Empiris adalah? Berdasarkan kata, empiris diambil dari bahasa Yunani, yaitu empeirin yang memiliki arti coba-coba atau pengalaman. Jadi, secara sederhana empiris yaitu berdasarkan pengalaman.
Empiris juga dikatakan sebagai ilmu yang didasarkan pada obervasi kenyataan akal sehat, dan hasilnya tidak spekulatif. Empiris bersama Teoritis, Kumulatif, dan sinkronis merupakan salah satu sifat dasar yang ada dalam ilmu Sosiologi.
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang di dalamnya mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial dan bagaimana interaksi manusia dengan lingkungannya.
Daftar Isi
Pengertian Empiris
Empiris adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadian nyata yang pernah dialami dan didapat melalui penelitian, pengamatan ataupun eksperimen yang pernah dilakukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empiris didefinisikan berdasarkan pengalaman, yaitu ilmu pengatahuan yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan.
Empiris juga diartikan sebagai ilmu yang bertitik tolak pada pengalaman indrawi. Pengalaman indrawi disini diartikan sebagai penglihatan, pengecapan, penciuman, pendengaran, dan sentuhan seseorang terhadap sesuatu yang pernah diamatinya.
Selain itu, empiris menghasilkan data yang disebut dengan bukti empiris. Bukti empiris adalah sumber pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) atau percobaan yang telah dilakukan.
Bukti empiris didalamnya berisi informasi yang membenarkan suatu kepercayaan, baik mengenai kebenaran atau kebohongan dari suatu klaim empiris.
Pengertian Empiris Menurut Para Ahli
Adapun pengertian empiris menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut.
Menurut Hilman Hadikusuma (1995), empiris adalah suatu penelitian yang sifatnya menjelajah (eksplorator), melukiskan (deskriptif) dan menjelaskan (eksplanator).
Menurut Amiruddin dan Zainal Asikin (2004), empiris adalah suatu penelitian yang berfokus pada suatu fenomena atau keadaan dari objek yang diteliti secara detail dengan menghimpun fakta yang terjadi dan mengembangkan konsep yang telah ada.
Menurut Sugiyono (2013), empiris adalah suatu metode pengamatan yang dilakukan oleh indera manusia, sehingga metode yang digunakan tersebut bisa diketahui dan juga diamati oleh orang lain.
Menurut Izzatur Rusuli (2015), empiris adalah suatu gagasan yang bersifat rasional yang dibentuk dan diperoleh individu melalui pengalaman.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa empiris adalah suatu ilmu pengetahuan berdasarkan kejadian nyata yang pernah dialami oleh indra manusia yang di dapat dari penelitian, pengalaman dan eksperimen yang telah dilakukan.
Istilah empiris juga tidak terlepas dari suatu aliran yang bernama “empirisme”. Apa itu empirisme? berikut pengertian dan ciri-cirinya.
Pengertian Empirisme
Empirisme adalah suatu bentuk aliran dalam ilmu filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman yang pernah dilakukan oleh manusia.
Empirisme juga sebagai aliran yang menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya pada saat dilahirkan.
Empirisme merupakan suatu doktrin yang melawan rasionalisme. Untuk memahami mengapa empirisme dikatakan sebagai doktrin, maka Anda perlu mnengetahui ciri-ciri empirisme berikut ini.
Ciri-Ciri Empirisme
Empirisme memiliki dua ciri pokok, yaitu teori tentang makna dan teori tentang pengetahuan.
- Teori makna, yaitu teori yang menyatakan tentang asal pengetahuan, seperti asal-usul ide atau konsep.
- Teori pengetahuan, yaitu teori yang menyatakan bahwa semua kebenaran berasal dari kebenaran a posteriori atau kebenaran yang diperoleh melalui observasi.
Contoh Empiris
Contoh dari empiris bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh empiris diantaranya.
Pak RT sedang mencari informasi dan solusi dalam konflik KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang dilakukan di salah satu rumah di kampungnya dengan mengamati perilaku dan latar belakang kehidupan dari sang suami maupun sang istri.
Ternyata benar, setelah melihat sendiri Pak RT menyimpulkan bahwa sang suami memang telah melakukan tindakan KDRT.
Contoh lainnya, seorang empirisme berpandangan bahwa api itu bersifat panas, karena ia pernah mengalaminya sendiri dengan menyentuh api tersebut dan memperoleh pengalam yang disebut dengan “panas”.
Lalu bagaimana bentuk seekor Jerapah? Kita akan benar-benar tahu setelah melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Bagaimana kita bisa mengetahuai bahwa bunga melati itu wangi? Kita pasti akan langsung mengetahuinya setelah mencium baunya dengan hidung.
Jadi, semua pengetahuan yang telah dirasakan dan dilihat tersebut akan disimpan dalam memori otak kita, dan akan dikeluarkan kembali saat dibutuhkan.
Dengan demikian, menggunakan alat iderawi, kita bisa memperoleh pengalaman-pengalaman yang akan menjadi pengetahuan kita kelak.
Baca juga: Pengertian Preventif, Persuasif, Represif, dan Koeratif
Nah, itulah pengertian mengenai empiris beserta definisi menurut para ahli, contoh empiris, dan penjelasan mengenai empirisme. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai empiris dan empirisme, semoga bermanfaat.