Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Peradaban Cina Kuno

Peradaban Cina Kuno

6 min read

Peradaban Cina Kuno berkembang di kawasan lembah Sungai Hwang Ho (sekarang Huang He). Sungai tersebut berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Sungai Hwang Ho disebut juga Sungai Kuning, hal itu disebabkan oleh endapan lumpur sehingga airnya berwarna kekuning-kuningan.

Dari lumpur itulah, lembah di sepanjang Sungai Hwang Ho menjadi subur. Di Cina terdapat dua sungai besar, yaitu Sungai Hwang Ho dan Sungai Yang Tse Kiang (sekarang bernama Chang Jiang). Di daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina, tetapi pada kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh di daerah lembah Sungai Hwang Ho.

Masyarakat Cina Kuno telah menguasai pertanian di lembah Sungai Hwang Ho sejak 5000 SM. Di tempat itu, mereka bertanam padi, kacang, buah-buahan, dan sayur-mayur. Kebudayaan bertani itu dikenal dengan sebutan kebudayaan Yang-Shao.

Setelah mengenal kebudayaan bertani, masyarakat Cina Kuno memasuki masa kerajaan. Sejak tahun 2250 SM, Cina Kuno diperintah oleh beberapa dinasti. Saat itu menandai awal peradaban Cina Kuno yang menghasilkan sejumlah peninggalan yang menakjubkan dunia.

Pemerintahan Cina Kuno

Dalam perjalanan sejarah, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina Kuno. Berikut dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina Kuno.

1. Sistem Pemerintahan Feodal

Dalam sistem ini kaisar tidak menangani langsung urusan  kenegaraan, kedudukan kaisar dianggap sakral dan kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit. Oleh karena itu, kaisah tidak layak mengurusi politik Cina Kuno.

2. Sistem Pemerintahan Unitaris

Dalam sistem ini kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar. Oleh karena itu, kaisar boleh ikut campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

Dinasti Peradaban Cina Kuno

Raja-Raja Dinasti Cina Kuno

Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno antara lain sebagai berikut.

1. Dinasti Hsia

Dinasti Hsia merupakan dinasti pertama dan tertua dalam sejarah Cina. Dinasti ini termasuk ke dalam zaman protosejarah Cina karena tidak meninggalkan bukti prasasti.

2. Dinasti Shang

Dinasti Shang merupakan dinasti di Cina yang mengawali pemerintahan Cina Kuno yang berbentuk kerajaan. Pendiri dinasti ini adalah Kaisar Chengtang. Dalam menjalankan pemerintahannya kaisar dibantu oleh para peramal yang ikut menentukan segala kebijakan pemerintahan.

3. Dinasti Chou

Dinasti Chou didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Raja Wu, Raja Wen, dan Pangeran Chou. Pada zaman dinasti Chou muncul tokoh-tokoh filsafat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse. Masa pemerintahan dinasti Chou berakhir setelah dinasti Chin mengambil alih kekuasaan.

4. Dinasti Chin

Dinasti Chin

Dinasti Chin didirikan oleh pangeran yang bernama Shih Huang-Ti. Ia adalah kaisar pertama yang berhasil mempersatukan seluruh wilayah Cina Kuno. Nama “Cina” diambil dari nama dinasti tersebut. Dalam rangka menyatukan Cina, Shih Huang-Ti mengganti sistem feodalisme dengan unitarisme.

Kerajaan kecil dihapus dan dijadikan semacan provinsi. Semua vasal ditarik ke ibu kota Xian dan diganti dengan administrator yang langsung bertanggung jawab kepada kaisar. Untuk semua wilayah kerajaan diberlakukan undang-undang yang sama.

Kaisar Shih Huang-Ti memerintah Cina dengan kekuatan tangan besi. Kaisah Shih Huang-Ti menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Di samping itu, kaisar juga melarang buku-buku dalam rangka melenyapkan kritik dan meneguhkan kekuasannya. Sifat tangan besinya itu, juga tampak dalam pembangunan Tembok Besar Cina untuk membendung serangan dari bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu).

Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) memiliki panjang 6.000 km dan tinggi 16 meter.

Meskipun bertangan besi, Kaisar Shih Huang-Ti berjasa besar bagi peradaban Cina Kuno. Jasa-jasa Kaisar Shih Huang-Ti di antaranya memperbarui dan memberlakukan satu undang-undang untuk seluruh Cina, membakukan sistem ukuran dan tulisan, serta menyamakan satu jenis mata uang (koin) sehingga berlaku di seluruh Cina.

Penerus berikutnya dair dinasti Chin tidak setangguh Shih Huang-Ti. Kelemahan pemerintahan pusat saat itu menyulut pemberontakan dan kemelut politik. Masa pemerintahan dinasti Chin berakhir setelah dinasti Han mengambil alih kekuasaan.

5. Dinasti Han

Dinasti Han didirikan oleh Liu-Bang setelah naik takhta bergelar Han Kao Tsu. Pusat pemerintahan dinasti Ham adalah Chang-an. Mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, dan Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra, yaitu jalan yang menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia barat bertemu dengan jalur Romawi.

Setelah Kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada tahun 221 M. Lebih dari tiga abad negeri Cina terbagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Pada abad ke-7 M Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah dinasti Tang.

6. Dinasti Tang

Dinasti Tang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti Tang didirikan oleh Li Shih Minh, yang terkenal dengan nama Kaisar Tang Tai Tsung. Ibu kota dinasti Tang ini, kesenian dan kebudayaan berkembang pesat. Pada bidang syair dan seni lukis terdapat seniman yang terkenal, seperti Li Tao Po, Tu Fu, dan Wang Wei.

Tindakan Kaisar Tang Tai Sung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut.

  • Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
  • Membuat peraturan-peraturan pajak.
  • Membagi kerajaan Cina menjadi sepuluh provinsi.

Pada abad ke-10 M, dinatsi Tang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan. Kekacauan ini baru berhasil diatasi pada tahun 960 M untuk selanjutnya berdiri dinasti Sung.

7. Dinasti Sung

Dinasti Sung Utara, pusat pemerintahannya berada di Chang-an. Sedangkan masa Sung Selatan, pusat pemerintahannya di Nanking. Kaisar terbesar pada dinasti ini adalah Sung Fen Tsung.

8. Dinasti Mongol (Yuan)

Dinati Mongol atau Yuan didirikan oleh Kubilai Khan yang berasal dari Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini dianggap sebagai pemerintahan asing. Ibu kota pemerintahann dinati Yuan berada di Peking.

9. Dinasti Ming

Dinasti Ming

Pada masa ini Cina diperintah oleh bangsa sendiri dengan ibu kota pemerintahan di Nanking. Dinasti Ming ini merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai raksi atas pemerintahan asing Mongol. Pendiri dinasti Ming adalah Chu Yun Cheng yang bergelar Ming Tai Tsu.

Kaisar yang terkenal pada dinasti Ming adalah Ming Cheng Tsu, yang lebih terkenal dengan nama Yung Lo. Pada masa Yung Lo ini, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Nanking ke Peking. Yung Lo juga mengirimkan ekspedisi-ekspesidi ke seberang lautan di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho.

10. Dinasti Manchu

Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina dan merupakan dinasti asing karena berasal dari Manchuria (bangsa Manchuria berhasil meruntuhkan dinasti Ming). Dinasti Manchu mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Kang Hsi dan Kaisar Chien Lung. Pada tahun 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen yang berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu, kemudian berdiri Republik Cina dengan presidennya Sun Yat Sen,

Kehidupan Ekonomi

Perekonomian peradaban Cina Kuno menitikberatkan pada sektor pertanian yang berada di lembah Sungai Hwang Ho dan Yang Tse. hasil pertanian antara lain padi, gandum, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Para kaisar Cina sangat memperhatikan perkembangan perdagangan. Pada kaisar membangun berbagai jalan raya dan pusat-pusat perdagangan.

Pada kaisar juga menetapkan mata uang tunggal sebagai alat tukar dalam perdagangan. Kaisar Cina pada masa dinasti Han membangun jalur sutra yang menghubungkan rute perdagangan Cina-Romawi. Jalur tersebut disebut jalur sutra karenna komoditas utama yang diperdagangkan bangsa Cina adalah kain sutra. Adanya jalur sutra tersebut mampu meningkatkan kegiatan perdagangan internasional.

Sistem Kepercayaan

Selain menyembah dewa-dewi, masyarakat Cina Kuno juga menyembah roh para leluhur. Menurut kepercayaan Cina Kuno, berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak dari para dewa. Peristiwa-peristiwa itu mereka catat menjadi suatu kumpulan berupa buku yang disebut syucing.

Anak laki-laki dalam masyarakat Cina Kuno mempunyai kedudukan istimewa. Hal itu karena pemujaan terhadap roh para leluhur ini dilakukan dengan upacara tertentu. Dewa-dewa yang dipuja oleh masyarakat Cina Kuno pada saat itu adalah Shang-Ti (dewa langit sekaligus dewa tertinggi), Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewa badai yang digambarkan sebagai naga besar), dan Tai-Shan (dewa penguasa bukit suci).

Filsafat Cina Kuno

Kung Fu Tse

Masyarakat Cina Kuno memiliki kehidupan dan tradisi yang unik. Tradisi itu terlihat dalam perilaku sehari-hari dan kegiatan keagamaan. Tokoh yang berjasa dalam membangun tradisi itu adalah Kung Fu Tse, Lao Tse, dan Meng Tse. Ajaran filsafat mereka menjadi landasan tradisi Cina kuno yang tetap berlaku dan dianut oleh masyarakat Cina sampai sekarang.

Ajaran Kung Fu Tse dikenal sebagai konfusianisme. Pokok-pokok aharannya terletak pada li, ren, dan iLi adalah adat istiadat, ren adalah perikemanusiaan, dan adalah perikeadilan. Menurut Kung Fu Tse, apabila masyarakat memegang teguh li, ren, dan i, masyarakat akan hidup tenteram dan sejahtera.

Ajaran Lao Tse dikenal sebagai taoisme, yang tertulis dalam buku Tai Te-Ching. Inti ajaran taousme adalah sebagai berikut.

  • Adanya semangat keadilan dan kesejahteraan bernama tao.
  • Orang tidak boleh mengekang jalannya alam.
  • Supaya orang mau menerima nasib, seperti suka, bahagia, dan sengsara.

Kebudayaan

Tembok Besar China

Kebudayaan pada masa peradaban Cina Kuno dibedakan menjadi 2, yaitu seni sastra dan seni bangunan. Berikut masing-masing penjelasan dan contohnya.

1. Seni Sastra

Pada zaman Cina Kuno, perkembangan seni sastra tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan tulisan. Pada awalnya huruf Cina dibuat dengan sangat sederhana, yaitu satu lambang menunjukkan satu pengertian.

Tulisan ini ditulis pada kulit-kulit atau bambu. Baru pada masa kekuasaan dinasti HAn ditemukan kertas sehingga karya sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat di Cina. Szema Tzien seorang pujangga pada zaman dinasti Han telah mengarang kitab sejarah dari masa sejak zaman purba sampai dengan masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti.

2. Seni Bangunan

  • The Great Wall of China (Tembok Besar Cina), adalah tembok raksasa yang dibangun dalam waktu 18 abad. dan selesai pada masa kekuasaan dinasti ming.
  • Bangunan Kuil, adalah bangunan suci tempat pemujaan para dewa. Kuil di Cina adalah kuil dewa Beijingg. Kuil ini terbuat dari batu pualam yang dikelilingi oleh tiga pelataran yang indah dan di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan dan atap bangunan dibuat berlapis tiga. Menurut kepercayaan masyarakat Cina, tangga ini merupakan tangga untuk roh-roh leluhur.
  • Istana, istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah dengan tujuan sebagai tanda penghormatan terhadap kaisar atau raja. Rakyat Cina sangat menghormati kaisar karena dipandang sebagai penjelmaan para dewa sehingga kemegahan istana tidak jauh berbeda dengan kemegahan kuil tempat pemujaan para dewa.

Peninggalan Peradaban Cina

Cina merupakan salah satu pusat peradaban dunia kuno yang banyak memberikan sumbangan bagi kemajuan pengetahuan dan teknologi. Berikut beberpa hasil kebudayaan Cina Kuno yang masih digunakan hingga saat ini.

  1. Kain sutra. Bangsa Cina merupakan penemu kain sutra.
  2. Kertas. Bangsa Cina merupakan penemu kertas. Teknologi kertas telah digunakan oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan.
  3. Aksara Cina (Hanzi). Aksara Cina saat ini digunakan oleh banyak negara dan bangsa dalam budaya tulis-menulis. Negara yang mengadopsi aksara Cina antara lain Jepang (Kanji), Korea (Hanja), dan Vietnam (Han Tu).
  4. Filsafat CinaBeberapa ajaran filsafat Cina dari Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse telah memengaruhi kehidupan masyarakat dunia.
  5. Kitab Seni Perang Sun Tze (The Art of War Sun Tzu). Kitab ini sangat populer dalam bidang kemiliteran karena berisi informasi tentang berbagai strategi perang.
  6. Bubuk mesiu. Penemuan bubuk mesiu telah mengubah teknologi persenjataan dunia.

Nah, itulah artikel lengkap mengenai peradaban Cina Kuno yang cukup berjasa besar dalam perkembangan dunia. Jika peradaban Cina tidak ada mungkin dunia tidak akan semaju seperti sekarang ini. Demikian artikel lengkap tentang peradaban dunia dan semoga bermanfaat. Baca juga: Peradaban Mesopotamia

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *