Peran Para Ulama dalam Proses Integrasi,- Agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehiduapan beragama. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat. Konsep ajaran Islam memunculkan perilaku kearah persatuan dan persamaan drajat.
Di sisi lain, datangnya pedagang-pedagang Islam di Indonesia mendorong berkembangnya tempat-tempat perdagangan di daerah pantai. Tempat-tempat perdagangan itu kemudian berkembang menjadi pelabuhan dan kota-kota pantai. Bahkan kota pantai yang merupakan bandar dan pusat perdagangan, berkembang menjadi kerajaan. Timbulnya kerajaan-kerajaan Islam menandai awal terjadinya proses integrasi. Meskipun masing-masing kerajaan memiliki cara dan faktor pendukung yang berbeda-beda dalam proses integrasinya. Penyebaran Agama Islam di Indonesia tidak dapat dipisahkan denga peranan Ulama dan para Wali.
Para Ulama dan Wali biasanya berasal dari kalangan bangsawan atau paling tidak orang yang dekat dengan kerajaan. Raja-raja Indonesia memberdayakan para Ulama dan Para Wali sebagai penyebaran agama Islam di daerah-daerah. Merekalah yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Pulau Islam. Jumlah para wali di Jawa sebenarnya banyak tetapi yang terkenal hanya sembilan orang, terkenal dengan sebutan Wali Sanga. Berikut Wali Sanga (Sembilan Wali) yang sangat berjasa besar dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Daftar Isi
1. Sunan Gresik
Nama asli Sunan Gresik adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim, dikenal dengan Maulana Maghribi. Beliau sebagai penyebar agama Islam di Gresik dan sekitarnya. Beliau dikenal sebagai wali pertama dan guru dari para wali yang lain di Jawa.
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel menyebarkan agama Islam di daerah Ampel Dhenta, Surabaya. Dia dikenal sebagai bapak para wali, karena kedua anaknya Sunan Bonang dan Sunan Drajat termasuk golongan para Wali Sanga. Nama sli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau ikut serta dalam pembangunan Masjid Agung Demak.
3. Sunan Giri
Nama asli Sunan Giri adalah Rade Paku, putra ulama besar Syekh Maulana Ishak. Beliau penyebar agama Islam di daerah Ternate dan Tidore, di samping daerah Gresik.
4. Sunan Bonang
Nama asli Sunan Bonang adalah Makdum Ibrahim. Beliau adalah putra Sunan Ampel, dan guru daru Sunan Kalijaga. Daerah penyebarannya di daerah Tuban dan Lasem.
5. Sunan Drajat
Nama asli Sunan Drajat adalah Syarifudin. Sejak kecil sudah dikenal karena kecerdasannya. Dia guru dari Sunan Kalijaga. Daerah penyebarannya adalah di sekitar Lamongan.
6. Sunan Kudus
Sunan Kudus melakukan penebaran agama Islam di daerah Kudus. Nama aslinya adalah Jafar Shodiq. Peninggalan Sunan Kudus yang sampai sekarang masih terpelihara dengan baik adalah Masjid Menara Kudus.
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga bertugas menyebarkan agama Islam didaerah Demak dan sekitarnya. Sunan Kalijaga adalah wali yang sangat terkenal karena penyebaran agama Islam melalui seni wayang kulit. Caranya dengan mengadakan pertunjukkan, sabil diisi dakwah. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Said.
8. Sunan Muria
Nama asli dari Sunan Muria adalah Raden Umar Said. Sunan Muria melakukan penyebaran agama Islam di daerah Calo di lereng Gunung Muria.
9. Sunan Gunung Jati
Nama asli dari Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Ketika menjadi raja di Banten, ia bergelar Faletehan. Daerah sasaran penyebaran Islam yang ia alaakukan meliputi daerah Banten dan Cirebon. Di Samping itu Syarif Hidayatullah pernah menjadi panglima perang Kerajaan Demak ketika memimpin pasukan untuk berperang ke Sunda Kelapa melawan Portugis. Dengan keberaniannya itu, Syarif Hidayatullah dikenal dengan nama Fatahillah. Setelah wafat ia dimakamkan di Gunung Jati maka dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Baca juga: Peran Pedagang Dalam Proses Integrasi Nusantara