Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » IPA » Kewirausahaan » Pengertian Kulit, Fungsi, Macam, dan Jenis Kulit Dalam Industri

Pengertian Kulit, Fungsi, Macam, dan Jenis Kulit Dalam Industri

2 min read

Pengolahan Kulit – Industri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu industri perkulitan yang menggunakan bahan baku kulit perkamen dan industri perkulitan yang menggunakan bahan kulit (kulit-jadi). Kedua kelompok ini memiliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya. Namun, dalam perkembangannya yang berkaitan dengan dunia seni keduanya dapat disatukan dalam seni kontemporer.

Pengertian Kulit dan Fungsi Kulit

Kulit adalah lapisan luar tubuh binatang yang merupakan suatu kerangka luar, tempat bulu binatang itu tumbuh. Dalam Ensiklopedi Indonesia, dijelaskan bahwa kulit adalah lapisan luar badan yang melindungi badan atau tubuh binatang dari pengaruh-pengaruh luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar suhu.

Pada saat hidup, kulit mempunyai fungsi antara lain sebagai indra perasa, tempat pengeluaran hasil pembakaran (gegetahan), sebagai pelindung dari kerusakan bakteri kulit, sebagai buffer terhadap pukulan, sebagai penyaring sinar matahari, serta sebagai alat pengatur peralatan tubuh hewan.

Macam-Macam Kulit Dalam Dunia Industri

Dalam dunia perkulitan, jika dilihat dari sisi bahannya, dikenal ada dua kelompok besar kulit. Pertama, kulit yang telah mengalami proses pengolahan penyamakan kulit yang kemudian disebut leather atau kulit-jadi (kulit tersamak). Jenis kulit ini digunakan sebagai bahan baku industri persepatuan dan non-persepatuan, yang pada umumnya merupakan barang-barang terpakai (fungsional).

Kedua, kulit yang belum mengalami pengolahan dengan bahan kimiawi sehingga masih alami dan merupakan bahan mentah. Jenis kulit kedua ini digunakan dalam seni tatah sungging sebagai bahan utama. Kulit yang masih alami ini dalam dunia perkulitan dikenal dengan sebutan kulit perkamen atau kulit mentah.

Setiap kulit binatang (hewan) dari jenis yang berbeda mempunyai sifat dan karakter yang berbeda pula. Oleh karena itu, kulit binatang dapat dibedakan kualitasnya menurut faktor-faktor berikut.

  1. Macam/jenis binatang (ternak), kulit kerbau berbeda dengan kulit sapi (lembu), kulit kambing berbeda dengan kulit domba.
  2. Area geografi (asal) ternak, kulit sapi madura berbeda dengan kulit fries holland.
  3. Aktivitas ternak, kulit sapi perah berbeda dengan kulit sapi potong.
  4. Masalah kesehatan ternak.
  5. Usia ternak.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, tidak semua kulit binatang memenuhi persyaratan sebagai bahan baku industri perkulitan, terutama dalam industri yang menggunakan bahan kulit alami.

Jenis Kulit Dalam Industri Perkulitan

Di dalam industri perkulitan banyak dijumpai jenis, corak, warna, dan ketebalan kulit yang digunakan untuk proses produksi. Kadang-kadang masih banyak konsumen yang kurang mengerti tentang keadaan kulit dilihat dari penggolongan hasil jadinya. Beberapa jenis kulit yang dihasilkan dari proses pengolahan kulit adalah:
a. Kulit full grain
Kulit yang disamak dengan zat penyamak full krom dengan nerf atau rajah yang masih asli, tidak dibelah atau digosok. Jenis kulit seperti ini mempunyai kualitas tinggi sehingga dapat menaikkan harga kulit.
b. Kulit corrected grain
Kulit yang disamak dengan zat penyamak krom dan minyak, karena kualitas kulit tidak bai yang disebabkan oleh cacat aami seperti dicambuk, penyakit cacar, ditusuk, sehingga menimbulkan cacat pada permukaannya. Untuk mengantisipasi cacat yang ada pada permukaan kulit, maka kulit dihaluskan dengan mesin amplas sampai halus, kemudian dicat dengan menggunakan cat sintetis. Kualitas kulit ini kurang baik dan agak kaku.
c. Kulit light buffing
Kulit ini proses pengerjaannya hampir sama dengan kulit corrected hanya bedanya kulit light buffing di amplas ringan pada permukaannya, jadi kulit ini kualitasnya lebih baik.
d. Kulit artificial
Kulit ini keindahanya terletak pada proses penyelesaian akhir, yaitu dengan cara memberi motif tertentu, misal buaya, biawak, ular, memiliki motif kulit jeruk. Tujuan pemberian motif adalah menutupi cacat yang diakibatkan oleh cacar alami atau mekanis. Kulit artificial sering menyerupai aslinya atau disebut kulit buatan.
Nah, itulah pengertian mengenai kulit, fungsi, macam-macam dan jenis kulit dalam dunia industri perkulitan. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai pengertian kulit dalam materi bab pengolahan kulit dan semoga bermanfaat.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *