Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Biologi » Bakteri: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur dan Peran

Bakteri: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur dan Peran

4 min read

Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidupnya bebas dan bisa ditemukan di semua lingkungan, baik udara, tanah, air, debu, dan hidup di dalam tubuh organisme lain seperti hewan, tumbuhan, bahkan manusia. Nama bakteri sendiri berasal dari bahasa Yunani “bacterion” yang memiliki arti batang kecil.

Bakteri adalah organisme paling banyak dan paling berkelimpahan dari semua organisme yang ada di bumi. Meskpun memiliki ukuran yang sangat kecil, dan hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri ada dimana saja, baik itu di air, tanah, udara, dan di tubuh makhluk hidup lain.

Bakteri pada dasarnya memiliki keuntungan dan kerugian bagi makhluk hidup, dan ada bakteri yang positif serta negatif. Nah, simak artikel dibawah ini mengenai bakteri (lengkao) mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, klasifikasi, peran dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.

Pengertian Bakteri

Bakteri (berasal dari kata Latin bacterium, jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam kategori domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.

Ciri-Ciri Bakteri

Adapun ciri-ciri bakteri adalah sebagai berikut.

  • Habitat tersebar luas di tanah, air, udara, dan pada tubuh organisme lain.
  • Bersifat uniseluler dan hidup secara sendiri-sendiri (soliter) maupun berkelompok (koloni).
  • Umumnya bersifat heterotrof karena tidak berklorofil, tetapi ada juga yang bersifat fotoautotrof dan kemoautotrof.
  • Termasuk organisme prokariotik artinya tidak mempunyai membran inti.
  • Sel tubuhnya dapat menyekresikan lendir ke permukaan dinding selnya.
  • Pada kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri membentuk endospora dan membentuk kapsul (bakteri yang berkapsul lebih sering bersifat patogen.

Struktur Tubuh Bakteri

Struktur tubuh bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu struktur dasar dan struktur tambahan.

a. Struktur Dasar

Struktur dasar adalah struktur yang dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri. Struktur ini meliputi sebagai berikut.

  1. Dinding sel, berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk bakteri.
  2. Membran plasma, berfungsi dalam mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.
  3. Sitoplasma, tersusun dari 80% air, protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion anorganik, dan kromatofora.
  4. Ribosom, tersusun dari RNA dan protein. Ribosom berfungsi dalam sintesis protein.
  5. DNA, merupakan materi pembawa informasi genetik. DNA bakteri berfungsi dalam mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri.

b. Struktur Tambahan

Struktur tambahan adalah struktur yang hanya dimiliki oleh jenis bakteri tertentu. Stuktur tambahan bakteri meliputi sebagai berikut.

  1. Kaspsul, tersusun dari polisakarida dan air. Kapsul berfungsi membantu bakteri melekat pada permukaan atau dengan bakteri lainnya.
  2. Flagela, tersusun dari protein. Flagela berfungsi sebagai alat gerak, tetapi ada bakteri tanpa flagela dapat bergerak.
  3. Pilus (jamak: pili), berfungsi sebagai alat lekat dengan organisme lain.
  4. Fimbria (jamak: fimbriae), merupakan struktur sejenis pilus, tetapu lebih pendek dari pilus.
  5. Klorosom, merupakan struktur yang berada tepat di bawah membram plasma yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
  6. Vakuola gas, hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis dan yang hidup di dalam air. Vakuola gas memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air untuk memperoleh cahaya matahari.
  7. Endospora, merupakan bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif.

Reproduksi Bakteri

Bakteri berkembang biak secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan membelah diri secara biner, di mana bakteri berkembang biak dengan membelah diri menkadi dua sel anakan. Proses reproduksi bakteri terjadi sangat cepat. Pada kondisi yang optimal, bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit.

Pada bakteri tidak dijumpai perkembangbiakan seksual (generatif), tetapi terjadi proses paraseksual, yaitu pemindahan materi genetik dari sati bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Ada tiga paraseksual, yaitu sebagai berikut.

  • Transformasi, yaitu pemindahan sebagian materi genetik berupa DNA atau hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks . Transformasi biasa dilakukan oleh Rhizobium, Bacillus, Streptococcus pneumoniae, dan  Neisseria gononorrhoeae.
  • Transduksi, yaitu pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantara virus.
  • Konjugasi, yaitu pemindahan secara langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan bahan genetiknya (DNA) disebut bakteri donor, sedangkan bakteri yang menerima bahan genetik (DNA) disebut bakteri resipien. Konjugasi biasanya dilakukan oleh bakteri gram negatif, misalnya Escherichia coli.

Klasifikasi Bakteri

Bakteri dapat diklasifikasi atau dikelompokkan berdasarkan bentuknya, jumlah dan letak flagela, kebutuhannya terhadap oksigen, serta cara memperoleh makanan.

a. Berdasarkan Bentuknya

Secara umum bentuk dasar bakteri ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.

  1. Bentuk blat (kokus) antara lain monokokus, diplokokus, tetrakokus, streptokokus, stafilokokus, dan sarkina.
  2. Bentuk batang (basil) antara lain monobasil, diplobasil, dan streptobasil.
  3. Bentuk spiral (spium) antara lain spiral, spiroseta, dan vibrio.

b. Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela

  1. Atrik, bakteri yang tidak memiliki flagela.
  2. Monotrik, bakteri yang mempunyai satu flagela pada ujung tubuhnya.
  3. Amfitrik, bakteri yang memiliki dua kelompok flagela yang masing-masing terdapat di ujung tubuhnya.
  4. Lofotrik, bakteri yang memiliki segerombolan flagela pada salah satu ujung tubuhnya.
  5. Peritrik, bakteri yang memiliki flagela di seluruh permukaan tumbuhan.

c. Berdasarkan Kebutuhannya terhadap Oksigen

  1. Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya multak membutuhkan oksigen bebas. Contoh: Esxherichia coli.
  2. Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali dan kadang mati bila ada oksigen. Contoh: Clostridium tetani dan Clostridium botulinum.
  3. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Contoh: Salmonella typhosa.

d. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan

  1. Bakteri autotrof, yaitu bakteri yang dapat menyintesis makanannya sendiri dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik. Bakteri autotrof dibedakan menjadi bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof
  2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanan (Berupa senyawa organik) bergantung pada organisme lain karena tidak dapat menyintesis makananya sendiri. Bakteri heterotrof dibedakan menjadi bakteri saprofit, bakteri parasit, bakteri patogen, dan bakteri apatogen.

Pewarnaan Gram

Bakteri dapat juga diklasifikasikan melalui sistem pewaraan gram (gram strain). Pada tahun 1884, seorang ahli bakteriologi asal Denmark, Christian Joachim Gram menemukan teknik pewarnaan gram ini.

Berdasarkan karakteristik dinding sel melalui pewarnaan gram, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif, dan bakteri gram negatif.

  • Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri gram positif menunjukkan warna biru dan ungu. Contoh: Bacilus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
  • Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis. Bakteri gram negatif menunjukkan warna merah. Contoh: Escherichia coli, Streptococcus mutans, Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus aurens.

Peran Bakteri

Bakteri mempunyai peran positif (menguntungkan) dan peran negatif (merugikan) bagi kehidupan.

a. Peran Bakteri yang Menguntungkan

  1. Dalam bidang industri, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus dugunakan dalam proses fermentasi pada pembuatan yoghurt. Dan Acetobacter xylinum untuk pembuatan nata de coco.
  2. Dalam bidang kedokteran, yaitu dalam pembuatan antibiotik, contohnya Spirulina dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena mengandung gizi yang tinggi, terutama protein.

b. Peran Bakteri yang Merugikan

Bakteri mempunyai peran yang merugikan karena dapat menyebabkan penyakit.

  1. Penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium leprae, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit lepra. Bordetella pertusis, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit batuk rejanSalmonella typhosa, yaitu bakteri yang menyebabkan pengakit tifus.
  2. Penyakit pada tumbuhan dan hewan. Contohnya Xanthomanas oryzar, yaitu bakteri yang menyerang pucuk daun padi. Xanthomonas campestris, yaitu bakteri yang menyerang tanaman kubis. Antinomyces bovie, yaitu bakteri penyebab penyakit bengkak rahang pada sapi.

Baca juga: Virus adalah: Pengertian, Ciri dan Struktur

Nah, itulah itulah informasi lengkap mengenai bakteri, mulai dari pengertian bakteri, ciri-ciri bakteri, struktur dan reproduksi bakteri, pengelompokkan bakteri, pewarnaan gram, dan peran bakteri yang menguntungkan dan merugikan. Sekian informasi yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *