Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Latar Belakang GNB

Latar Belakang GNB

1 min read

Latar Belakang GNB – Gerakan Non-Blok (GNB) atau dalam bahasa inggris (Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara di dalamnya, yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan dua blok berkekuatan besar, yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.

Mereka merepresentasikan 55% penduduk dunia dan hampir 2/3 keanggotaan PBB. Negara yang menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok diantaranya adalah Yogoslavia, Zambia, Mesir, Sri Langka, Aljazair, India, Kuba, Indonesia, Zimbabwe, Kolombia, Malaysia, dan Afrika Selatan. Berikut latar belakang GNB dan juga peran Indonesia dalam GNB.

 

Latar Belakang Berdirinya Gerakan Non-Blok

Latar belakang berdirinya gerakan Non-Blok adalah munculnya Blok Barat dan Blok Timur. Blog barat dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Blok Timur di pimpin oleh Uni Soviet. Adanya kecemasan dari negara-negara yang baru saja merdeka atau bangkit dari keterpurukan. Mereka merasa cemas akan persaiangan yang masih terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur.

Adanya “Dokumen Brioni” yang merupakan pernyataan dari beberapa tokoh negarawan dunia, seperti Presiden Josep Broz Tito(Yugoslavia), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India) pada tahun 1956 di Pulau Brioni, Yugoslavia. Dokumen Brioni tersebut di dalamnya memuat prinsip-prinsip dasar untuk mempersatukan gerakan Non-Blok.

Adanya krisis Kuba tahun 1961. Krisis tersebut disebabkan karena Uni Soviet membangun pangkalan rudal di Kuba secara besar-besaran. Dengan adanya pangkalan tersebut membuat Amerika Serikat merasa terancam dan memprotes tindakan dari Uni Soviet tersebut. Situasi dunia menjadi tegang dengan adanya hal tersebut, yang akhirnya mendorong negara-negara Non-Blok atau negara yang tidak ikut Blok Barat dan Timur untuk segera menyelenggarakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Non-Blok.

Latar belakang diadakannya GNB (Gerakan Non-Blok) lainnya adalah pertemuan lima tokoh negarawan Non-Blok di markas besar PBB dalam sidang Umum PBB ke-15 pada tahun 1960. Kelima negarawan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Presiden Soekarno (Indonesia)
  2. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)
  3. Presiden Gamal Abdul Naser (Mesir)
  4. Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)
  5. Presiden Josep Broz (Yugoslavia)

Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Peran Indonesia dalam gerakan Non-Blok atau GNB adalah Indonesia tidak ikut andil dalam kegiatan Gerakan Non-Blok, baik Blok Timur maupun Blok Barat. Selain itu Indonesia menjadi negara yang memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok untuk meredakan ketegangan dan mengindari ancaman perang yang dilakukan antara Blok Timur dan Blok Barat.

Diadakannya gerakan Non-Blok bertujuan untuk menuju perdamaian dan keamanan dunia dan juga berusaha memajukan pembangunan ekonomi sosial budaya dan politik agar tidak tertinggal dari negara maju.

Gerakan Non-Blok (GNB) sendiri memiliki kesimpulan sebagai salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencapai perdamaian dunia sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

Baca juga: Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Gerakan Non-Blok

Nah itulah dia artikel tentang latar belakang gerakan Non-Blok atau gnb beserta peran Indonesia dalam gerakan Non-blok. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *