Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sosiologi » Diferensiasi Sosial: Pengertian, Ciri, Faktor, Tujuan, dan Contoh

Diferensiasi Sosial: Pengertian, Ciri, Faktor, Tujuan, dan Contoh

2 min read

Perbedaan sosial dalam masyarakat merupakan salah satu fondasi terciptanya struktur sosial. Terdapat dua bentuk perbedaan sosial, yaitu perbedaan bersifat horizontal dan vertikal. Perbedaan horizontal biasanya disebut sebagai diferensiasi sosial.

Setiap individu dalam masyarakat memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda, mulai dari perbedaan status sosial, etnis, pendidikan, hingga pekerjaan. Hal tersebut berhubungan dengan diferensiasi sosial.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai diferensiasi sosial, bentuk, faktor, ciri-ciri, hakikat, tujuan, dan contoh diferensiasi sosial. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah suatu fenomena dimana anggota masyarakat dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan ciri-ciri-ciri tertentu, seperti status sosial, ciri fisik, ras, agama, pendapatan, pekerjaan, atau pendidikan.

Menurut Kamus Sosiologi, diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Pengertian ini menunjuk pada klasifikasi masayarakat secara horizontal, mendatar, atau sejajar.

Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain.

Dari klasifikasi tersebut tidak ada golongan yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, meskipun dalam kenyataannya terdapat kelompok masyarakat tertentu yang menganggap golongan lebih tinggi daripada lainnya.

Dengan demikian, diferensiasi sosial adalahpembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).

Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial diakibatkan oleh pola pikir interaksi individu yang memiliki ciri-ciri fisik dan nonfisik berbeda-beda, antara lain sebagai berikut:

  1. Ciri fisik, antara lain bentuk daan tinggi tubuh, warna kulit, warna rambut, raut muka, dan lain-lain.
  2. Ciri sosial budaya, antara lain kecerdasan, motivasi, dedikasi, minat, dan bakat. Ciri ini dalam lingkup yang lebih luas meliputi bentuk organisasi, kebiasaan, dan sistem nilai budaya lainnya.

Pada masyarakat beragam (plural society), terdapat istilah kemajemukan sosial yang berarti pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klan, dan agama.

Faktor Penyebab Diferensiasi Sosial

Adapun faktor-faktor penyebab diferensiasi sosial adalah sebagai berikut:

  1. Faktor agama, yaitu faktor yang paling mempengaruhi norma dan nilai, karena di setiap agama berbeda pandangan dan ibadahnya.
  2. Faktor lingkungan, yaitu faktor lingkungan pun berperan dalam pembedaan nilai dan norma setiap daerah.
  3. Faktor adat istiadat, yaitu nilai yang tidak bersifat universal artinya tidak untuk setiap masyarakat menerima nilai tersebut, sehingga nilai antara suatu daerah dengan daerah lainya berbeda-beda.
  4. Faktor tradisi/budaya, yaitu budaya di dalam suatu masyarakat berbeda-beda, begitu pun juga norma dan nilai di dalam suatu masyarakat berbeda-beda, jadi hubungan antara budaya dan nilai yaitu suatu norma di dalam suatu masyarakat memiliki perbedaan masing-masing.
  5. Faktor Suku, yaitu suku-suku di Indonesia bermacam-macam ada Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Minang, dan lain sebagainya. Setiap suku memiliki nilai dan norma yang berbeda-beda.

Tujuan Diferensiasi Sosial

Tujuan Diferensiasi sosial adalah untuk menunjukkan adanya keragaman dalam suatu lingkungan masyarakat yang ada di suatu wilayah. Kebalikan dari diferensiasi sosial adalah Stratifikasi Sosial.

Selain itu, tujuan lainnya untuk memahami, menghormati, mengakui keragaman dan perbedaan antarindividu atau antarkelompok masyarakat. Karena setiap orang memiliki ciri-ciri, latar belakang, dan karakteristik yang unik.

Hakikat Diferensiasi Sosial

Hakikat diferensiasi sosial adalah bahwa manusia sejatinya memiliki perbedaan namun bukan berarti memiliki perbedaan derajat. Selain itu, hakikat diferensiasi sosial dapat diartikan sebagai variasi atau perbedaan antara individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan ciri-ciri tertentu.

Dasar Terbentuknya Diferensiasi Sosial

Adapun dasar pembentukan diferensiasi sosial adalah sebagai berikut:

  1. Persamaan dari bahasa daerah.
  2. Penafsiran norma-norma dan kebudayaan yang sama.
  3. Kesamaan adat istiadat.
  4. Kesamaan tipe fisik.

Contoh Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial ialah proses pembedaan masyarakat ke dalam suatu struktur sosial yang bersifat horizontal. Adapun contoh diferensiasi sosial adalah sebagai berikut:

  • Ras: Ras Negroid, Ras Kaukasoid dan Ras Asiatik Mongoloid.
  • Suku: Jawa, Sunda, Papua, Kalimantan, dan lain-lain.
  • Agama: Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lain-lain.
  • Jenis Kelamin: Perempuan dan laki-laki.
  • Profesi: Ketua RT, dokter, polisi, petani, peternak, dan lain-lain.
  • Klan: Matrilineal (Minang), Patrilineal (Batak) .
  • Partai: Golkar, Demokrat, PDI-P, dan lain-lain.

Baca juga: Mengapa interaksi sosial dikatakan sebagai kunci dari semua kehidupan sosial?

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang diferensiasi sosial beserta ciri-ciri, faktor penyebab, tujuan, hakikat, dan contoh diferensiasi  sosial. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *