Iman kepada Nabi dan Rasul Allah merupakan salah satu dari 6 rukun iman. Orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT, tapi tidak beriman kepada Nabi dan Rasul-Nya, maka sejatinya ia tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya.
Iman seseorang tidak akan sempurna sebelum ia mengimani semua Nabi dan Rasul Allah SWT, serta tidak membeda-bedakan antara mereka. Tapi perlu diketahui, walaupun Nabi dan Rasul sama-sama manusia biasa pilihan Allah, namun keduanya sedikit memiliki perbedaan.
Apa saja perbedaan antara Nabi dan Rasul? dan mengapa kita harus beriman kepada Nabi dan Rasul? Berikut jawaban dan penjelasannya!
Pengertian Nabi dan Rasul
Pengertian Nabi berasal dari kata “naba’a” yang artinya berita. Jadi, Nabi adalah seorang manusia biasa yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dengan memberinya berita.
Pengertian Rasul berasal dari kata “Arsala” yang artinya mengirim atau mengutus. Rasul artinya yang diutus. Jadi, Rasul adalah seorang manusia biasa yang diutus oleh Allah SWR untuk menyampaikan risalah.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Nabi adalah manusia biasa (laki-laki) yang memperoleh wahyu dari Allah SWT, tetapi tidak tidak wajib menyampaikan kepada ummatnya, sedangkan Rasul adalah manusia biasa (laki-laki) yang memperoleh wahyu dari Allah SWT dan wajib menyampaikan kepada ummatnya.
Jadi, perbedaan antara Nabi dan Rasul terletak pada wajib/tidaknya menyampaikan wahyu yang diterima kepada ummatnya. Nah jumlah Nabi yang wajib diketahui dalam agama Islam sejatinya sangat banyak dan tidak terhitung, tapi ada sebagian ulama yang berpendapat ada 313 orang yang wajib diketahui. Sedangkan Rasul yang wajib diketahui berjumlah 25 orang.
Mengapa Kita Harus Beriman Kepada Nabi dan Rasul?
Karena Allah SWT mewajibkan setiap orang Islam agar beriman kepada semua Nabi dan Rasul yang diutus oleh-Nya, tanpa membeda-bedakan antara Nabi dan Rasul yang satu dan yang lainnya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat an-Nisa ayat 136 sebagai berikut.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
Beriman kepada Nabi dan Rasul adalah berarti kita meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah SWT telah mengutus para utusan-Nya untuk membimbing ummatnya ke jalan yang benar agar mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Baca juga: Arti Allahumma Shoyyiban Nafi’an
Nah itulah dia artikel tentang pertanyaan “mengapa kita harus beriman kepada Nabi dan Rasul” beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pertanyaan seputar agama Islam dan semoga bermanfaat.