Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Ekonomi » Pengangguran: Pengertian, penyebab, Jenis dan Mengatasi

Pengangguran: Pengertian, penyebab, Jenis dan Mengatasi

2 min read

Di negara berkembang seperti Indonesia, masalah pengangguran yang semakin meningkat dalam pembangunan ekonomi merupakan masalah yang lebih rumit dan serius.

Keadaan di negara-negara berkembang dalam beberapa tahun ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak dapat mengadakan kesempatan kerja yang lebih banyak dan cepat daripada pertambahan penduduk.

Oleh karena itu, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah banyak. Lalu apa yang dimaksud dengan pengangguran? Apa saja penyebab dan jenis pengangguran? Berikut penjelasannya.

Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah istilah untuk angkatan kerja yang tidak bekerja atau belum mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan, atau tau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan.

Dalam pengertian ekonomi, pengangguran adalah mereka yang berusaha mencari pekerjaan, tetapi tidak atau belum mendapatkan pekerjaan pada tingkat upah yang berlaku.

Selain itu, pengangguran dapat diartikan orang yang termasuk dalam angkatan kerja yang sedang berusaha menemukan atau mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan tersebut. Adapun yang termasuk dalam angkatan kerja yaitu berusia 15 sampai 64 tahun yang merupakan golongan angkatan kerja.

Pengangguran (unemployment) terjadi apabila jumlah tenaga kerja yang ditawarkan lebih besar daripada jumlah tenaga kerja yang diminta. Dengan kata lain, jumlah yang mencari pekerjaan lebih banyak daripada kesempatan kerja yang tersedia.

Penyebab Pengangguran

Ada beberapa sebab yang menimbulkan pengangguran yaitu sebagai berikut.

  • Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran karena meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
  • Ketidakberhasilan sektor industri.
  • Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.
  • Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara.
  • Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dan pendidikan dari para pencari kerja.
  • Tidak ada kecocokan upah.
  • Tidak memiliki kemauan wirausaha.

Jenis Pengangguran

Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan sebagai berikut.

1. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian. Pada umumnya negara berupaya mengembangkan perekonomian agraris ke industri.

 2. Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan oleh kondisi geografis, informasi yang tidak sempurna, dan proses perekrutan yang lama.

3. Pengangguran Musiman

Pengangguran musiman yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian waktu/tren. Sebagai contoh tukang membuat kopiah, pada saat bulan puasa dan menjelang hari idulfitri, pesanan akan produk kopiah meningkat tajam. Adapun masa sesudah bulan puasa permintaan produk kopiah kembali turun sehingga dia harus menganggur lagi.

4. Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan teknologi seperti mesin-mesin modern sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.

5. Pengangguran Konjungtural

Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian).

Cara Mengatasi Pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasi yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

1. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

  • Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
  • Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
  • Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

2. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

  • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri padat karya.
  • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
  • Menggalakkan pengembangan sektor informasi seperti home industry.

3. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman

  • Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
  • Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

4. Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural/Siklis

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran konjungtural adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa sehingga permintaan mengalami kenaikan. Apabila permintaan terhadap produk barang naik, kegiatan produksi di perusahaan akan meningkat dan dapat menambah jumlah tenaga kerja.

5. Cara Mengatasi Pengangguran Deflasioner

  • Menarik investor baru agar dapat menggairahkan dunia usaha melalui pendirian berbagai macam perusahaan industri yang menyerap banyak tanaga kerja.
  • Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja khususnya para tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri.

6. Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi

  • Memberikan pelatihan kepada pendidik agar dapat menguasai teknologi sehingga dapat disampaikan kepada anak didiknya.
  • Mengenalkan teknologi kepada anak sejak usia dini.
  • Memasukkan materi kurikulum tentang teknologi pada sekolah guna mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti perkembangan teknologi.

Baca juga: Pengertian Upah – Fungsi, Faktor, Syarat, dan Macam

Nah itulah dia artikel tentang pengertian pengangguran beserta penyebab, jenis, dan cara mengatasi pengangguran. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai salah satu materi pelajaran Ekonomi dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *