Pengertian Integrasi Nasional – Di sekitar tempat tinggalmu, mungkin ada yang menjumpai sejumlah suku bangsa, tidak hanya satu suku bangsa. Mengapa demikian? Karena Indonesia merupakan negara kesatuan. Hubungan antarpulau sudah terjadi sejak zaman dulu.
Ketersediaan angkutan laut sudah memudahkan hubungan antarpulau. Banyak suku bangsa dari satu pulau pindaj ke pulau lainnya. Mereka menetap di tempat yang baru. Jadilah penduduk setempat, kemudian menjadi penduduk desa atau kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau kotamu.
Ada juga program transmigrasi yang menyebabkan bercampurnya suatu suku bangsa asli dengan suku pendatang. Masing-maisng dari mereka memiliki budaya yang berbeda. Tidak hanya budaya, agama mereka pun juga mungkin berbeda. Suatu tempat yang terdapat suku dan budaya yang beragam tentunya sangat rawan dan dapat menyulut adanya perpecahan antarsuku.
Namun kenyataan hal ini tidak terjadi karena bangsa Indonesia memegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Semua hal tersebut, masih berhubungan dengan apa yang namanya Integrasi Nasional. Lalu itu Integrasi Nasional? Berikut pengertiannya!
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Sedangkan identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofi membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Antara integrasi nasional dan identitas nasional negara Indonesia sangatlah terkait. Mengapa? Karena Indonesia terdiri dari berbagai macam suku yang disatukan melalui persatuan dibawah bendera merah putih dan “Bhineka Tunggal Ika” melalui proses ini terjadi proses integrasi nasional dimana perbedaan yang ada dipersatukan sehingga tercipta keselarasan.
Persatuan dari kemajemuka suku inilah yang menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain. Sehingga adanya kompleksitas perbedaan suku yang bersatu di Indonesia dijadikan sebagai indentitas bangsa sebagai bangsa yang majemuk yang kaya akan suku, tradisi dan bahasa dalam wujud semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda tapi tetap satu jua.
Jadi, antara integrasi nasional dan identitas nasional memiliki keterkaitan, karena dalam hal ini, di Indonesia Integrasi nasional dijadikan sebagai salah satu identitas nasional dimana konsep “Bhineka Tunggal Ika” yang marupakan hasil dari integrasi nasional dijadikan sebagai identitas nasional, semboyan ini tidak akan pernah ada di negera lain. Semboyan ini hanya ada di Indonesia dan menjadi identitas bangsa yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya.
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk mewujudkannya diperlukan keadilan, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa dan sebagainya.
Sebenarnya upaya membangun keadilan, kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Baca juga: Integrasi Nasional Secara Politis
Dengan Dmikian upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang dinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu karena pada hekikatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan.
Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya negara yang makmur, aman, dan tentram. Jika melihat konflik yang terjadi di Aceh, Ambon, Kalimantan Barat dan Papua merupakan cermin dan belum terwujudnya Integrasi Nasional yang dapat diharapkan.
Sedangkan kaitannya dengan identitas Nasional adalah bahwa adanya integrasi nasional dapat menguatkan akar dari Identitas Nasional yang sedang dibangun.
1. Contoh penghambat integrasi Nasional
- Perbedaan kepentingan, dengan masyarakat yang majemuk tentu akan menimbulkan pula perbedaan kepentingan antara yang satu dan yang lain, dan bila tidak disikapi secara dewasa hal ini juga dapat menimbulkan gesekan-gesekan masyarakat.
- Diskriminasi, adalah perlakukan yang tidak adil dan memihak hanya kesatu pihak saja.
- Masih berkembangnya paham ethosentris, yaitu paham yang menganggap budayanya adalah yang paling unggul dan merendahkan budaya yang lainnya.
- Masih maraknya isu keagamaan dan saling menjelek-jelekkan antara agama yang satu dan yang lainnya. Contohnya adalah perang atau bentrokan antarumat beragama yang masih terjadi di sekitar kita.
2. Contoh pendorong integrasi nasional
- Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
- Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia.
- Adanya rasa untuk tidak ingin berpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
- Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
- Adanya rasa senasib dan sepenanggungan.
- Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian.
Jadi, memang sulit untuk mempertahankan kedamaian dan keutuhan negara terutama Indonesia yang memang merupakan bangsa yang besar dan majemuk. Oleh karena itu muncullah integrasi nasional untuk menyatukan visi dan misi kita sebagai warga negara dalam sebuah kata “Bhineka Tunggal Ika”.
Harus kita ingat bahwa untuk menjadi bangsa yang maju kita harus membuat kondisi di dalam negeri kita damai dan kondusif, selama negara kita masih timbul perpecahan satu sama lain janganlah berharap untuk menjadi bangsa yang besar dan maju.