Setelah merdeka, Indonesia tidak serta-merta langsung terbebas dari belenggu konflik. Walaupun sudah terbebas dari penjajahan, namun pemberontakan-pemberontakan masih terjadi pada saat itu.
Pemberontakan-pemberontakan tersebut tidak terlepas dari Indonesia yang baru merdeka atau sebagai negara yang masih muda. Beberapa faktor terjadinya pemberontakan di Indonesia diantaranya karena perbedaan ideologi, kepentingan dan kontra dengan pemerintah.
Banyak sekali pemberontakan di Indonesia, salah satu diantaranya adalah pemberontakan DI/TII atau Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau biasa disingkat DI/TII adalah suatu pemberontakan suatu pemberontakan di Indonesia yang dilatarbelakangi oleh keinginan mendirikan negara Islam dan tidak puas dengan hasil perjanjian Renville. Pemberontakan ini berpusat di Jawa Barat yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Pemberontakan yang awalnya terjadi di Jawa Barat ini kemudian diikuti daerah lain di Indonesia, namun dengan latar belakang sendiri. Seperti pemberontakan DI/TII di Aceh yang dilatarbelakangi penolakan penggabungan Provinsi Aceh ke Sumatera Utara.
Tahukah Anda? Bahwa pemberontakan DI/TII hampir terjadi hampir di semua Provinsi di Indonesia. Namun ada Provinsi yang tidak terjadi pemberontakan, provinsi manakah itu? Berikut jawabannya!
Pemberontakan DI/TII Terjadi Dibeberapa Provinsi Kecuali?
Pemberontakan DI/TII Terjadi Dibeberapa Provinsi Kecuali di Provinsi Sumatra Utara. DI/TII merupakan gerakan kelompok Islam di Indonesia pada tahun 1949 yang memiliki tujuan untuk pembentukan negara Islam di Indonesia.
Gerakan ini dimulai di Jawa Barat yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, kemudian menghasilkan cabang di seluruh Provinsi Indonesia. Dalam perkembangannya, DI/TII menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh dan Kalimantan Selatan.
Namun, pusat dari pemberontakan DI/TII terjadi di Jawa Barat yang pada waktu itu dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Apa saja yang melatarbelakangi pemberontakan DI/TII di Indonesia? Berikut informasinya!
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Pemberontakan DI/TII tidak terlepas dari keputusan perundingan Renville. Keputusan tersebut ditentang oleh beberapa tokoh, salah satunya ditentang oleh mantan anggota Laskar Hizbullah, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Menurut Kartosuwirjo, keluarnya pasukan Siliwangi dari Jawa Barat sama halnya dengan menyerahkan wilayah Jawa Barat ke tangan Belanda. Oleh karena itu, saat para pemimpin pemerintah dan TNI hijrah ke wilayah Jawa Tengah, Kartosuwirjo tetap tinggal di Jawa Barat bersama dengan para pengikutnya.
Puncaknya, pada tanggal 7 Agustus 1949 Kartosuwirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau yang lebih dikenal dengan nama Darul Islam. Kartosuwirjo mengangkat dirinya sebagai imam atau pemimpin negara tersebut. Ia kemudian juga mengangkat para pengikutnya menjadi tentara Islam Indonesia.
Sepanjang tahun 1949, Kartosuwirjo beserta pengikutnya telah beberapa kali menyerang tentara Belanda dan juga pasukan TNI yang tidak mengakui keberadaan NII setiap memasuki wilayah Jawa Barat.
Baca juga: 5 Pemberontakan DI/TII di Berbagai Daerah di Indonesia
Nah itulah dia artikel tentang pertanyaan “pemberontakan DI/TII terjadi dibeberapa Provinsi kecuali?” beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.