Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Peradaban Mesopotamia

Peradaban Mesopotamia

5 min read

Kata peradaban berasal dari bahasa latin “civitas” yang artinya kota. Peradaban dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan civilization, dalam bahasa Belanda diistilahkan beschaving, dan dalam bahasa Jerman diistilahkan die zivilitation. Peradaban adalah tingkatan budaya yang telah mencapai nilai yang tinggi atau luhur.

Dalam sejarah peradaban awal bangsa-bangsa di dunia, peradaban terbentuk umumnya karena dilatarbelakangi oleh faktor yang hampir sama. Faktor pertama karena letak geografis yang berada pada posisi yang strategis serta dekat dengan sumber air (sungai), faktor kedua karena ketersediaan lahan tanah yang subur bagi pertanian. Nah, salah satu peradaban yang sangat penting bagi dunia adalah peradaban Mesopotamia.

Apa itu Mesopotamia?

Mesopotamia adalah nama kuno untuk wilayah yang sekarang menjadi negara Irak. Mesopotamia berasal dari kata mesos (tengah), dan potamos (sungai). Herodotus menyebut Mesopotamia sebagai daratan yang terletak di antara dua sungai yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris.

Sebagian besar wilayah di sekitar Mesopotamia berupa gurun pasir, seperti Gurun Nafud dan Hamad. Adanya Sungai Eufrat dan Sungai Tigris merupakan berkah bagi Mesopotamia. Saat musim hujan, Sungai Eufrat dan Sungai Tigris sering menimbulkan banjir dan lumpur yang diluapkan kedua sungai tersebut yang menyebabkan tanah di Mesopotamia menjadi subur.

Suburnya tanah Mesopotamia mendorong bangsa Sumeria bermigrasi ke Mesopotamia. Di Mesopotamia, bangsa Sumeria membangun kota yang besar dan kukuh dengan bahan dasar lumpur serta tanah liat. Kota yang dibangun bangsa Sumeria antara lain Kota Ur, Uruk, Lagash, dan Nippur.

Keberadaan kota-kota tersebut memunculkan sistem pemerintahan kota. Oleh karena itu, Mesopotamia dapat berkembang menjadi salah satu pusat peradaban dunia.

Kehidupan Pemerintahan

Sistem pemerintahan peradaban Mesopotamia umumnya dipimpin oleh seorang raja, lalu pendeta sebagai penasehat raja serta pelaku utama dalam kegiatan religi yang menghubungkan manusia dengan dewa-dewanya. Berbagai bangsa silih berganti menguasai wilayah Mesopotamia. Bangsa-bangsa tersebut antara lain bangsa Sumeria, Semit, Amorit, Babilonia, Assyria, dan Persia.

1. Bangsa Sumeria

Bangsa Sumeria pada tahun 3500 SM melakukan migrasi ke Mesopitamia. Bangsa Sumeria menciptakan sistem pemerintahan negara kota (city state) yaitu satu negara satu kota. Setiap kota mempunyai pemerintahan sendiri yang dipegang oleh seorang lugal (pejabat yang berperan sebagai raja sekaligus imam).

Bangsa Sumeria mengenal banyak dewa. Dewa-dewa tersebut seperti dewa Anu atau dewa Uruk (dewa langit), dewa Enlil atau dewa Hipper (dewa bumi), dan dewa Ea atau dewa Eridu (dewa air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berkahir setelah pada tahun 2350 SM karena diserang bangsa Akkadia di bawah pimpinan Sargon. Bangsa Akkadia adalah rumpun bangsa Semit.

2. Bangsa Semit

Bangsa Semit di bawah pimpinan Raja Sargon pada tahun 350 SM berhasil menaklukan bangsa Sumeria di Mesopotamia. Kemudian Sargon mendirikan Kerajaan Akkadia. Menurut Samuel Noah Kramer dalam buku Abad Besar Manusia: Tempat Lahir Peradaban (1985:37) :

Sargon adalah salah satu tokoh terkemuka dari dunia kuno. Sargon menjadi orang pertama yang berhasil mempersatukan Sumeria dan Mesopotamia bagian utara di bawah satu kekuasaan tertinggi.

Sargon berhasil membangun sistem kekaisaran pertama di dunia. Sistem kekaisaran yang dibangun Sargon mempu menciptakan ketertiban dalam semua bidang. Namun, sistem kekaisaran juga menjadi penanda dimulainya pola kepemimpinan diktator yang kejam dan keras dalam peradaban dunia.

3. Bangsa Babilonia

Setelah berhasil menaklukkan bangsa Akkadia, bangsa Babilonia berkuasa di Mesopotamia. Bangsa Babilonia ini dikenal juga dengan bangsa Amorit. Raja yang terkenal pada era Babilonia adalah Raja Hammurabi yang berhasil membangun sebuah imperium.

Raja Hammurabi sangat berjasa bagi peradaban manusia setelah berhasil menyusun Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi). Codex Hammurabi terdiri dari 285 pasal yang memuat hukum pidana, perdata, hak milik, utang piutang, perkawinan, dan perdagangan.

Namun, setelah Hammurabi meninggal, Kerajaan Babilonia Lama yang besar dan maju itu mulai lemah akibat serangan dari bangsa Hitti dari arah Barat (1900 SM).

4. Bangsa Assyria

Bersamaan dengan kejayaan Babilonia yang menguasai Mesopotamia bagian selatan, bangsa Assyria yang senang berperang berhasil menguasai Meopotamia bagian utara. Raja Assurbanipal membangun ibu kota Mesopotamia yang baru di Niniveh.

5. Bangsa Chaldea (Babilonia Baru)

Setelah berhasil merebut bangsa Assyria, bangsa Chaldea di bawah pimpinan Raja Nabopalassar membangun kembali Kerajaan Babilonia (atau disebut juga dengan Babilonia Baru). Kerajaan Babilonia Baru terletak di tepi Sungai Eufrat dengan ibu kota Babilonia. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Babilonia Baru diantaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebukadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar.

Kerajaan Babilonia Baru mencapai puncak kejayaan pada masa Nebukadnezar. Berikut keberhasilan yang dicapai oleh Nebukadnezar.

  • Mengalahkan bangsa Yahudi (Israel) dan bangsa di sekitarnya.
  • Membuat jalan dan jembatan untuk memperlancar hubungan lalu lintas kota Babilonia.
  • Membangun menara Babel (Babylon) untuk keindahan kota dan mercusuar.
  • Membuat taman gantung (taman yang dibangun di atas bukit).
  • Membagi khatulistiwa yang mengelilingi bumi menjadi 360º.

6. Bangsa Persia

Raja Cyrus dari Persia berhasil menaklukkan Kerajaan Babilonia Baru dan kemudian mengambil alih kekuasaan di Mesopotamia. Kerajaan Persia terletak di sebelah timur Sungai Tigris dengan ibu kotanya Persepolis. Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun, dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses.

Raja Cambysses berhasil mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia, bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukan negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses meninggal, kemudian digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia mencapai masa kejayaan.

Pada masa itu, dibangun istana yang megah dan indah di kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut. Keberhasilan yang dicapai Raja Darius adalah sebagai berikut.

  • Membuat jalan raja yang menghubungkan antara Persepolis dan daerah-daerah sekitar serta membangun pos-pos.
  • Wilayah kerajaan dibagi atas 20 ksatrapi yang masing-masing dikepalai oleh seorang wali negara yang disebut ksatrap.
  • Pemerintahannya bersifat desentralisasi dan diatur dengan adat lama sehingga tidak menimbulkan keguncangan.

Kehidupan Ekonomi

Sebagian besar peradaban yang berkembang di Mesopotamia bergantung pada hasil pertanian. Untuk mengelola tanah pertanian dan mengembangkan peternakan, bangsa Sumeria membangun beragam waduk dan saluran irigasi. Untuk mengairi lahan pertanian, bangsa Sumeria menggunakan timbal yang dipasang pada batang kayu panjang yang diberi pemberat. Alat tersebut sangat efektif untuk menaikkan air dari sungai ke penamuangan yang lebih tinggi.

Kehidupan Sosial Budaya

Bangsa Sumeria sudah mengenal sistem pembagian kerja dan sistem pemerintahan. Bangsa Sumeria terbagi dalam beberapa kelompok yang ahli dalam bidang tertentu seperti petani, pedagang, juru tulis, pendeta, prajurit, dan bangsawan.

Sistem Kepercayaan

Sistem kepercayaan peradaban Mesopotamia bangsa Sumeria sebagian besar penduduknya menyembah Dewa Marduk dan Enili sebagai dewa utama. Untuk memuja dewa tersebut Sumeria membangun kuil yang berbentuk ziggurat. Ziggurat termegah dibangun pada masa Kerajaan Babilonia Baru.

Ziggurat dibangun tujuh tingkat dengan tinggi 90 m. Setiap tingkat dihiasi dengan lapisan batu bata berwarna. Di puncak ziggurat terdapat kuil Marduk yang dibangun dari batu bata yang berwarna biru dan dilapisi email.

Pencapaian Ilmu dan Teknologi

Sekitar 5.000 tahun lalu, bangsa Sumeria menemukan roda. Roda merupakan penemuan mekanik paling besar sepanjang sejarah. Dengan adanya penemuan roda, manusia mengembangkan pembuatan gerobak, kereta perang, mesin, kereta api, dan mobil. Dengan adanya penemuan roda tersebut membuktikan bahwa sejak ribuan tahun lalu bangsa Asia sudah memiliki kebudayaan yang maju.

Selain roda, penemuan terbesar bangsa Sumeria yang dianggap penting bagi peradaban manusia adalah tulisan. Pada awalnya bangsa Sumeria menggunakan tulisan gambar untuk mencatat harta pribadi. Dalam perkembangan selanjutnya, juru tulis Sumeria mengubah tulisan gambar menjadi tulisan kuneiform (huruf paku) yang mampu mengungkap gagasan abstrak.

Juru tulis Mesopotamia menuliskan aksara paku di atas lempeng tanah liat setengah basah. Setelah lempengan tersebut ditulis, kemudian lempengan dijemur sampai kering. Adapun pena yang digunakan untuk menulis terbuat dari batang gelagah.

Pengaruh Peradaban Mesopotamia

Walaupun peradaban Mesopotamia sudah runtuh ribuan tahun lalu, pengaruh peradaban Mesopotamia masih dapat dirasakan hingga saat itu. Dari hasil pemikiran bangsa Sumeria muncul beberapa peranti pokok peradaban. Berikut beberapa peranti pokok peradaban bangsa Sumeria yang masih berpengaruh di dunia hingga saat ini adalah sebagai berikut.

  1. Sistem kalender atau penanggalan berdasarkan peredaran bulan. Dengan dasar  penanggalan tersebut bangsa Sumeria dapat membagi waktu dalam setahun menjadi 12 bulan dan 1 bulan terdiri dari 30 hari.
  2. Sistem penulisan praktis yang mengantarkan manusia memasuki zaman sejarah.
  3. Perhitungan seksagesimal yang menjadi dasar hitungan per enam puluhan. Atau dasar hitungan tersebut bangsa Sumeria dapat membagi waktu menjadi 60 detik, 60 menit, 24 jam, dan 12 bulan.
  4. Teknologi roda yang menjadi dasar pengembangan peralatan mekanik, seperti katrol, gerobak, kereta kuda, lokomotif, dan mobil.
  5. Codex hukum atau undang-undang tertulis yang dapat memberi jaminan keadilan bagi masyarakat.

Peninggalan Peradaban Mesopotamia

Adapun beberapa peninggalan peradaban Mesopotamia adalah sebagai berikut.

  • Arsitektur: Peninggalan berupa kuil Ziggurat dan gerbang kota Babylon
  • Sistem kalendar: pembagian tahun bulan dan hari, sistem 7 hari dalam seminggu dan 24 jam sehari
  • Sistem penulisan: berupa huruf cuneiform
  • Sistem hukum: Kode Hammurabbi
  • Busana: baju kaftan untuk daerah panas
  • Irigasi: Irigasi di sugai Eufrat dan Tigris

Nah, itulah artikel lengkap tentang peradaban Mesopotamia yang sangat berjasa besar dalam perkembangan dunia. Entah apa yang terjadi jika peradaban Mesopotamia tidak ada, mungkin dunia tidak semaju sekarang ini. Demikian artikel mengenai mesopotamia, mulai dari sejarah, kehidupan, pengaruh, dan peninggalan. Semoga bermanfaat!

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *