Kekayaan budaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau lebih dikenal dengan julukan Serambi Mekah banyak dipengaruhi oleh budaya Islam. Tidak cuman dari rumah adat Aceh, namun juga dari pakaian adat Aceh. Dalam hal pakaian adat, pengaruh budaya Islam juga sangat tampak. Seperti penjelasan mengenai pakaian adat daerah Acerh berikut ini!
Daftar Isi
Pakaian Adat Aceh Pria (Linto Baro)
Pakaian adat pria Aceh adalah Linto Baro. Laki-laki atau pria memakai Baje Meukasah atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi kerah baju. Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut Cekak Musang. Kain sarung (Ija Lamgugap) dilipat di pinggang berkesan gagah.
Kain sarung ini terbuat dari sutra yang disongket. Sebilah rencong atau Siwah berkepala emas/perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggal. Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut Meukeutop.
Tutup jepala ini dililit oleh Tangkulok atau Tompok dari emas. Tangkulok ini terbuat dari kain tenunan. Tompok adalah hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulai.
Pakian Adat Aceh Wanita (Dara Baro)
Pakaian adat perempuan aceh adalah Dara Baro. Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Kerah bajunya sangat unik menyerupai kerah baju khas China. Celana cekak musang dan sarung (Ija Pinggang) bercorak yang diipat sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas. Perhiasan yang dipakai adalah kalung yang disebut Kula.
Ada pula hiasan lain seperti Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (Pending) bewarna emas. Bagian rambut ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasa kecil bercorak bunga.
Pernak-Pernik Pakaian Aceh
Pakaian adat Aceh dilengkapi dengan beberapa macam pernak-pernik yang biasa selalu dikenakan pada acara-acara tertentu. Pernak-pernik tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Keureusang
Keureusang (Kerosang/Kerongsang/Bros) adalah perhiasan yang memiliki ukuran panjang 10 m dan lebar 7,5 cm. Perhiasan dada yang disematkan di baju wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian. Berntuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan berlian sejumlah 102 butir.
Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju (seperti peneti) dibagian dada. Perhiasan ini merupakan barang mewah dan yang memakainya adalah orang-orang tertentu saja sebagai perhiasan pakaian harian.
2. Patam Dhoe
Patam Dhoe adalah salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya dibuat dari emas ataupun dari perak yang disepuh emas. Bentuknya seperti mahkota. Patam Dhoe terbuat dari perak sepuh emas. Terbagi atas tiga bagian yang satu sama lainnya dihubungkan dengan engsel.
Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad. Motif ini disebut Bungong yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil dan bunga.
3. Peuniti
Seuntai Peuniti yang terbuat dari emas yang terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan bunga. Pada bagian tengah terdapat motif boheungkot (bulatan-bulatan kecil seperti ikan telur).
Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.
4. Simplah
Simplah merupakan suatu perhiasan dada untuk wanita. Terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari 24 buah lempengan segi enam dan dua buah lempengan segi delapan. Setiap lempengan dihiasi dengan ukiran motif bunga dan daun serta permata merah di bagian tengah. Lempengan-lempengan tersebt dihubungkan dengan dua untai rantau. Simplah mempunyai ukuran panjang sebesar 51 cm dan lebar sebesar 51 cm.
5. Subang Aceh
Subang Aceh memiliki Diameter dengan ukuran 6 cm. Sepasang subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing. Bagian atas berupa lempengan yang berbentuk bunga matahari yang disebut “Sigeudo Subang”. Subang ini disebut juga subang bungong mata uto.
Keunikan Pakaian Adat Aceh
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan keunikan pakaian adat Aceh sebagai berikut.
- Baju yang terlihat seperti bentuk jas dengan bagian kerah leher tertutup.
- Pada bagian kerah baju dilengkapi dengan sulaman emas.
- Kain sarung terbuat dari sutra yang disongket.
- Terdapat sebilah rencong atau Siwah berkepala emas/perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggal.
- Pada pakaian adat aceh wanita bagian kerah baju menyerupai kerah baju khas China.
Nah, itulah informasi lengkap mengenai pakaian adat Aceh baik pakaian pria maupun wanita Aceh, mulai dari nama, pernak-pernik, dan keunikan pakaian adat Aceh. Demikian artikel mengenai pakaian adat nusantara dan semoga bisa menjadi referensi untuk tugas Anda.