islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad saw. Laskar Quraisy sebanyak 1.000 orang, sedangkan laskar Islam sebanyak 313 orang. Peristiwa ini dinamai dengan Perang Badar karena tempatnya dekat sebuah perigi kebudayaan seseorang bernama Badar, yaitu antara Mekah dan Madinah.
Sebelum terjadi pertempuran ini, kaum muslim dan penduduk Mekkah terlebih dahulu telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata dalam skala kecil antara akhir 623 M sampai dengan awal 624 M, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran berskala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu (Pasukan Islam dan Qurasisy)
Baca: Sejarah Perang Uhud
Nabi Muhammad saw. saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafir Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika beliau dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Nabi Muhammad saw. yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
Kesepakatan Sebelum terjadinya Perang
Sebelum peperangan dimulai, disepakati adanya perang satu lawan satu antara lain sebagai berikut.
- Hamzah bin Abdul Mutalib (Islam) melawan Utbah bin Rabi’ah (Quraisy), Utbah meninggal dunia.
- Ubaidah bin Al-Haris (Islam) melawan Syiban bin Rai’ah (Quraisy), Ubaidah luka-luka.
- Ali bin Abi Talib (Islam) melawan Wahid bin Utbah (Quraisy), Wahid meninggal dunia.
Sebab Terjadinya Perang Badar
- Kafir Quraisy menghalang-halangi kaum muslim untuk melakukan ibadah haji.
- Kafir Quraisy mengusir kaum muslim dari Mekah hingga terjadi hijrah ke Madinah yang mengakibatkan kehilangan harga dan benda.
- Kaum muslim menghalangi kaum kafir Quraisy sewaktu mau berdagang ke Syam (Syria).