Indonesia menjadi negara yang pernah menggunakan sistem demokrasi liberal. Sistem demokrasi liberal diterapkan di indonesia dalam kurun waktu berapa lama? Indonesia menerapkan sistem demokrasi liberal dalam kurun waktu selama 9 tahun, yaitu mulai dari tahun 1950 hingga 1959.
Lahirnya Demokrasi Liberal di Indonesia tidak terlepas dari hasil keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Belanda dan Belanda. Konferensi KMB menjadi salah satu konferensi perjanjian yang dilakukan karena Belanda tidak menerima pernyataan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Dalam perundingan tersebut Indonesia harus bersedia mengganti konstitusi negara dan mengubah sistem pemerintahannya menjadi sistem parlementer. Indonesia juga harus diap bersedia mengubah negara menjadi negara serikat atau federasi.
Daftar Isi
Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal
Sejak menerapkan sistem demokrasi Liberal, Indonesia kembali dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang rumit, diantaranya pergantian kabinet yang cepat yang menyebabkan ketidakpuasan pemerintahan daerah, multi partai yang menyebabkan persaingan, kemacetan konstituante hingga Dekrit Presiden 1959.
Partai pada Masa Demokrasi Liberal
Pergantian kabinet yang cepat disebabkan oleh sistem multi-partai yang menimbulkan pesaingan antar-golongan partai. Adapun partai-partai pada masa Demokrasi Liberal adalah sebagai berikut,
- PNI (Partai Nasional Indonesia)
- PKI (Partai Komunis Indonesia)
- Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia)
- NU (Nahdhotul Ulama)
- Parkindo
- Partai Buruh
- Partai Murba
- Partai Katolik
- Partai Sarekat islam indonesia (PSII)
- Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Partai partai pada masa demokrasi liberal lebih cenderung untuk?
Partai partai pada masa demokrasi liberal lebih cenderung untuk mementingkan kepentingkan partainya daripada kepentingan bangsa.
Partai-partai pada masa Demokrasi Liberal tersebut cenderung mementingkan kepentingan partainya daripada kepentingan bangsa. Hal tersebut disebabkan karena pergantian kabinet yang cukup cepat pada masa Demokrasi Liberal dan hal tersebut menyebabkan banyak program kerja kabinet yang tidak tuntas.
Dimana masing-masing partai hanya mau mencari kemenangan dan popularitas partai dan pendukungnya, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan politik Indonesia.
Ketidakstabilan politik tersebut juga diwarnai jatuh bangunnya kabinet karena antara masing-masing partai tidak ada sikap saling percaya. Sebagai bukti, pada masa Demokrasi Liberal sudah terjadi pergantian 7 kabinet, yaitu sebagai berikut.
Kabinet Pada Masa Demokrasi Liberal
Adapun 7 kabinet pada masa Demokrasi Liberal adalah sebagai berikut.
- Kabinet Natsir (September 1950 – Maret 1951).
- Kabinet Sukiman (April 1951 – Februari 1952).
- Kabinet Wilopo (April 1952 – Juni 1953).
- Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Juli 1953 – Agustus 1955).
- Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)
- Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 – Maret 1957).
- Kabinet Juanda (Maret 1957 – Juli 1959).
Baca juga: Faktor Penyebab Ekonomi Tersendat Pada Masa Demokrasi Liberal
Nah itulah dia artikel tentang partai-partai pada masa demokrasi liberal beserta jawaban tentang pertanyaan “Partai partai pada masa demokrasi liberal lebih cenderung untuk?”. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang sejarah Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan semoga bermanfaat.