Pemeranan termasuk dalam unsur yang membangun suatu teater tradisional. Teater tradisional merupakan teater yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat. Teater tradisional memiliki aturan baku yang tidak boleh dilanggar atau masih dipegang teguh. Berikut penjelasan lengkap mengenai pemeranan.
Daftar Isi
Pengertian Pemeranan
Pemeranan adalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat, seolah-olah menjadi dengan karakter atau watak tokoh sesuai kebutuhan pentas secara tepat, logis, etis, estetis, dan mempesona.
Pemeranan dapat disebut juga dengan seni peran atau seni akting. Orang yang memerankan dalam seni peran ini dikenal dengan aktor (pria), aktris (wanita), pemain, tokoh, dan sebagainya. Pemeranan merupakan unsur penting dalam seni teater.
Jenis Pemeranan
Pemeranan dalam seni teater dibagi menjadi 2 jenis, yaitu dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Berikut masing-masing penjelasannya.
- Pemeranan langsung adalah pemeranan yang dilakukan secara langsung di atas panggung teater. Pemeranan langsung bersifat sesaatdengan gaya dan unsur pemeranan yang dapat disederhanakan (teknik stilasi) dan dilebihkan (teknik distorsi).
- Pemeranan tidak langsung adalah pemeranan yang dilakukan melalui televisi atau film. Pemeranan dalam televisi (film) atau sinematografi bersifat wajar, tidak langsung, serta di ulang melalui media rekam dan proses editing.
Baca juga: Pengertian Pegelaran Teater dan Konsep Pagelaran
Syarat Pemeranan
Istilah untuk orang yang memerankan sesuatu dalam teater, film,atau sandiwara disebut dengan pemeran. Seorang pemeran dituntut untuk membawakan perannya dengan ekspresif, dan totalitas tubuh sesuai dengan watak tokoh yang dimainkannya. Pemeran yang baik harus mampu menjadi mediator pesan moral (cerita) dan estetis (keindahan pemeranan) melalui ekspresi totalitas tubuhnya, dengan segenap cipta, rasa, dan karsanya.
Seorang pemeran harus mampu membawakan pemeranannya secara prima dan memesona di atas panggung atau pentas. Untuk itu, seorang pemeran dituntut selalu mengasah kemampuan dirinya melalui pengolahan unsur penting pemeranannya, yaitu tubuh, suara, dan rasa atau penghayatan yang melingkupinya.
Unsur-Unsur Pemeranan
Modal dasar seorang pemeran antara lain penguasaan tubuh, ekspresi mimik, penghayatan, suara, dan kemampuan berpikir. Namun, kemampuan tersebut perlu ditunjang dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur-unsur lain sebagai penunjang pemeranan di dalamnya, yaitu sebagai berikut.
- Cerita atau naskah.
- Rias busana.
- Aksesoris (kostum).
- Peralatan
- Irama permainan atau kepekaan musikalitas.
- Kepekaan ruang (tempat bermain peran).
Fungsi unsur-unsur pemeranan adalah memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi watak tokoh serta pesan moral yang diungkapkan seorang pemeran.
Unsur Penokohan
Unsur penokohan di dalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain sebagai berikut.
- Protagonis, adalah tokoh (pemeran) utama yang memainkan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatis (konflik pertentangan).
- Antagonis, adalah lawan tokoh utama yang menghalangi dan menghambat tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya.
- Deutragonis, adalah tokoh yang berpihak dan membantu tokoh utama.
- Foil, adalah tokoh yang berpihak pada lawan tokoh utama.
- Tritagonis, adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh, lebih bersifat netral.
- Confident, adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
- Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
- Utility, adalah tokoh pembantu baik dari kelompok hitam maupun putih. Kedudukan tokoh utility kadang ditempatkan sebagai penghibur, penggembira, atau hanya sebatas pelengkap.
Teknik Dasar Pemeranan
Teknik merupakan cara, metode, atau strategi dalam melakukan suatu kegiatan dengan tepat dan baik. Teknik pemeranan adalah suatu cara dan metode untuk membawakan peran atau tokoh dengan penuh totalitas.
Dalam memerankan tokoh, seseorang perlu mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal, dan tubuhnya dalam membawakan peran dengan penuh penghayatan. Teknik pemeranan terdiri dari beberapa unsur latihan sebagai berikut.
1. Olah Tubuh
Oleh tubuh merupakan bagian ekspresi seni fisik yang berupa latihan atau pengolahan tubuh agar memiliki stamina yang kuat, kelenturan (keluwesan) tubuh, dan daya refleks atau fleksibilitas tubuh. Oleh tubuh terdiri dari latihan stamina (kekuatan tubuh), stretching (peregangan), dan keseimbangan tubuh.
2. Olah Suara
Olah suara merupakan latihan pengucapan suara dengan jelas serta nyaring melalui teknik pernapasan dan pengucapan. Dengan olah suara diharapkan juga pemain memiliki artikulasi jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan suara yang sesuai.
3. Olah Rasa (Sukma)
Olah rasa adalah suatu proses latihan untuk mengasah kepekaan pancaindra dan perasaan. Contoh latihannya dengan menggali potensi dalam agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.
Tujuan lain latihan olah rasa adalah membangun kejujuran rohani serta pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi. Dengan pembebasan tersebut diharapkan membantu sikap perasaan untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas pemeranan.
4. Ruang
Ruang dalam seni teater adalah tempat bermain peran (akting) dengan lingkup peralatan dan perlengkapan dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tugas pemeran adalah mengisi dan menghidupkan ruang menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga mendukung peran yang dibawakan.
Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemeran adalah kemampuan merespon kepekaan blocking, moving, business, dan leveling terhadap ruang dan lawan seni.
Nah, itulah pengertian mengenai pengertian pemeranan beserta jenis, unsur, syarat, dan teknik dasar pemeranan. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai pemeranan dan semoga bermanfaat.