Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Contoh » Penulisan Alamat Surat Yang Benar

Penulisan Alamat Surat Yang Benar

2 min read

Surat adalah media atau sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis kepada satu pihak ke pihak lain. Surat pada dasarnya memiliki beberapa fungsi yakni, sebagai sarana pemberitahuan, permintaan, gagasan dan buah pikiran.

Terlepas dari beberapa fungsi tersebut surat juga menjadi bukti tertulis seperti alat pengingat, bukti historis, dan pedoman kerja. Adapun surat terbagi menjadi 2 jenis yakni surat pribadi dan surat resmi.

Dalam surat pribadi tidak harus mengikuti prosedur penyusunan surat yang resmi, sebaliknya untuk surat resmi diperlukan prosedur penulisan surat yang sesuai dengan unsur-unsurnya. Untuk unsur-unsur surat resmi bisa dilihat penjelasanya dibawah ini.

Penulisan alamat surat yang benar sesuai eyd

Berikut adalah penulisan alamat surat yang benar sesuai dengan EYD atau ejaan yang disempurnakan.

Kop surat

Kop surat merupakan identitas singkat perusahaan, kantor, atau instansi. Unsur-unsur alamat dipisahkan dengan tanda koma, bukan tanda hubung. Kata jalan ditulis lengkap jalan bukan Jl. atau Jln. Jika memiliki nomor telepon tuliskan telepon bukan Telp. atau tilp. nomor telepon tidak perlu diberi titik, contoh 435625 bukan 435.625.

Tanggal Surat

Tanggal surat menunjukkan tanggal surat tersebut dibuat. Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota karena nama kota karena nama kota sudah tercantum pada kepada surat. Selanjutnya, nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka (November menjadi Nov. atau 11; Februari menjadi Feb. atau 2). Tahun juga ditulisakan lengkap, tidak disingkat dengan tanda perik satu. Pada akhir tanggal surat, tidak dibutuhkan tanda baca apa pun, baik titik maupun tanda hubung.

Nomor Surat

Nomor surat adalah urutan nomor surat yang telah dikeluarkan oleh instansi atau organisasi tersebut. Kode surat adalah kode klasifikasi masalah yang disampaikan dalam surat tersebut, sedangkan tahun yan tertera pada nomor surat menunjukkan tahun surat itu dibuat. Nomor surat ditulis dengan dipisahkan tanda garis miring.

Lampiran

Lampiran berarti sesuatu yang dilampirkan atau yang disertakan. Lampiran ini menjadi satu urutan dengan nomor surat dan hal surat. Lampiran surat ditulis secara jelas agar penerima surat segera mengetahui ada tidaknya sesuatu yang diampirkan bersama surat tersebut. Jika sebuah surat tidak ada lampirannya, setelah nomor surat tidak perlu dituliskan lampiran. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut.

Lampiran : 1 (satu) Berkas Biodata Karyawan
Lampiran : 2 (dua) Eksemplar Buku Teks
Lampiran : 3 (tiga) Helai Kuitansi

Kata “helai” pada lampiran surat berarti satu surat, bukan satu lembar kertas. Dengan demikian, penulisan lampiran surat perlu dibuat sejelas mungkin agar tidak menimbulkan kesalahan pemahaman.

Hal atau Perihal Surat

Bagian surat ini berfungsi untuk mengetahui isi atau inti pokok masalah pada surat yang dikirimkan, tanpa harus membaca surat tersebut secara keseluruhan. Hal atau perihal surat sebaikya ditulis secara singkat dan ditulis dengan diawali huruf kapital untuk setiap kata. Perhatikan contoh berikut!

Perihal: Laporan Semester Genap
Perihal: Bantuan Tenaga Peneliti

Alamat Surat

Alamat surat yang dimaksud pada bagian ini adalah alamat tujuan pengiriman paket. Penulisan alat (dalam) surat diatur sebagai berikut.

  1. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara surat dan salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri lebih menguntungkan daripada dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak ada. Jadi, alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal karena tempatnya cukup luas.
  2. Alamat surat tidak diawali kata “kepada” karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung antarkalimat yang menyatakan arah. Alamat pengirim pun tidak didahului kata “dari” karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan asal.
  3. Alamat yang dituju diawali dengan Yth, (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak diikuti titik).
  4. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, cantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara, atau Sdr.
  5. Penulisan kata jalan tidak disingkat. Kemudian, nama gang, nomor, RT, dan RW biasanya dituliskan lengkap dengan huruf kapital setiap awal kata. Selanjutnya, nama kota dan provinsi dituliskan dengan huruf awal kapital, tidak perlu digarisbawahi atau diberi tanda baca apa pun. Seperti pada alamat pengirim, pada alamat yang dituju pun perlu dicantumkan kode pos.
  6. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya, seperti Drs., Ir., dan Drg., kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Demikian juga, jika alamat yang dituju memiliki pangkat, seperti sersan dan kapten, kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Jika yang dituju adalah jabatan orang tersebut seperti direktur PT atau kepala instansi tertentu, kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Perhatikan contoh penulisan alamat yang benar berikut!

Yth. Bapak Syakuro, B.A
Yth. Bapak Darwino
Yth. Ir. Mariani

Nah, itulah penulisan alamat surat yang benar sesuai ejaan yang benar, demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai bagaimana menulis bagian surat yang benar, dan semoga bermanfaat untuk Anda.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

One Reply to “Penulisan Alamat Surat Yang Benar”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *