Mengapa timbul paham liberalisme? Paham liberalisme timbul sebagai reaksi atas penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan agamawan di masa perkembangan feodalisme dengan pemerintahan absolut. Lalu apa itu liberalisme.
Daftar Isi
Pengertian Liberalisme
Liberalisme adalah suatu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebahagiaan hidup. Liberalisme berasal dari kata “liberal” yang berarti bebas dan “isme” yang menunjukkan suatu paham.
Liberalisme juga dapat diartikan sebagai suatu paham tentang perjuangan menuju kebebasan (kemerdekaan), terutama kebebasan individu (perseorangan). Kebebasan yang dimaksud adalah dalam bidang politik, agama, dan ekonomi.
Pendukung utama paham liberal adalah kaum borjuis dan kaum terpelajar kota. Kaum liberal menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu. Perkembangan paham liberal mencapai tahap yang lebih maju dengan dikeluarkannya Magna Charta pada tahun 1215.
Sejarah Liberalisme
Liberalisme berkembang di negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Prancis. Puncak perkembangan liberalisme di Inggris adalah ditetapkannya Bill of Right oleh Ratu Merry pada tahun 1689. Bill of Right merupakan kumpulan hak sosial dan hak politik yang dimiliki warga Kerajaan Inggris.
John Locke merupakan penganut liberalisme dari Inggris. Liberalisme di Prancis yang didukung oleh Voltaire, Montesquieu, dan J.J. Rousseau merupakan bentuk perlawanan terhadap absolutisme.
Menurut John Locke, negara terbentuk dari perjanjian sosial individu yang hidup bebas dari penguasaan. Menurut Montesquieu dalam bukunya The Spirit of Laws, menemukan teori pemisahan kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Setiap kekuasaan saling mengawasi dan mengimbangi satu dengan yang lain. Apabila kekuasaan pemerintah berada dalam satu tangan, baik individu maupun lembaga, kesewenang-wenangan akan muncul.
Penerapan Liberalisme
Berikut adalah perwujudan atau penerapan paham liberalisme dalam berbagai bentuk.
- Politik = terbentuknya parlemen sebagai lembaga pemerintahan rakyat, tempat rakyat menyalurkan hak-hak politiknya.
- Ekonomi = adanya kebebasan berusaha seluas-luasnya bagi kalangan swasta dan pemerintah dilarang ikut campur tangan dalam urusan ekonomi, misalnya adanya persaingan bebas.
- Agama = adanya pandangan bahwa agama adalah urusan pribadi seseorang. Pihak lain dilarang untuk mencampurinya, sebab urusan agama adalah urusan menyangkut seorang individu dengan Tuhan.
- Pers dan sastra = adanya kebebasan bagi setiap orang untuk mengeluarkan pendapat, baik melalui tulisan maupun lisan.
Perkembangan liberalisme bidang ekonomi dikenal dengan ekonomi liberal. Prinsipnya berasal dari tulisan Adam Smith, David Richardo, dan Robert Malthus. Tokoh tersebut mengembangkan paham bahwa individu memiliki kebebasan untuk mengembangkan kekuatan dan bakatnya dalam berusaha.
Oleh karena itu, liberalisme menolak campur tangan pemerintah dan membenarkan konsep perdagangan bebas. Liberalisme dibedakan menjadi liberalisme kuno dan liberalisme modern.
Liberalisme kuno lebih memperhatikan kebebasan individu dari kesewenang-wenangan pemerintah. Adapun liberalisme modern mencari perlindungan terhadap tindakan sewenang-wenang organisasi swasta dan negara.
Dampak Liberalisme bagi Indonesia
Dampak liberalisme bagi Indonesia adalah dilaksakannya politik etis yang diperjuangkan oleh golongan liberal dalam parlemen Belanda. Bangsa Indonesia menjadi mengenal sistem edukasi (pendidikan) sehingga lahirlah golongan terpelajar.
Golongan inilah yang berperan besar dalam gerakan kesadaran bangsa. Mereka menjadi motor penggerak berdirinya partai-partai politik dan sekolah-sekolah dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Dampak Revolusi Perancis
Nah itulah dia artikel mengenai apa itu liberalisme beserta sejarah, penerapan, dan dampak liberalisme bagi Indonesia. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu paham di dunia yang paling berpengaruh dan semoga bermanfaat.