Dalam materi pelajaran bahasa Indonesia, pasti akan ditemui beberapa istilah dalam teks darama, diantaranya yaitu Prolog, Dialog, Monolog, dan Epilog. Dalam baba tersebut atau bab darama akan ditemui istilah yang cukup asing ditelinga, salah satu diantaranya adalah istilah tersebut. Oleh karena itulah siswa banyak yang ingin mengetahui arti dari beberapa istilah tersebut, dan sampailah kalian di blog ini.
Tidak cuman dalam karya sastra drama, akan tetapi istilah prolog, monolog, epilog, dialog juga banyak ditemui pada karya sastra tulisan lainnya seperti prosa, novel dan lain sebagainya. Nah, berikut akan kita bahasa mengenai satu-satu apa yang dimaksud dengan prolog, monolog, epilog, dan dialog.
Pengertian Prolog, Dialog, Monolog, dan Epilog
Berikut ini adalah pengertian prolog, dialog, monolog, dan epilog dalam darama beserta fungsinya.
1. Prolog
Dalam drama, Prolog adalah pembukaan dalam pertunjukan sandiwara, atau bagian naskah yang ditulis oleh pengarang di awal cerita. Pada dasarnya Prolog merupakan pengantar naskah yang bisa berisi satu atau lebih keterangan dan juga pendapat pengarang tentang cerita atau teks drama yang disajikan. Prolog disini juga bisa diartikan sebagai pendahuluan atau peristiwa pendahuluan.
Fungsi dari prolog adalah untuk menerangkan atau memberi gambaran mengenai situasi cerita atau drama. Prolog dibuat dengan tujuan utama agar pembaca berminat terhadap isi dalam sebuah teks novel atau miat penonton terhadap isi sebuah pertunjukan drama atau teater). Olah karena itu, biasanya prolog berisi sinopsi dari tokoh, biografi singkat mengenai para tokoh, dan tulisan sebagai gambaran dari konflik yang terjadi dalam cerita atau drama tersebut.
2. Dialog
Dalam drama, Dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dialog menjadi hal yang cukup penting dalam teks dalam.
Sedangkan dalam karya sastra lain seperti sastra tulisan atau menulis fiksi, Dialog memiliki beberapa fungsi. Diantaranya adalah sebagai gambaran percakapan tokoh-tokohnya. Dialog juga memiliki fungsi untuk memunculkan karakter masing-masing tokoh. Selain itu Dialog juga bisa memunculkan beberapa perbedaan dari masing-masing tokoh, contohnya adalah perbedaan budaya. Misalnya percakapan antara dua orang atau lebih dengan dialek atau logat yang berbeda.
3. Monolog
Dalam drama, Monolog adalah Percakapan antara satu orang atau percakapan seorang pemain drama dengan dirinya sendiri. Biasanya ucapan tersebut dilakukan oleh satu pemain drama di dalam hati dengan berkata dengan diri sendiri untuk ditujukan kepada orang lain. Isinya mungkin bisa ungkapan rasa senang, rencana yang akan dilaksanakan dengan orang lain, atau sikap terhadap suatu musibah atau kejadian, ungkapan rasa sedih dan lain sebagainya.
Fungsi dari Monolog sendiri biasanya menegaskan keinginan atau harapan dari tokoh tunggal tersebut terhadap suatu hal, biasanya ke orang lain dengan bentuk penyesalan, emosional, dan tokoh yang berandai-andai.
4. Epilog
Dalam drama, Epilog adalah bagian penutup pada karya sastra atau sebuah cerita. Epilog pada umumnya berisi mengenai amanat atau kesimpulan yang bisa diambil pelajarannya baik pada cerita atau drama. Epilog merupakan bagian penutup dari pada karya sastra yang sifatnya cukup penting, dengan tujuan sebagai bekal untuk pembaca ataupun penonton agar dapat mengambil hikmah dari konflik-konflik yang terjadi pada cerita atau drama. Dan biasanya pada bagian epilog akan muncul kata bijak untuk pembaca maupun penonton.
Selain sebagai amanat fungsi dari epilog adalah untuk menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud dari karya sastra tersebut kepada pembaca atau penonton.
Baca juga: Arti Klimaks dalam Drama
Nah, itulah pengertian mengenai Prolog, Dialog, Monolog, dan Epilog beserta fungsinya pada karya sastra. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai materi baba drama, dan semoga bermanfaat.